Bab 1

6.7K 277 3
                                    

Joyz membaca berkas yang baru saja diberikan oleh sahabatnya itu dengan dahi berkerut. " Nathaniel Arlando? "

" Yup. Seorang presdir muda dari Arlando Group, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan berlian terbesar di Rusia. " Jelas Jack dengan nada santainya.

" Jadi, kau ingin perusahaan kita bekerja sama dengan perusahaan miliknya? " Tebak Joyz yang seakan tepat sasaran begitu Jack mengangguk antusias.

" Tepat sekali, bisa kau bayangkan betapa cepatnya Diamond Coorporation berkembang jika kita berhasil bekerja sama dengannya, Joyz. "

Joyz nampak berpikir serius dengan perkataan sahabatnya itu, sebelum seulas senyum miring kini telah sempurna membingkai wajah tampannya.

" Kurasa itu ide yang bagus, akan kupikirkan lagi nanti. Dan...bisakah kau bekerja lebih serius lagi, Jack? "

" Hei..hei..aku selalu bekerja dengan serius, kau tahu betul itu. " Balas Jack yang kemudian meminum kopi hitamnya dengan wajah santainya.

Sedangkan Joyz malah menghela nafas dengan jengah, sebelum melempar sebuah bolpoint tepat di kepala Jack yang spontan meringis kesal ke arahnya.

" Apa-apaan kau ini, Joyz?! " Seru Jack dengan ekspresi kesalnya.

" Seharusnya aku yang bilang begitu padamu. Kau bilang padaku kalau kau selalu bekerja dengan serius tapi nyatanya? Sekarang, kau malah meninggalkan rapat rutin yang harus kau hadiri saat ini. " Oceh Joyz yang membuat Jack mengangkat bahu tak acuh.

" Ayolah, aku benci harus melihat kumpulan orang tua seperti mereka, Joyz. Lagipula, bukankah sudah kubilang agar kau saja yang jadi presdir Diamond Coorporation dan aku sebagai wakil presdirnya. "

" Dan tidak bisakah kau melihat betapa sibuknya aku sebagai presdir disini? " Joyz balas mengoceh dengan kesal.

" Itu deritamu, Joyz. "

Mendengar ucapan Jack, Joyz sontak tersenyum miring sebelum bangkit berdiri dan membuat Jack spontan menoleh ke arahnya dengan pandangan bertanya.

" Hei...hei...kau mau kemana, Joyz? "

" Aku? Sebagai sahabat yang baik juga sebagai wakil presdir Diamond Coorporation, aku akan berbaik hati menggantikanmu untuk menghadiri rapat rutin yang kau tinggalkan sekarang. Dan sebagai gantinya lakukan tugasmu sebagai wakil presdir J Group untuk menggantikanku memeriksa semua berkas yang harus kutangani saat ini. Jadi, selamat bekerja, kawan. " Ucap Joyz yang kini tersenyum manis ke arah sahabatnya sebelum berjalan pergi keluar ruangannya dengan langkah santainya.

" Hei!! Kembali kau sialan!! " Seru Jack dengan penuh kekesalan.

Ini tidak mungkin?! Rencana Jack yang ingin berniat santai, kini harus hancur berantakan karena Joyz menyerahkan semua tugas yang harus diselesaikan hari ini oleh sahabatnya itu sekarang malah diserahkan padanya.

" Astaga!! Dia benar-benar menyebalkan! " Jack merutuki nasib sialnya dengan beralih menghampiri meja kerja sahabatnya itu dan mulai memeriksa beberapa berkas dengan kesal. " Tau begini lebih baik aku ikut rapat sialan itu. " Batinnya dalam hati.

_____

Joyz turun dari mobil sport putihnya dan menyerahkan kunci mobilnya pada petugas valet. Dia berjalan dengan santai menuju lift khusus petinggi perusahaan, menghiraukan beberapa karyawan yang menyapanya.

" Anda datang, tuan Joyz? " Sapa sekretaris Joyz dengan nada sopannya sebelum menunduk hormat lalu mengantar Joyz ke arah ruang rapat.

" Maaf saya terlambat. " Ucap Joyz yang spontan membuat semua orang yang berada di dalam ruang rapat itu menoleh ke arahnya dengan pandangan terkejut.

Dengan santai, Joyz duduk di ujung meja dengan sekretarisnya yang dengan sigap memberinya materi rapat.

" Silahkan dilanjut. " Ucap Joyz yang membuat beberapa orang berdeham.

" Maaf, sebelum rapat ini dilanjutkan, boleh saya tahu dimana keberadaan tuan Jack? " Tanya salah seorang pria paruh baya dengan nada sopannya.

Joyz menatap pria paruh baya itu dengan pandangan khasnya, sebelum menjawab pertanyaan pria itu dengan dingin. " Aku menugaskannya untuk menangani beberapa masalah yang terjadi di J Group. Dan sebagai gantinya, aku yang menggantikannya hadir dalam rapat ini. Apa itu menjadi masalah untuk kalian? "

" Tentu saja tidak, tuan Joyz. " Balas pria itu dengan senyum sopannya, sebelum kembali memberi arahan agar presentasi yang sempat terhenti tadi kembali dilanjutkan.

Mata kecoklatan Joyz menatap isi slide yang sedang dipresentasikan oleh ketua divisi pemasaran itu dengan serius, sebelum ucapannya kembali menghentikan aksi ketua divisi yang saat itu tengah asik menjelaskan kenaikan minat masyarakat pada brand perusahaan mereka yang terbilang cukup baru itu.

" Jika kau sebegitu bahagianya dengan pencapaian yang kau dapatkan saat ini, buat aku terkesan dengan kemampuanmu itu. " Ucap Joyz yang membuat sang ketua divisi itu terdiam.

" Ma.. "

" Naikkan minat masyarakat terhadap brand kita menjadi 20% lebih tinggi dari sebelumnya. " Potong Joyz yang membuat semua orang melotot tidak percaya pada ucapannya.

" Ta..tapi tuan Joyz itu... "

" Jika kau tidak bisa, maka ucapkan selamat tinggal pada pekerjaanmu. " Joyz kembali memotong ucapan pria itu dengan nada tegasnya yang mau tidak mau membuat pria itu mengangguk mengerti. " Dengar, jika kalian ingin memamerkan kemampuan kalian di hadapanku, maka buatlah Diamond Coorporation menjadi perusahaan berlian terbesar dengan brand nomer satu yang menjadi minat masyarakat. Dan setelah itu terwujud, maka aku sendiri yang akan mengakui bahwa kemampuan kalian layak untuk kupuji. " Ucapnya lagi yang justru membuat semangat semua orang seakan berkobar saat itu juga.

_____

Joyz berjalan dengan wajah tampannya yang terlihat begitu lelah, bahkan jas yang sedari tadi dikenakannya kini telah tersampir di atas bahunya. Namun selelah apapun dirinya, Joyz akan tetap tersenyum ketika melihat wajah cantik gadisnya yang kini berdiri di ambang pintu.

" Malam, my Flau. " Sapa Joyz dengan senyum mempesonanya yang selalu membuat Flau merona merah.

" Malam juga, my Joyz. " Flau balas menyapa Joyz dengan senyum tak kalah manisnya lalu mempersilahkan tunangannya itu agar masuk ke dalam apartemennya.

Flau berjalan ke arah dapur minimalisnya, berniat untuk mengambilkan segelas jus untuk Joyz yang terlihat begitu lelah. Namun gerakannya terhenti ketika merasakan sepasang lengan kekar yang kini telah sempurna memeluk tubuhnya dari belakang.

" I miss you so much, Flau. " Bisik Joyz yang kini menciumi daun telinga milik Flau, membuat gadis itu tersenyum geli.

" I miss you too, Joyz. " Balas Flau yang kini berbalik dan mencium bibir merah Joyz dengan sekilas.

" Aku tidak sabar untuk sepenuhnya memilikimu hanya untuk diriku sendiri, Flau. " Ucap Joyz lagi, sebelum mencium kembali bibir mungil Flau yang selalu terasa begitu manis untuknya.

Flau tertawa kecil setelah Joyz mengakhiri ciuman hangat mereka, dia berjalan ke arah sofa putih miliknya lalu menepuk pelan sofa di sebelahnya agar Joyz duduk disisinya.

" Kenapa kamu sebegitu tidak sabarnya untuk menikah denganku, Joyz? Bukankah tahun depan kita akan menikah. " Ucap Flau yang kini menyandarkan tubuhnya di dalam pelukan hangat Joyz.

" Karena aku takut kalau nantinya kamu akan berubah pikiran dan pergi meninggalkanku, Flau. " Ucap Joyz dengan suara teramat pelannya yang sontak membuat Flau menangkup wajah tampan Joyz sebelum menatap lekat ke dalam mata kecoklatan tunangannya itu.

" Trust me, Joyz. Aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu. " Ucap Flau dengan segala keseriusannya.

Membuat Joyz tanpa sadar tersenyum dan mengelus wajah cantik Flau dengan penuh sayang.

" I trust you, Flau. "

_____


#mhon vote dn commentnya 😉

Joyz & Flau in WeddingWhere stories live. Discover now