Bab 17

1.7K 93 4
                                    

Cukup sudah! Kali ini Joyz benar-benar teramat murka pada pria yang bernama Nathan itu, makhluk paling menyebalkan yang berusaha mendekati gadis polosnya. Dan sialnya lagi, keberadaan pria itu sepertinya membuat Flau merasa begitu bahagia hingga tersenyum manis seperti sekarang.

Tapi ini benar-benar tidak bisa dibiarkan, cepat atau lambat Joyz pasti akan membuat perhitungan pada pria itu.

" Dan biar kutebak...kalau seharian ini kamu menghabiskan waktu bersama pria itu, bukan? "

" Kamu cemburu? " Flau balas bertanya begitu melihat ekspresi kesal yang dengan jelas terukir di wajah tampan tunangannya itu.

" Kamu tunanganku, Flau. Tentu saja aku cemburu jika seharian penuh kamu bersama pria lain yang bukan diriku. " Ketus Joyz dengan bibir mengerucut kesal. " Tapi lebih dari apapun, aku lebih kesal dengan diriku yang seharusnya tidak pantas mengatakan hal seperti itu, mengingat aku juga menghabiskan waktu bersama gadis lain. Cih, brengseknya aku! " Rutuk Joyz dalam hatinya.

Flau sontak tersenyum lalu membenamkan wajah cantiknya ke dalam dada bidang Joyz, kedua tangannya kini memeluk tubuh atletis milik tunangannya itu dengan erat.

" Melihatmu yang cemburu seperti ini, entah mengapa aku merasa senang karena begitu dicintai oleh pria sesempurna kamu, Joyz. " Ucap Flau dengan senyum manis yang masih membingkai wajah cantiknya.

Dan seolah mengerti dengan maksud ucapan Flau, akhirnya Joyz ikut tersenyum dan menangkup wajah cantik Flau yang terasa begitu pas dalam tangannya.

" Aku tidak perlu merasa cemburu lebih dulu untuk membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu, Flau. Karena hatiku ini memang hanya untukmu seorang, hanya kamu satu-satunya gadis yang bisa membuatku gila dalam sekejap hanya karena melihat senyum manismu ini. " Ucap Joyz dengan pandangan lembutnya, sedangkan sebelah tangannya kini mengelus pelan bibir mungil milik Flau sebelum mengecupnya penuh sayang.

" Apa kehadiran Nathan....hanyalah seorang penganggu untukmu, Joyz? " Tanya Flau yang kini menundukan kepalanya, seolah takut jika Joyz akan marah padanya karena telah membahas Nathan yang entah mengapa Flau tahu bahwa itu adalah topik yang sensitif untuk Joyz.

" Kamu ingin aku jujur? " Joyz balas bertanya dengan suara pelannya yang lebih seperti suara bisikan.

" Ya, Joyz. "

Joyz menghela nafas dengan sedikit sulit, seolah ada seseorang yang tengah mencekiknya. " Bagiku...ya dia hanyalah seorang penganggu, seorang penganggu yang berusaha masuk ke dalam hubungan kita, bahkan ketika dia sadar bahwa dia tidak akan berhasil...dia tetap memaksa untuk masuk. "

" Maksud kamu...Nathan berusaha merusak hubungan kita? "

" Ya. " Jawab Joyz singkat, teramat singkat hingga membuat Flau tercekat cukup lama.

Namun kemudian Flau menggeleng cepat, berusaha menyangkal kecurigaan Joyz.

" Itu tidak mungkin, Joyz. Aku kenal Nathan sejak dulu, dia pria yang baik dan lembut. Bahkan dia tidak pernah menyakiti seseorang tanpa alasan yang jelas. " Bela Flau yang justru membuat Joyz menatap lekat ke arahnya.

" Dan jangan lupakan fakta bahwa pria itu adalah mantan kekasihmu, Flau. "

" Lalu apa hubungannya? Aku dan Nathan sudah berakhir sejak dulu. "

" Aku seorang pria, Flau. Aku bisa dengan mudah melihat apa arti tatapannya padamu, pria itu....Nathaniel Arlando masih sangat mencintaimu. Pria itu bahkan tidak peduli dengan statusmu yang telah bertunangan denganku karena dia yakin bahwa suatu hari nanti kamu akan pergi meninggalkanku dan beralih kesisinya jika dia terus berada disampingmu ketika aku tidak berada disisimu. "

Flau tercengang ketika mendengar semua ucapan Joyz yang membuat sosok Nathan dimatanya begitu buruk dan jahat.

" Aku.... "

" Dan jika benar hubunganmu dengannya telah benar-benar berakhir....maukah kamu menjauhinya untukku, Flau? " Potong Joyz dengan penuh harap, berharap bahwa untuk kali ini saja Flau akan menuruti permintaannya sekali pun dia terpaksa bersikap egois.

" Kita sudah pernah membahas ini, Joyz. Hubungan asmaraku dengan Nathan memang benar-benar telah berakhir, tapi tidak dengan pertemanan kami, aku harap kamu tidak lupa akan hal itu. Sampai kapan pun aku akan tetap bertemu dengan Nathan sebagai seorang teman. "

" Meski pada akhirnya itu akan melukai perasaanku padamu? "

" Kamu juga melukai perasaanku, Joyz. Kamu selalu begini....egois.... "

" Aku egois karena aku mencintaimu dan takut kehilanganmu. "

" Aku tidak akan pergi kemanapun, aku akan selalu berada disisimu. Kamu tahu itu, tapi kamu selalu saja mengatasnamakan cinta untuk bersikap egois padaku. "

" Karena aku mulai bimbang, Flau! Sejak kehadiran pria itu....aku selalu merasa bahwa kamu akan pergi jauh dariku....meninggalkanku seorang diri dengan rasa kesepianku... " Ungkap Joyz dengan segala rasa frustasinya yang akhir-akhir ini selalu memenuhi hatinya.

" Dan berhenti bersikap seolah itu semua akan terjadi!! Aku...tidak akan pergi kemanapun, aku janji. "

" Kalau begitu katakan bahwa kamu tidak mencintai pria itu. "

" Aku tidak mencintainya. "

" Katakan itu tepat di depan mataku. "

" Aku.... " Flau tersentak begitu sadar bahwa nafasnya seakan tercekat hingga dia tidak dapat mengatakan apapun di hadapan Joyz yang kini melihatnya dengan tatapan kecewa. " Kenapa....kenapa aku tidak bisa mengatakannya?!! "

" Kamu tidak bisa mengatakannya, bukan? " Sindir Joyz masih dengan ekspresi kecewanya, namun pada akhirnya dia malah tertawa hambar, memperlihatkan betapa terlukanya Joyz saat ini.

" Joyz... " Lirih Flau dengan penuh rasa bersalahnya, dia bahkan tidak tahu harus mengatakan apa lagi untuk menghilangkan ekspresi kecewa Joyz.

Kini yang bisa Flau lakukan hanya menunduk dalam-dalam, hingga suara teramat datar milik Joyz membuatnya kembali mendongak dan bertemu pandang dengan mata kecoklatan Joyz yang balas menatapnya dengan pandangan kosong.

" Pulanglah dan maaf...hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang, tapi sebagai gantinya aku akan menyuruh sopir pribadiku untuk mengantarmu sampai apartemen. " Ucap Joyz yang kemudian berlalu begitu saja, meninggalkan Flau dengan rasa bersalah yang masih mendera hatinya.

" Maaf...Joyz...aku tidak bermaksud melukai perasaanmu...karena kini....aku pun mulai bimbang dengan hatiku... " Lirih Flau yang masih menatap kepergian Joyz dengan pandangan bersalah.

Dan dibalik dinding berwarna gading yang menjadi tempatnya bersembunyi sejak tadi, Jack telah menyaksikan semuanya, menyaksikan Joyz dan Flau yang sedikit demi sedikit mulai berjalan ke arah yang berlawanan.

" Astaga, kurasa ini benar-benar buruk. " Ucap Jack dengan nada khawatirnya, dia boleh saja seorang player tapi setidaknya dia tahu bahwa Flau adalah gadis yang paling cocok untuk menutup kekosongan di hati sahabatnya itu.

_____

Dilain tempat, Nathan berjalan menuju kamar pribadinya yang terletak diujung lorong rumah mewahnya. Dan begitu dia masuk dan menutup pintu kamarnya, Nathan segera membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur king size miliknya dengan kedua mata terpejam.

" Kupikir dengan menghabiskan waktu seharian bersamaku, dia bisa lupa dengan sosok pria sialan itu. " Dengus Nathan yang kemudian kembali duduk dan mengeluarkan sebuah ponsel berwarna pink dari dalam saku celananya. " Tapi setidaknya...semua berjalan sesuai rencana. " Lanjutnya dengan senyum miring yang kini membingkai wajah tampannya yang tampak kelam di dalam kegelapan malam.

Dan tanpa sedikit pun rasa tertarik pada ponsel yang masih berada dalam genggamannya itu, Nathan segera memasukkan ponsel itu ke dalam laci kecilnya.

_____

#klo udh bca jgn lpa tinggalin vote n comment yah..  😊😉

Joyz & Flau in WeddingWhere stories live. Discover now