Save ME

Save Me Chapter 19

Amber pov

"Amberrrrr....

"Ji..... ??

"Ji....???

"Ji...??

Lidahku kelu saat melihat orang yang ada di depanku sekarang,setelah beberapa tahun kita tak bertemu akhirnya hari ini aku bertemu dengan sahabat lama ku Kwon Jiyong atau biasa disapa GD.

"Jiyong...????

Kita saling berpelukan lagi dan dia menatapku dengan ya wajah cutenya wkwk.
Aku mengajaknya duduk dan kita mulai mengobrol.

"Lama kita tak bertemu,kau di mana saja hee..???".

"Haha harusnya aku yang bertanya padamu..??"
Aku kembali memesan minuman ke betender dan GD memasang wajah keheranan melihat ku minum,ya dia tahu aku anti dengan alkohol.
"Hey bukannya kau benci alkohol amb,tapi kenapa sekarang kau seperti maniak..? Gd bertanya heran dan menggaruk kepalanya"yaaa itukan dulu"jawabku santai seraya meneguk satu gelas lagi.
"Setahuku kau sudah ko dalam sekali teguk tapi sekarang sudah berapa teguk dan gelas saja kau habiskan amb..dan kau masih kuat.ada apa denganmu bro"dia menepuk pundak ku dengan pertanyaan ya aku harus jawab apa..??
Aku hanya tersenyum kecut dan kembali meneguk,entahlah sudah berapa botol.
"Kau sedang patah hati oh..???

Pertanyaan itu mengingatkan ku pada seseorang ya,si iblis itu yang membuatku begini.dia mengabaikanku dan mengubah hidupku,atau aku yang terlalu bodoh mencintainya,.
"Kau hidupku krystal,kau sudah mengambil separuh jiwaku,bagaimana aku tidak gila dan bodoh saat kau meninggalkan ku tanpa kata seperti ini dan kau bermain dengan laki laki lain.bodoh aku ."

"Orang bisa berubah kapan saja jiyong ah,kita tak pernah tahu ?? bahkan jalan kehidupan ini meski kita yang menjalaninnya.
Dulu aku polos dan sekarang aku seperti ini entah nanti seperti apalagi..??aku hanya bisa menjalani dan menerima itu dari Tuhan,hahah hukkkk"jawab ku sedikit cekukan karena terlalu banyak minum .
"Nee aku tahu itu,kau bisa cerita padaku amb,jika kau ada masalah".
Aku hanya mengangguk dan kembali mentap sahabatku ini yang bisa dibilang cantik tapi ya dia badboy di masa SMA dulu dan sekarang aku rasa masih.
"Kau mau ke Apartamanku,ya aku punya banyak persediaan soju di rumah dan itu soju yang sangat langka sekali dan aku mau tahu seberapa kuat kau jika meminunnya".ia menawarkan ku soju ,sepertiya aku tak bisa menolak kali ini.
Aku kembali berfikir dan menundukan kepalaku .jujur aku belum pernah minum soju ah masa bodo ,aku sedang stress karena wanita jalang itu ,sepertinya ini akan sedikit menghilangakan lagi.
"Hey kau dengar amb..? Gd menepuk pundakku lagi dan aku menoleh kearahnya,kemudian aku tersenyum dan mengangguk tanda setuju.
"Kau mau rokok..??tawarnya lagi.

"Neee tentu saja aku mau".
Entah dorongan dari mana lagi,aku mengiyakan lagi tawarannya,kulihat dia mengeluarkan sebungkus rokok dari jaket kulitnya dan memberikan padaku.
Aku dengan senang hati mengambil dan menyalakannya,kemudian aku mulai menghisapnya"yaa tak terlalu buruk"aku menghembuskan asap keudara dan aku mulai menyesapnya lagi.
"Oh amber yang polos sudah hilang sekarang".ia dengan seringa iblisnya mulai menertawakanku,aku hanya diam dan kembali menyesap rokokku dan sekali meneguk bir yang ada di depan GD.
Kita saling diam dan menikmati malam dengan detupan musik berisik dengan semua orang yang ada di dalamnya,semakin malam pengunjung semakin ramai,para wanita penghibur pun mulai menjajakan tubuh mereka untuk dinikmati siapapun yang ingin.aku mengamati kesegala arah siapa tahu wanita jalang itu datang ,tetapi tidak ada pun,mungkin kekasih laki lakinya lelah hhaha.
"Kau mau ikut aku ke Jeju Amb..??pertanyaan gd mengbuyarkan lamunan ku tentang krystal,aku menghadapnya"mau apa kesana..?? Jawabku datar dan lemas karena sudah terlalu banyak minum.
"Di sana ada banyak wanita cantik dan sexy,kalau kau mau bisa mendapatkannya setiap malam"ucapnya agak sedikit lirih meski ku dengar.
Aku berpikir ini tidaklah buruk tetapi semua itu kutepis setelah aku mingingat krystal dan vic umma .oh aku tak mungkin pergi ke Jeju,aku rasa umma tak mengizikan itu,dia lebih mengerikan dari pada umma ku sendiri.
"Hanya tiga hari amb".ucap gd mantap dan menarik wanita yang melewatinya.