• Part 14 • Si Teror ?

165K 9.5K 602
                                    

Hari ini Anne libur kuliah. Dia bangun jam enam dimana Anne yang biasanya bangun jam delapan.

Giliran libur bangun pagi, giliran gak libur bangun siang.

Anne melihat Marcus yang masih tertidur di sampingnya. Anne hanya tersenyum melihat dia tidur dengan wajah polos. Tidak ada aura galak dan apapun itu. Anne terdiam mengingat ucapan mamahnya saat akan pindah ke rumah bersama Marcus untuk pertama kalinya.

'Jadilah istri yang rajin dan sopan pada suamimu ya, Dek. Dengerin apa kata suami kamu, jangan ngebantah ucapan suami, nanti dosa."

"Gue jadi kangen keluarga gue, Ya ampun!"
Gumam Anne.

Anne akan mencoba berperan menjadi istri yang baik buat saat ini dan seterusnya.

Kalau gue masih sama Mas Marcus. Kok gue ngarep ya? Batin Anne.

Anne menggelengkan kepala lalu bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama setelah Anne mandi dan memakai bajunya, bahkan rambut yang habis di keramas dia gulung pakai handuk juga.
Anne melihat jam masih lama ke jam sembilan dimana itu adalah jadwal suaminya mengajar.

Anne pun keluar kamar dan mengambil keranjang kotor. Percaya tidak percaya, Marcus itu sangat males mencuci kemeja dan bajunya. Bayangkan saja, baju kemeja sehari yang Marcus pakai besoknya Marcus pakai lagi. Yang ngebedain itu warna dasinya. Sekarang warna dasinya putih besoknya warna hitam dengan kemeja yang sama.

Makannya setelah Marcus selesai pakai kemejanya, Anne sering menagih kemeja Marcus. Jadi kaya pegawai laundry saja.
Setelah Anne mencuci baju, Anne pun pergi ke dapur dan membuka kulkas melihat isinya.
Anne terdiam melihat isi kulkas yang kosong mrlompong. Seingat Anne, dia sudah belanja.

-clek-

Anne menoleh saat mendengar pintu kamar terbuka dan Marcus keluar dengan rambut acak-acakan khas orang bangun tidur. Lalu duduk di meja makan menatap Anne yang lagi masak.

"Saya nyari kamu."

Marcus membut Anne menatap bingung.

"Saya kira kamu kabur, makanya saya cepet bangun dan nyari kamu."

Anne langsung tersenyum. "Aku lagi bikin makanan. Mas pergi mandi sana, kan jam sembilan Mas ada jadwal ngajar," jawab Anne sambil mematikan gas saat masakannya sudah mateng.

Marcus pun berdiri dari duduknya.
"Ya udah saya mandi dulu," ujar Marcus sambil pergi masuk ke kamar lagi.

Anne pun menyimpan masakan tadi di meja. Setelah selesai, Anne pun masuk ke kamar dan menyiapkan baju buat Marcus.
Kemeja putih, celana hitam dengan jas blue black begaris.

Cocok!

Setelah itu, Anne pergi menonton tv di ruang santai sambil memakan roti di tangannya yang tadi di olesin coklat. Tidak lama pintu kamar terbuka dan muncul Marcus dengan penampilan baju yang tadi Anne siapkan di kasur.

Ya Allah Suami gue menggoda iman. Boleh gue kurung di rumah aja nggak??

"Temenin saya makan," kata Marcus.

Anne pun bangun dan mendekati meja makan lalu duduk di depannya. Anne mengambil piring dan menuangkan nasi goreng setelah itu menyimpan di depan Marcus. Marcus sempat menatap aneh namun Anne menghiraukannya.

"Tumben kamu ngambil makanan buat saya?" Tanya Marcus pada Anne sambil munyuapkan makanan pada mulutnya.

Anne mengambil gelas dan mengisikan air putih untuk Marcus. "Emang kenapa?" Tanya Anne balik.

Dosen • Kutub - [ SUDAH TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang