Bab 11

2.2K 125 4
                                    

" Sebenarnya...aku dan Nathan bukan hanya sekedar teman...tapi...tapi kami adalah mantan kekasih... " Ucap Flau yang langsung memejamkan kedua matanya kuat-kuat usai menyelesaikan ucapannya yang dia yakin akan membuat Joyz marah karena tidak mengatakan kebenarannya sejak awal.

Namun hal yang diduga oleh Flau malah tidak terjadi, bahkan dia bisa mendengar suara kekehan yang dia yakini milik Joyz. Akhirnya Flau terpaksa memberanikan diri untuk mengintip di balik matanya yang terpejam dan spontan melebar ketika melihat senyum manis yang kini membingkai wajah tampan tunangannya itu.

" Joyz? Kamu...kamu tidak marah padaku? " Tanya Flau dengan nada ragunya.

" Untuk apa aku marah padamu, Flau? " Joyz balik bertanya yang justru membuat Flau terbengong tidak mengerti.

" Ku...kupikir kamu akan marah padaku, karena tidak memberitahukan hal ini sejak awal.... "

" Kamu tahu bukan kalau aku tidak akan bisa marah padamu? "

Aneh...

Seharusnya Flau merasa senang dan lega bukan? Seharusnya dia bisa merasakan kedua hal itu ketika tahu Joyz tidak marah padanya, tapi kenapa?

Kenapa Flau malah merasa aneh dengan sosok Joyz yang lagi-lagi tersenyum manis padanya, seolah pria itu tidak merasakan dampak apapun dari perkataannya tadi. Tapi entah mengapa....hati kecil Flau berkata bahwa ada sesuatu di balik senyum manis yang kini masih setia terukir di wajah tampan Joyz.

Sebuah gurat kesedihankah atau bahkan emosi yang terpendam?

Flau tidak tahu dan tidak mengerti kenapa dia seakan merasakan semua itu pada diri Joyz. Tapi satu hal yang kini berada di dalam benak Flau, apa benar...pria yang kini berada di hadapannya baik-baik saja??

_____

Nathan baru akan duduk di kursi kantornya yang baru beberapa hari ini telah resmi berfungsi kembali jika saja ponselnya yang berada di dalam saku jas yang tengah dipakainya itu tidak bergetar, memaksa Nathan untuk mengeluarkan ponselnya dan menyipit begitu melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

" Ada apa? " Tanya Nathan to the point.

" Maaf jika saya menganggu waktu anda tuan, tapi saya hanya ingin melaporkan hasil penyelidikan saya terhadap tuan Loyard dan nona Housten pada anda. "

" Kalau begitu cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu. "

" Hari ini saya bisa mengkonfirmasikan bahwa tuan Loyard dan nona Housten sedang dalam perjalanan kembali ke New York dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Loyard. "

" Kau yakin? "

" Saya yakin, tuan bisa mengecek email anda sekarang. "

" Email? " Ulang Nathan dengan dahi berkerut tapi akhirnya dia tetap berjalan ke arah laptopnya yang berada di atas meja kantor lalu membuka email pribadi miliknya.

" Saya telah mengirimkan beberapa foto sesuai dengan perintah anda untuk mengikuti mereka selama beberapa hari ini, termasuk dengan agenda penerbangan tuan Loyard dan nona Housten hari ini. " Jelas spy Nathan yang sontak membuatnya tersenyum miring.

" Bagus, terus ikuti mereka dan jangan sampai lengah. "

" Baik, tuan. " Balas spy itu lalu memutus sambungan, meninggalkan Nathan yang kini melihat setiap rutinitas Flau dan Joyz selama di Roma.

" Gereja yang indah, hehh? " Sinis Nathan begitu melihat foto gereja yang tengah dimasuki oleh Flau juga keluarga Joyz. " ..tapi bagaimana jadinya kalau tempat itu kuhancurkan? " Sambung Nathan yang kini terkekeh senang dengan ide gilanya sendiri.

_____

Flau duduk disamping Joyz yang kini masih terlelap sejak penerbangan yang baru berlangsung selama beberapa jam, menyisakan cukup banyak waktu yang dapat dia habiskan untuk sekedar menatap wajah damai milik Joyz.

" You look like an angel, if you sleep like this, Joyz. " Gumam Flau dengan senyum kecilnya lalu mengulurkan sebelah tangannya dengan perlahan,  menjelajahi setiap inchi wajah tampan tunangannya yang terlihat bagaikan sebuah mahakarya terindah yang pernah diciptakan oleh Tuhan.

Alis, mata, hidung, bibir, semua terlihat sempurna melekat di wajah tampan Joyz, membuat Flau lagi-lagi tersenyum dan mulai bertanya apakah dia pantas mendampingi seseorang seperti Joyz? Seseorang yang terlihat begitu sempurna layaknya seorang malaikat?

Merasa diperhatikan, mau tidak mau Joyz tersenyum dalam tidurnya, namun perlahan dia mulai meraih jemari hangat Flau yang tadinya masih menjelajah di setiap inchi wajahnya. Membuat gadisnya itu terkejut menyadari genggaman tangannya.

" Apa aku sungguh terlihat seperti seorang malaikat hingga kamu terus menatapku seperti itu, my princess? " Tanya Joyz dengan kedua matanya yang masih terpejam, namun tanpa melihat wajah cantik Flau saja, Joyz tahu bahwa kini gadis kesayangannya itu tengah bersemu merah.

" Kamu....tidak tidur? " Tanya Flau dengan nada malunya.

" Tentu saja aku tidur, my Flau. Tapi siapa yang tidak terbangun jika wajahku disentuh oleh tangan indah ini, hmm? " Tanya Joyz yang kini menatap lembut ke arah wajah cantik Flau.

Bibir mungil Flau terangkat membentuk seulas senyum indah yang semakin menambah kecantikannya ketika mendengar ucapan sederhana Joyz yang mampu membuatnya tersenyum.

Berbalik dengan Flau yang masih tersenyum dengan wajah teduhnya, kini Joyz seakan membeku dengan jantung yang berdegup lebih cepat dari biasanya. Membuatnya merasa terhipnotis untuk merasakan lembutnya bibir mungil milik Flau yang selalu menjadi candu untuk Joyz.

Untuk beberapa saat, Flau seakan terkejut begitu merasakan lembutnya bibir merah Joyz yang kini semakin membuainya, hingga akhirnya dia mulai membalas ciuman manis Joyz dengan tak kalah lembutnya.

Hati Joyz merasa begitu bahagia menyadari Flau yang mulai membalas ciumannya, bahkan kini gadis kesayangannya itu telah berpindah tempat di atas pangkuannya dan mengalungkan kedua tangannya yang terasa begitu hangat pada leher Joyz.

" I love you...more and more, my Flau.. " Bisik Joyz dengan nafas terengahnya.

" Me too, my Joyz... " Balas Flau dengan suara lirihnya.

_____

Pesawat pribadi milik keluarga Loyard resmi mendarat di bandara Internasional New York tepat ketika langit telah sepenuhnya berganti gelap. Para bodyguard pribadi milik Joyz bahkan telah menunggu kedatangan Joyz juga Flau berjam-jam lamanya, bersama dengan Jack yang terlihat duduk di atas kap mobil sportnya dengan wajah tertekuk, entah apa yang membuat wajah tampan Jack yang biasa terlihat ceria itu kini tampak mengenaskan.

" Kau terlihat begitu mengenaskan, kawan? " Sindir Joyz dengan senyum mengejeknya ketika dia berjalan menghampiri sosok sahabatnya yang sampai saat ini masih menatapnya dengan wajah tertekuk.

" Apa kamu sedang sakit, Jack? " Tanya Flau dengan ekspresi khawatirnya, kalau-kalau Jack memang sakit dan memaksakan diri untuk menyambut kedatangannya.

" Oh ayolah...aku bukannya sakit atau apapun. Aku hanya lelah karena aku belum sempat tidur sejak kemarin. " Dengus Jack yang kini malah menguap dengan kedua mata memerah.

" Memangnya kenapa kau begadang? Padahal aku tidak merasa memberimu pekerjaan yang....tunggu jangan bilang kau....bermain dengan wanita jalang lagi?! " Tebak Joyz yang mendapat reaksi cepat dari Jack yang kini malah tersenyum tanpa dosa, sedangkan Flau sontak menggelengkan kepala tidak percaya.

" Hanya untuk waktu tertentu saja, setidaknya itu tidak akan membuatku bosan. " Bela Jack dengan cepat begitu tahu bahwa Joyz telah bersiap menegurnya dan menelannya bulat-bulat.

" Apa kau mau aku melaporkan kebiasaanmu yang mulai kambuh lagi ini pada Bella?! " Ancam Joyz yang spontan membuat Jack melotot tidak senang ke arahnya.

" Lebih baik jangan, aku belum siap merasakan pisau dapur yang akan meluncur tepat di atas kepalaku. " Ringis Jack yang sontak membuat Flau tertawa kecil melihat keganasan Bella pada saudaranya sendiri.

_____

#selamat pagi n selamat beraktivitas tp jgn lpakan author loh....wkwk 😊✌(mflupakansajalah😂)

Joyz & Flau in WeddingWhere stories live. Discover now