Aurora - 18

90.6K 10.6K 2.2K
                                    

Sore ini gue berdiri terpaku di dekat taman bunga setelah hampir dua jam bermain. Gue nggak percaya kalau gue benar-benar memenuhi janji beberapa hari yang lalu untuk menemani Sean ke Everland. Bryan memaksa gue mengenakan masker dan topi dia. Katanya biar gue selalu mengingat dia dan nggak akan berani macam-macam dengan Sean. Gue baru tahu kalau Bryan sangat protektif ke gue.

Sean sengaja memilih hari kerja agar bisa lebih bebas. Tempat ini ramai adalah hal wajar. Tapi setidaknya nggak seramai saat akhir pekan atau liburan. Jadi gue dan Sean cukup bebas menikmati wahana permainan di sana meskipun gue melihat sekilas ada yang berbisik-bisik seraya menatap Sean. Sepertinya mereka curiga kalau Sean adalah artis yang berkamuflase. Tapi mereka nggak berani bertindak jauh. Selain itu, gue memanggil Sean dengan sebutan Will untuk menghindari kecurigaan orang-orang.

"Au, kau haus tidak?" tanya Sean.

Gue mengangguk.

"Aku beli minuman, ya? Kau mau minum apa?"

"Sesukamu saja," jawab gue.

"Sesukaku kan belum tentu kau juga suka."

"Kau suka bubble tea, kan? Aku tidak keberatan minum itu," senyum gue.

"Ya sudah. Tunggu di sini." Sean segera meninggalkan gue.

Gue berdiri tenang sembari menunggu Sean. Iseng-iseng gue mengecek ponsel. Mungkin saja ada pesan dari Bryan. Tapi sayangnya enggak ada. Hhh.... Padahal gue sangat berharap dia mengirimkan pesan yang mengkhawatirkan gue. Walaupun jengkel, sejujurnya gue suka melihat dia yang cemburu. Gue jadi bisa benar-benar merasakan kalau dia memang cinta sama gue.

Mendadak ponsel gue bergetar.

"Lisa???" Dahi gue berkerut.

Jari gue segera menekan notifikasi dari aplikasi chatting.

Lisarahah:
Ra. Barusan di twitter rame
soal seseorang yang dicurigai
sebagai artis kencan di Everland.

Gue terkesiap. Secepat kilat, gue membalas pesan itu.

Naega Wolf Auuuu:
SERIUS LO?!!

Lisarahah:
Serius. Gue udah nge-retweet
ke elo. Lo sama Sean masih
di sana???

Naega Wolf Auuuu:
Masih! Gue harus bilang
ke Sean nih. Tapi dianya
lagi pergi beli minum.

Lisarahah:
Hati-hati. Gue khawatir.
Tau kan banyak fans beringas
kalau ada kabar artis dating.
Kalo bisa, lo balik aja deh mending.

Naega Wolf Auuuu:
Kayaknya harus gitu deh.
Eh, Sean udah balik.
Makasih infonya.
Bye.


Sean datang membawa dua gelas bubble tea rasa Taro dengan mata berbinar. Gue jadi nggak tega mau memberitahu dia soal rumor barusan. Tapi gue harus melakukan itu! Ini demi karir dia dan demi gue sendiri tentu saja. Gue nggak mau jadi bulan-bulanan immature fans. Gue nggak mau di-bully oleh fans nggak tahu diri yang nggak suka melihat idolanya dating. Walaupun in fact, gue emang nggak dating sama Sean.

"Kau suka rasa Taro tidak?" tanya Sean menyodorkan minuman.

Gue mengangguk.

"Kita tidak bisa minum di sini. Kita kan pakai masker. Bisa tidak kita ke mobil saja?" ucap gue menggunakan cara halus. Gue akan bilang tentang rumor itu nanti, di dalam mobil.

Fangirl TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang