• Part 11 • Penjelasan

164K 10.4K 75
                                    

Setelah kelas buhar, Anne berjalan ke luar ruangan bareng Lisa dan Nova. Sementara Candela sendiri sudah pulang lebih dahulu.
Ini yang Anne takutkan jika Candela tau kalau Anne adalah istri dari Dosen yang dia idolakan. Anne hanya menundukan kepala saat beberapa pasang mata masih saja menatap Anne tajam.

Semenjak berita itu tersebar, Sebagian anak kampus didikan Marcus ada yang mendekati Anne berpura-pura baikin hanya demi nilai, Ada yang terang-terangan menjauhi Anne dan ngomongin dirinya.

"Ternyata lo ular ya??" Tanya seseorang di depan Anne.

"Udah dapetin anak Idol Hukum, Sekarang Dosen Idol juga lo embat. Nggak sekalian Dekan Kampus juga lo embat, hah?"

"Apaan sih lo!"

"Diem ya lo! Gue nggak punya urusan sama lo! Gue cuma punya urusan sama ular jalanan kaya dia!" Ucapnya sambil mendorong Nova lalu menunjuk kearah Nova.

Anne hanya diam menghela napas. "Nov udah," Ucap Anne pelan sambil menahan tubuh Nova yang emosi.

"Satu malam lo di bayar berapa hah?" Tanya cewek lain yang ada di samping perempuan tadi sambil mendorong pundak Anne. Beruntung Lisa menahan tubuh Anne agar tidak limbung jatuh.

"Apaan sih lo pada cari masalah di area kampus. Mau gue laporin Dekan kampus, hah?!"

Seseorang berdiri di depan mereka bertiga, membuat mereka menoleh menatapnya.

"Lo nggak tahu apa-apa mending diem!"

"Eh gue nggak buta. Lo cari masalah sama temen gue."

"Lo beraninya sama cewek ya, Yan!"

"Eh gue gak ngapa-ngapain lo ya. Mukul aja kaga gue."

"Udah bubar woy!"

"Hari ini lo lolos ya Nne!" Ucapnya lalu pergi ninggalin mereka.

Di depan Anne, Lisa, Nova, Arya, Dava, Radit, Erga dan Andrian. "Lo nggak apa-apakan?" Tanya Dava.

Anne hanya menganggukkan kepala pelan.
"Makasih," Ucap Anne pelan.

Mereka menganggukkan kepala barengan.
"Gue pulang duluan ya," sela Andrian.

Mereka menganggukkan kepala menjawabnya. Andrian pun pergi ke arah parkiran. Tidak lama Erga dan Dava pun pergi juga. Sekarang mereka sudah dekat karena hobi mereka sama yaitu main game.

Sekarang mereka pasti bakalan pergi ke toko game setelah pamitan sama yang lain.
"Gue juga balik duluan ya?" Ucap Anne.

"Gue anterin ya, Dek?" Tawar Radit.

Anne pun menganggukkan kepala karena Anne juga butuh seseorang sekarang.

"Gak usah, bang. Gue aja yang nganterin dia."

Sebuah suara seseorang di belakang mereka membuat Anne dan yang lain menoleh ke belakang.

"Gue aja yang nganterin dia bang," Ucapnya lagi Anne menunduk mengelus keningnya yang mulai pusing.

"Ya udah, anterin dia sampe rumah jangan di ajak kemana dulu. Kasihan adek gue butuh istirahat."

Radit menyetujui ucapannya. Dia pun mengenggam tangan Anne lalu pergi berjalan menuju ke mobilnya dan Anne hanya menurut mengikutinya.

*
*
*

Sesaampainya di depan rumah, Anne yang akan turun tertahan karena cekalan di lengannya. Anne menoleh.
"Kenapa Jo?"

Joshua menatap Anne, menatap mata indah perempuan yang selama ini Joshua sukai secara diam-diam. Karena Anne pasti hanya menganggapnya Sahabat, sedangkan Joshua ingin lebih dari itu. "Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Joshua.

Dosen • Kutub - [ SUDAH TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang