Chapter 07 - Rain

1.6K 240 2
                                    

Apakah cinta adalah nama lain dari takdir?

-Jungkook-

***

Dalam langkah tak terarah mengiringi malam berselimut kalut, bayangan tak bertuan dan segala keraguan tanpa alasan, gadis itu mengarahkan tongkatnya dengan asal, namun tetap dalam jangkauan.

Pikiran yang melompong kosong entah karena apa.

Yang jelas, saat langkahnya menjauh, ia merasakan sesuatu yang mulai mengganjal di hatinya. Perasaan apa lagi ini?

Kakinya yang terangkat pelan mengikuti naluri, tak sadar akan sebuah sorotan yang ikut membawanya pergi. Pergi mendekat tanpa diduga kemudian terpaksa bertumpu pada tubuh kokoh di hadapannya. Gadis itu menabrak tubuh seseorang.

"Yoonji..."

Gadis itu sempat berhenti, namun ia mengenal jelas siapa pemilik aroma tubuh ini.

"Oppa."

Yoongi dengan sorot tak terduga itu terus menatap manik Yoonji yang bergetar. Pria itu menelisik dalam, mencari apa yang bisa ia dapatkan. Lambat laun, tampak sedikit pergerakan dari tangan Yoonji yang mendadak melingkar.

Gadis itu memeluk Yoongi.

***

Sebelah tangannya menggapai satu pegangan cangkir dengan pelan. Mengelusnya perlahan seraya menyesapi musik remang yang beradu dengan angin malam.

Matanya menelisik pada sudut kaca. Seperti biasa, hujan telah datang. Pria itu menghela, menyaksikan buliran air yang terhempas lalu berkumpul di muntin jendela, terseret lalu terjatuh.

Baru tiga puluh menit ia berusaha berjalan seraya menyeret banyak barang bawaan, Jungkook memilih untuk memasuki sebuah cafee yang tak lain adalah milik kakak sepupunya. Taehyung yang telah menghabiskan separuh isi gelasnya tengah memesan hal lain untuk suguhannya sendiri.

Taehyung menggumam, "Jadi, siapa gadis itu?"

Tangan pria itu tak henti untuk mengambil sekeping biskuit dari piringnya.

Pria di hadapannya menatap Taehyung tajam, "Untuk apa kau tahu?"

"Karena kau sepupuku satu-satunya yang sangat lucu dan imut?" kilatan aura Jungkook membuat Taehyung tertawa pelan.

"Karena ia seorang gadis tentunya. Bukannya kau jarang dekat dengan seorang gadis? Ya setidaknya untuk beberapa waktu lalu." Taehyung mengedikkan bahu tak acuh. Sedangkan Jungkook makin menatapnya menjadi-jadi.

Jungkook tidak menggeleng atau menyalahkan itu, tapi dengan ketus ia hanya berucap, "Urus liburanmu saja."

"Aku rasa hidupmu mulai memiliki tujuan, kook. Selain menggambar? Haha."

Jungkook mengambil alih sekeping biskuit yang sudah berada di tangan Taehyung, membuat pria bersurai coklat agak panjang itu mendengus kesal.

Tak ada yang salah, setahunya, selama ini Jungkook memang banyak memerjuangkan hobi dan bakatnya dalam menggambar. Termasuk bagaimana ia melihat reaksi Jin saat ia tahu betul gelagat Jungkook ketika menolak untuk disekolahkan jauh karena bidang yang ditawarkan bukanlah seni yang ia gemari ini.

Bibir pria itu bergerak secara bar-bar, mengunyah kasar biskuit yang kemudian ditelannya tanpa perasaan, "Oke baiklah, hentikan membahas itu."

Erstwhile - HujanWhere stories live. Discover now