Aurora - 23

56K 13.2K 2.5K
                                    

Yang nggak tau cara nge-vote, gue kasih tutorialnya dulu:

1. Liat bagian kiri bawah.

2. Ada logo BINTANG KECIL.

3. Angkat jempol kalian.

4. Turunin jempolnya di logo bintang.

5. Chochol pelan-pelan aja. Kalo terlalu keras ntar jebol layar hp-nya.

6. Tunggu sampai warna bintangnya jadi oren.

7. Kalo udah oren, kelar.

🌹🌹🌹


Saat pintu apartemen terbuka, Lisa langsung menarik gue dan segera menutup kembali pintu dengan cepat. Gue melepas masker serta topi milik Bryan dan menghempaskan diri gue di kasur. Jangan membayangkan kalau apartemen gue dan Lisa itu luas dan lengkap dengan ruang tamu, ruang makan, dan berbagai ruang lainnya. Apartemen kami hanyalah sebuah ruangan standar berisi ranjang, lemari, meja belajar, kursi, dan kulkas kecil. Nggak terlalu sempit tapi cukup luas untuk ukuran kamar biasa.

Lisa menyusul gue. "Lo udah liat foto di internet?"

"Gue nggak mau liat," jawab gue menerawang.

"Good choice. Mungkin lo bakal nangis baca komentar dari nitizens."

"Gue tahu. Lagian gue malu liat foto begituan...," ucap gue lalu bangkit. "Gue mau ke gedung agensi Bryan."

"Mau ngapain?" tanya Lisa heran.

"Tadi gue, Bryan, dan Sean udah mikirin solusi buat mengatasi skandal itu."

"Apa solusinya?"

Gue menunduk pelan sambil mengayunkan kaki gue. "Gue harus pura-pura pacaran sama Sean...."

Lisa melotot.

"GILA AJA LO!!! KENAPA NGGAK KONFIRMASI PACARAN SAMA BRYAN???!!!"

"Nggak bisa, Sa. Kalau gue konfirmasi pacaran sama Bryan, itu bakal dua kali lebih bahaya buat gue. Gue bakal kena bully dari fans Bryan dan juga fans Sean."

"Tunggu! Gue nggak paham. Maksudnya gimana nih?"

Gue menghela napas.

"Gue kena bully fans Bryan karena gue pacaran sama idol mereka. Gue kena bully fans Sean karena gue jalan bareng dan adu bibir sama idol mereka. Ya walau faktanya, gue sama sekali nggak kissing sama Sean," jelas gue.

"Jadi lo milih yang minim risiko?"

"Siapa pun bakal memilih jalan yang sama."

Lisa tertawa pelan yang gue sama sekali nggak paham arti tawa dia.

"Kalian bertiga tuh lucu, ya," kata dia pelan.

"Gue merasa konyol." Gue kembali menghela napas, lalu mencepol rambut. "Gue mandi dulu. Mau siap-siap."

"Leher lo kenapa?" selidik Lisa yang membuat wajah gue mendadak merah padam. "Lo juga bau alkohol."

Gue enggan menjawab dan memilih untuk buru-buru ke kamar mandi. Sebetulnya nggak masalah kalau ketahuan oleh Lisa. Dia nggak terlalu mempermasalahkan gue melakukan apa saja selama bisa bertanggung jawab atas pilihan gue sendiri. Tapi gue yang malu banget.

"Lo habis dientup Bryan, ya?!" teriak Lisa dari luar kamar mandi.

"Berisik!!! Gue lagi poop!!! Jangan merusak konsentrasi gue!!!"

Fangirl TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang