Bab 12

2K 123 2
                                    

Joyz akhirnya hanya bisa menghela nafas dan kembali memaklumi sifat playboy Jack yang sering melakukan one night stand yang dia pikir telah lama ditinggalkan oleh sahabatnya itu, tapi ternyata Jack masih terbiasa melakukannya di belakang dirinya.

" Kau tahu bukan kalau aku ini sahabatmu, Jack? "

" Tentu saja. "

" Kalau begitu sebagai sahabat yang baik, aku akan kembali mengingatkan tinggalkan kebiasaan burukmu itu dan mulailah mencari wanita baik-baik yang dapat menjagamu, Jack. " Ucap Joyz dengan nada bijaknya yang justru membuat Jack tertawa kecil ke arahnya.

" Menjagaku? Ayolah Joyz...semua wanita yang kukenal selama ini hanya mencintai wajah dan hartaku bukan diriku yang sebenarnya. " Balas Jack dengan nada sarkatisnya. " Tidak ada wanita yang benar-benar tulus mencintaiku, karena memang tidak pernah ada wanita yang seperti itu. " Tambahnya dengan senyum hambar yang kini membingkai wajah tampan Jack.

" Benarkah? Lalu bagaimana dengan Flau? "

Flau yang merasa dirinya telah dilibatkan sontak menatap Joyz dengan ekspresi bingungnya, sedangkan Jack yang mendengar itu hanya bisa terdiam.

" Dan harus kau ketahui bahwa tipe gadis seperti Flau adalah tipe gadis yang unik dan langka, yang hanya bisa ditemukan sekali seumur hidup dan takdirnya bukan bersamaku tentunya. " Balas Jack dengan nada datarnya sebelum melempar kunci mobil yang dengan cekatan telah Joyz tangkap dengan mudah. " Aku pulang dulu, aku benar-benar mengantuk saat ini. " Pamit Jack yang kemudian masuk ke dalam mobil sportnya dan menghilang bersamaan laju mobilnya yang diatas rata-rata itu.

Meninggalkan Joyz yang lagi-lagi hanya bisa menatap kepergian sahabatnya itu dengan pandangan mirisnya. Ya...begitu miris melihat nasib percintaan Jack yang selalu berjalan dengan tidak mulus, hingga membuat Joyz harus bertanya apakah suatu hari nanti akan datang saatnya, dimana ada wanita yang akan mencintai sahabatnya itu dengan tulus?

" Ayo kita pulang. " Ucap Joyz yang kini tersenyum lembut ke arah gadisnya lalu menuntunnya untuk masuk ke dalam mobil sport berwarna biru miliknya.

_____

" Biar aku yang membawanya, Flau. " Ucap Joyz yang dengan cepat membawa koper besar milik Flau menuju lift, meski sebelumnya dia harus melewati perdebatan yang cukup panjang dan menguras tenaga.

" Baiklah. " Balas Flau tanda menyerah dan memilih untuk mengikuti langkah Joyz yang telah mendahuluinya menuju lift.

Tiing...

Joyz segera berjalan, diikuti oleh Flau yang berjalan berdampingan dengannya, namun sebelum itu Joyz sempat berhenti dan menoleh ke arah lift yang lain.

" Ada apa, Joyz? "

" Nothing. " Jawab Joyz dengan senyum manisnya lalu kembali berjalan ke arah apartemen milik gadisnya itu. " Good night and have a nice dream, my Flau. " Ucap Joyz yang kini mencium lama dahi Flau.

" You too, Joyz. Be careful. " Balas Flau yang kemudian menutup pintu apartemennya begitu Joyz menyuruhnya untuk cepat beristirahat.

Dan bersamaan dengan itu, pintu lift yang tadinya sempat dilihat oleh Joyz terbuka dan memperlihatkan sosok pria bermasker hitam yang kini mulai berjalan menuju apartemen Flau.

" Sepertinya mereka masih berada di dalam sana. " Gumam pria itu lalu memilih bersembunyi di persimpangan lorong, menunggu hingga salah satu diantara targetnya terlihat.

" Jadi mau sampai kapan kau berniat untuk mengikuti diriku dan Flau? "

Mendengar nada suara yang begitu dingin dan teramat datar itu, membuat tubuh pria itu spontan menegang dan gemetar ketika berbalik lalu mendapati sosok seseorang yang mulai berjalan keluar dari balik kegelapan.

Dan pria itu bisa bersumpah bahwa dia lebih memilih untuk berhadapan dengan gerombolan preman daripada berhadapan dengan sosok yang kini berada tepat di hadapannya itu.

" Apa kau tidak berniat menjawab pertanyaanku? " Joyz kembali bertanya dengan senyum teramat manisnya yang justru membuat pria yang ada di hadapannya itu gemetar.

" Maksud anda? " Pria itu memberanikan diri untuk sekedar berbasi-basi sebelum memundurkan dirinya sejauh mungkin dari sosok Joyz yang malah semakin mendekat ke arahnya.

" Ayolah, kau tahu apa yang kumaksud. Sampai kapan kau akan terus mengikuti diriku juga Flau? "

" Saya benar-benar tidak mengerti dengan apa yang anda maksud, tuan. "

Seulas senyum yang teramat manis yang tadinya masih membingkai wajah tampan Joyz kini mulai berganti dengan senyum devilnya, membuat wajah tampan bak malaikat miliknya berubah 360 derajat menjadi malaikat pencabut nyawa.

" Kau pikir aku tidak tahu kalau kau terus mengawasiku sejak berada di Roma, hmm? "

" Bagaimana dia bisa tahu?! " Batin pria itu dengan segala ketakutan yang dimilikinya, karena jujur saja bukannya dia takut harus berakhir dengan perkelahian tapi mengingat sosok yang ada di hadapannya ini mempunyai riwayat yang begitu kelam itulah yang mampu membuatnya menggigil ketakutan.

" Masih tidak ingin mengaku rupanya. Baiklah, kau sendiri yang memaksaku untuk melakukannya. " Joyz kembali berucap sebelum mendorong tubuh kekar pria itu menabrak dinding dengan cepat dan mencekik leher pria itu dengan kuat. " Game start. " Bisik Joyz dengan senyum devilnya yang semakin jelas membingkai wajah malaikatnya.

_____

Nathan menatap salah satu layar ponselnya yang terletak di atas nakas dengan ekspresi datarnya lalu menerima panggilan yang tertuju untuknya dengan gerakan malas, tentu saja dia malas karena harus menerima panggilan dari anak buahnya itu pada saat malam-malam seperti ini.

Dan memberi peringatan pada anak buahnya itu sepertinya ide yang sangat bagus untuk dilakukannya jika saja Nathan tidak mendengar suara asing yang meski begitu dia tahu benar siapa pemilik suara itu.

" Mendengarmu yang hanya diam begitu mendengar suaraku, aku yakin kau pasti telah mengetahui siapa yang sedang berbicara padamu saat ini. "

" Joyz Loyard. " Batin Nathan dengan rahang terkatup.

" Dan pastinya kau pun tahu benar bagaimana nasib spy abal-abalmu ini ketika berada di dalam kuasaku. " Ucap Joyz dengan senyum miringnya lalu beralih menatap tubuh yang kini tergeletak lemah di bawah kakinya dengan semburat darah yang menghias di sekitar tubuh pria itu.

" ... " Nathan hanya bisa diam dengan ekspresi dinginnya, mendengar setiap kata yang terlontar dari Joyz.

" Sekarang kau boleh tenang, karena spy abal-abalmu ini sungguh setia padamu, sampai-sampai aku ingin merobek mulutnya. Tapi tidak untuk waktu yang lama, karena aku pasti akan mengetahui siapa dirimu. " Ucap Joyz dengan nada dinginnya yang begitu mencekam dan penuh peringatan sebelum mengakhiri sambungannya.

Dan didetik berikutnya, Nathan tertawa keras begitu mendengar peringatan yang diberikan oleh Joyz padanya dan sungguh ingin rasanya dia menghampiri pria itu lalu tertawa terbahak-bahak di depannya jika pria itu menyangka bahwa peringatan remeh seperti itu bisa membuatnya ketakutan.

" Joyz Loyard, sudah kuduga kau bukan pria yang mudah diremehkan tapi sayangnya kau telah memilih lawan yang salah. " Ucap Nathan dengan senyum miringnya sebelum membuang ponsel yang baru saja dipakainya itu ke dalam kopi panas yang baru saja diantarkan oleh pelayannya itu.

_____

#meet reading, guyz!! 😉😊

Joyz & Flau in WeddingWhere stories live. Discover now