Aurora - 7

66.4K 9.2K 1.9K
                                    

Gue telat!

Hari ini gue terpaksa terusir dari kelas karena terlambat 20 menit. Keterlaluan memang. Sialnya, gue dipermalukan di depan kelas dulu sebelum diusir. Kata Profesor Mya, nggak sepantasnya seorang calon peraih gelar master itu terlambat, apalagi dengan alasan kesiangan.

"Disgusting!"

Gitu kata Profesor Mya. Gue mengutuki diri gue sendiri yang mengabaikan Lisa. Padahal dia udah berusaha membangunkan gue. Ya sudahlah.... Gue ambil hikmahnya saja. Mungkin gue disuruh istirahat dulu sama Tuhan. Terus terang gue masih agak nggak enak badan karena kecapekan dan lembur semalam.

Gue berjalan sambil mengaktifkan ponsel. Sontak masuk beberapa pesan sejak tadi malam yang belum sempat gue baca. Gue hanya bisa mendesah melihat nama Bryan.

Bryan
Makanannya enak.
Maaf sudah merepotkanmu hari ini.

Bryan
Aku tidak tahu kau sakit. Jaga kesehatanmu.
Istirahatlah. Lain kali kalau tidak bisa datang,
bilang saja. Jangan memaksakan diri.

Bryan
Awas kalau kau sakit lagi!
Jangan merepotkan aku!

Gue tercengang. Majikan gue kenapa bisa menyebalkan sekaligus menggemaskan begini sih?! Gue harus gimana lagi coba kalo udah kayak gini?

"Hhhh.... Bryan. Kenapa sih gue bisa kenal sama elo? Di antara semua kemungkinan, kenapa justru hal yang paling enggak mungkin yang terjadi sama gue???" gumam gue sedih. Di saat gue meratapi nasib, ponsel gue bergetar lagi. Orang yang baru saja gue sebut namanya itu pun muncul di layar ponsel. Gue pun menjawab panggilan itu.

"Halo," sapa gue nggak bergairah.

"Kenapa pesanku hanya dibaca?" tanya dia.

"Emmm.... Aku baru mengetik balasan, tapi kau keburu menelponku," alibi gue.

"Hari ini aku latihan untuk comeback. Mungkin aku pulang dini hari. Kau bisa tidur di apartemenku saja?"

Nih manusia ya....

Gue pikir dia menghubungi gue untuk menanyakan kesehatan gue atau mau seenggaknya memberikan cuti. Ternyata dia hanya butuh gue untuk menjaga apartemennya. Hhhh.... Jadi pesan yang tadi itu hanya sekadar basa-basi busuk???

"Pukul berapa kau ke sini?" tanya dia lagi tanpa menunggu respon gue.

"Lima," jawab gue singkat.

"Sebentar lagi aku ke gedung agensi. Begitu selesai kuliah, kau harus langsung ke apartemenku. Mengerti, kan?"

"Iya." Gue pasrah.

"Bagus. Masak saja apa yang ingin kau makan. Jangan terlalu keras bekerja. Pikirkan kesehatanmu. Mengerti?" titah dia lagi.

"Me-"

Tuuuuuuuutttttttttt....

Brengsek! Gue dikacangin!

🍃🍃🍃

Seusai mengikuti mata kuliah dari Mr. Jason, gue pun buru-buru membereskan meja. Lisa cuma memandang gue dengan jidat berkerut. Gue mendekati dia untuk membisikkan sesuatu.

"Sa, gue nggak pulang malam ini. Bryan minta gue jagain kandang dia," ucap gue pelan.

"Lah? Emang dia mau ke mana?" heran Lisa.

"Grup dia mau comeback. Jadi dia latihan sampe dini hari."

"Ya terus harus banget ya apartemennya dijagain sama elo?" sindir Lisa.

Fangirl TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang