• Part 23 • Marcus VS Joshua

149K 9.1K 412
                                    

Anne terbangun saat cahaya menyilaui wajahnya. Mendadak kepalanya pening tidak karuan. Anne terdiam sembari berpikir keras alasan kepalanya pusing begini. Di sebelah Anne sudah kosong, mungkin sudah pergi ke kampus. Anne melihat jam sudah nunjukin jam setengah sembilan.

Buset! Sial banget gue!
Batin Anne.

Anne memang ada kuliah sekarang mana itu jam suaminya sendiri. Dan sialnya ada kuis lagi. Dengan cepat masuk kamar mandi untuk bersiap. Anne tidak perduli lagi kenapa sudah ada di rumahnya. Ingatannya hanya berhenti sewaktu berada di club.  Mungkin Bang Radit atau yang lain yang nganterin karena ketiduran.

Setelah semua sudah siap Anne pun dengan cepat pergi ke kampus. Anne mengatur napas pelan sebelum mengetuk ruang kelasnya yang sudah tertutup. Sudah pasti suaminya sudah masuk kedalam kelas. Lagi pula sudah jam sepuluh. Anne menutup mata lalu mengetuk pintu dengan pelan.

"Masuk!"

Anne pun membuka pintu dan melihat Marcus berdiri di depan kelas dengan buku di tangannya.

"Maaf, Pak, saya terlambat."

"Sudah tau terlambat, kenapa masuk?" Tanya Marcus dengan wajah datar.


"Sudah tau terlambat, kenapa masuk?" Tanya Marcus dengan wajah datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Allah suami gue kok gini banget ya??Sabar Anne

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Allah suami gue kok gini banget ya??
Sabar Anne. Batin Anne.

"Saya ba--"

"Keluar!"

"A--apa??"

"Kamu tidak mengerti Bahasa Indonesia?"

Anne masih terdiam di tempat dengan memegang tali tas dengan erat. Tidak di pungkiri dirinya takut juga dengan Marcus jika begini.

"Kalian tau jika saya sangat tidak suka anak didik saya terlambat. Apa lagi terlambatnya tidak bisa di toleransi," jelas Marcus lalu berbalik dan melanjutkan menulis di papan tulis.

Anne menghela napas berat, kesal sekali dengan sikap suaminya. Dengan pelan Anne menutup pintu dan pergi ke kantin karena Anne sendiri belum makan.

Dosen • Kutub - [ SUDAH TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang