Chapter 28

1.8K 144 6
                                    

"Love is hard to find, hard to keep, and hard to forget."

***

"Balikin botol Mike!"

Suara cempreng seorang bocah lelaki seketika membangunkan Aura yang tengah terlelap bersama boneka Doraemon di pelukannya. Ia bangkit lalu duduk di tepi kasur dan melirik jam dinding yang ada di sana.

07.00

Masih pagi. Aura bersyukur karena suara berisik Mike mampu membangunkannya yang tertidur pulas. Karena kalau tidak, pasti ia akan bangun lebih siang lagi. Dan itu tentu tidak sopan, berhubung ia sedang menginap di rumah kedua orang tua Zaro.

"Aduh, abang Deri! I-Pad aku jangan dimainin donggg!!"

"Bang Rino! Itu foto aku sama pacar aku! Jangan diliat-liat!"

"Abang Vino jangan bawa kabur robot-robot aku ih. Kesellll!!" Mike menghentakkan kedua kakinya. "Bundaaaa! Abang sama temen-temennya rese ih!"

Aura yang penasaran dengan keadaan luar pun segera membuka pintu.

Astaga.

Betapa kagetnya ia saat melihat keempat kakak kelasnya itu sekarang. Sungguh mampu membuat siapa saja yang melihat mereka akan tertawa sekencang-kencangnya.

Zaro yang sedang heboh berlarian ke sana ke mari dengan membawa botol susu cokelat milik Mike kini sudah terkulai lemas di tangga paling atas. Mungkin ia lelah karena harus capek berlari dari kejaran Mike. Siapa suruh iseng.

Deri yang sedang asik bermain I-Pad dan menggerakannya ke kanan dan ke kiri secara berlebihan itu mendapat pelototan tajam dari Mike. Mungkin ia sedang asik bermain motor gp. Entahlah Aura pun tidak tahu. Yang membuatnya ngakak, cowok itu bermain I-Pad di atas sofa sambil berdiri. Mungkin ia takut kalau-kalau Mike bisa merampas I-Padnya itu, padahal lagi seru-seru nya.

Pandangan Aura beralih ke ruang tv, dimana karpet yang tergeletak di sana nampak berantakan karena banyaknya foto yang berserakan dimana-mana. Rino nampak begitu bahagia saat melihat foto demi foto yang berada di dalam sebuah album foto. Bahkan ia sampai menggebuk-gebuk album itu sangking ngakaknya.

Beralih pada Vino yang kini sedang membawa plastik transparan yang dapat Aura lihat isinya apa. Banyak sekali action figure di dalam plasik itu, seperti Hulk, Thor, Iron Man, dan lainnya. Cowok itu kini nampak terlihat ingin mengambil lagi mainan-mainan milik Mike yang berada di meja lain, setelah ia sudah mengambil beberapa action figure yang berada di meja ruang  tv. Aura tertawa ngakak. Sekarang Vino persis terlihat seperti penjual kaki lima yang menjual mainan anak-anak.

"Elah lu pada ngapain si?" Aura berkata di sela-sela ketawanya sambil menghampiri Mike yang terduduk miris di tengah pintu utama. Ia lalu mengangkat Mike dan menggendongnya. Lumayan berat berhubung Mike sudah berusia 7 tahun dan ia juga termasuk kedalam kategori anak gembul.

"Mike diapain?" Tanya Aura lembut.

"Itu kak! Abang sama temen-temennya ngerusuhin aku!"

"Kak Bintang, kak Deri, kak Rino sama kak Vino. Cepet balikin semua barang Mike. Ga pake lama." Perintah Aura.

"Ah ga asik lo!" Sahut Deri.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang