Skuel : Save Me 3

1.3K 165 13
                                    


Krystal Pov

Sudah hampir seminggu setelah Amber siuman aku selalu merawatnya,meski awalnya ia tidak suka keberadaanku yang menurutnya asing namun ia akhirnya bisa menerima karena bujukan Sica Unnie.Ya hingga saat ini dia banyak membantuku meski aku kadang cemburu karena ia sangat manis pada Amber.Aku hanya takut jika Sica Unnie mendekati Amber lagi apalagi ia sudah memutus pertunangnnya dengan Kris Oppa entah alasanya apa.Setiap hari aku bergantian merawat Amber dan menemaninya terapi .Ia sudah sedikit bisa berjalan meski masih harus di papah.Aku benar merasa bersalah namun aku akan membayar semuanya,semua kesalahnku di masa lalu.Jika benar Amber tidak bisa mengingatku sebagia gadis yang di cintai setidaknya aku bisa memulainya yang baru tanpa mengingat luka itu.Perkataan Vic Unnie benar dan aku akan berusaha mrmbuatmu jatuh padaku lagi.

Kalian lihat dia sangat lucu saat memejamkan matanya,setiap malam aku menjaganya meski ia akan berkata "Dokter lebih baik pulang,anda bukan babysitterku".Meski dia dingin namun aku tetap sabar menghadapinya.Saat terapi dia akan berkata "Aku benci anda Dok,anda sangat keterlaluan!"
Aku tahu memang sangat keras dan kejam saat membantunya terapi,aku hanya ingin dia cepat pulih dan hasilnya memang benar.aku tidak ingin memanjakannya.
"Dokter tidak pernah merasakan apa yang kualami"keluhnya saat aku suruh berjalan dan dia tersungkur karena masih kaku kakinya.Dia akan mengomel dan setelah itu dia menolak aku bantu berdiri.dan yang membuatku panas karena ada Sica Unnie yang mengambil kesempatan itu.Dia juga memarahiku karena terlalu keras pada Amber.Ya tapi aku tetap pada pendirianku meski Amber sedikit membenciku karena ya kejadian memeluk dan menangisku di hadapannya apalagi melihat Dokter sekejam ku haha.

Sekarang aku masih menunggunya untuk bangun,dia benar pemalas sudah sesiang ini tapi masih memejamkan mata.Aku tetap sabar dengan menggengam tanganya dan mengusapnya perlahan.aku lakukan ini saat tertidur karena saat sadar dia pasti akan marah marah aku sentuh.
Aku benar merindukannya setidaknya aku bisa menciumnya atau memeluknya.Aku bangun lalu memeluknya sebentar dan merasakan nyaman saat tubuhku dekat dengan tubuhnya.Selagai ia trrtidur setidaknya aku bisa mencicipi bibir yang sangat aku rindukan itu.aku tersenyum lalu mendekatkan wajahku hingga bibirku mulai melumat pelan bibirnya.Masih sama rasanya,aku masih pelan melumatnya  namun ia terusik dengan melototkan mata saat aku masih menciuminya.

"Apa yang Dokter lalukan padaku!!!
Amber kaget lalu mendorong tubuhku . Aku benar binggung karena kegiatanku di pergokinya ,.aku harus mencari alasan kenapa menciumnya.dia akan semakin membenciku karena ini,aku yakin itu.Ayolah Krystal cepat berpikir.

"Aku akan laporkan jika Anda bertindak cabul pada pasien anda Dokter Krystal!!!
Amber duduk dengan mata tajam seraya mengusap bibirnya.

"Mianhae"ucapku lirih .aku benar tidak punya alasan untuk berbohong padanya.
"Kenapa anda menciumku Dokter ?? Apa anda menyukaiku "kekehnya dengan ekspesi mengejek .
"Maafkan aku ini tidak akan terulang lagi"ucapku menunduk namun aku tidak menyesal menciumnya.

"Emmm...Dokter bisa bantu aku ke kamar mandi?? Aku ingin....."
"Baiklah "
Aku lalu membantu Amber turun dari ranjang dengan meraih pinggang dan dengan bantuan tongkat "Sekalin cuci muka dan gosok gigimu "ucapku membantunya berjalan pelan.

"Itu memang yang akan aku lakukan mencuci mukaku karena aku baru saja dicium seorang Dokter Cabul!
"Baiklah terserah kau"ucapku tidak ingin membalas ciuman tadi.

"Sudah selama ini tapi kau masih belum bisa jalan sendiri.Padahal pasien lagi sudah bisa berlari"cibirku padanya.Aku tahu Amber cepat pulih selama terapi,aku hanya ingin membuatnya lebih banyak bicara padaku karena jika tidak dia akan diam saja.Dan kalian tahu dia sangat sensitif dan mudah marah.

"Baik sekarang biarkan aku berjalan sendiri Dok!!
Ucapnya dingin tanpa menatapku.
"Kau yakin bisa ??"
"Akan aku buktikan!!
Aku terkekeh,melihatnya begitu,aku melepas tanganku dari pinggangnya,membiarkan Amber berjalan sendiri dengan bantuan tongkatnya dan....belum dua langkah saja dia sudah terkapar di lantai.

Save METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang