Save ME

Save Me Chapter 6

Ku Terbangun di Pagi hari,yang bisa di bilang cerah dan sedikit segar.Kulangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk mencuci muka dan setelah ini aku akan bersih-bersih rumah sebelum berangkat Kerja.

"Ah sialan aku baru ingat ternyata sabun cuci muka ku habis dan tadi malam di Minimarket sialan itu tidak ada".batin ku.

"sepertinya aku tak usah cuci muka sekalian ".batiku.

Kulangkahkan kakiku keluar rumah dan menyapu halaman. Aish kotor sekali..

Aku menyapu dengan lemas, jujur aku lapar pagi-pagi seprti ini.

Tak berapa lama aku mendengarkan seseorang memanggilku dengan senyum nya yang membuat ku. ...... er erl

"Hey baby kau baru bangun ya".tanya orang itu.

"hem.jawab ku.

"Lihat ada apa dengan mukamu,kau tak cuci muka ha...???".tanya orang itu yang tak lain si tampan Amber.Aish anak itu mau kemana, kerjanya kan di mulai Jam 8.

"Aku memang tak cuci muka,kau tak  ingat sabun muka ku habis dan kemarim di minimarket sialan itu tak ada".jelasku.

"Oh pantes saja kau sangat jelas".ledeknya.

Amber memang suka sekali meledek bahkan mengoda ku...

"Kau mau kemana hem pagi-pagi ".tanyaku.

"Aku mau ke Pasar, Vic Umma menyuruhku membeli Ikan".jawabnya.

"hahaha sejak kapan Vic Unnie menjadi ibu mu llama".tanya ku karena kemarin dia memanggil Ahjumma dan sekarang memanggil Umma.

"Sejak tadi malam".jawabnya.

"Sepertinya dia keberatan dengan sebutan Ahjumma jadi ku panggil Umma saja,dan aneh dia tak menolak, aneh bukan".jelasnya.

"hahaha.dia pantas di sebut Umma".ucapku.

"Aku pergi dulu baby, nanti kita ketemu di tempat kerja nee".ucapnya pergi sambil mengelus rambutku.

Dia berjalan pergi denga senyum termanisnya dan Aroma parfumnya sungguh memabukan,parfum nya sungguh manly cocok sekali untuknya.batinku mengamatinya menjauh dari pandanganku.

Perlakuan keecilnya padaku sungguh membuat ku terkesima.Walaupun Amber jauh lebih muda dari ku tetapi,aku seprti adiknya,aku selalu bertingkah manja dan kekanak-kanakan jika dekat dengannya,merengek minta belikan sesuatu dan Dia selalu menuruti keinginanku walau kadang suka mencibir.

Dan Bilang "kau kan punya kekasih kenapa aku yang harus membelikan semua ini,bukan kekasih mu saja".

Pasti itu yang dia ucapkan tetapi dia tetap membelinya,Haha dasar bodoh.

Aku rasa, aku mulai menyukainya.Dia hangat,tulus dan konyol.

Kalau aku menyukainya bagaimana dengan Kris,aku lupa kalau aku punya kekasih.

Mungkin ini hanya sesaat.

Kau harus kuat Jess.batin ku sambil menyapu halaman.

Tetapi setelah di pikir ulang aku memang gila aku sering mencium nya dan memeluknya spontan,aku rasa Amber sedikit risih tetapi,dia tak menolak.

Aku jadi ingat malam itu.

Flasback

Aku baru saja makan malam dengan Tiffany dan Yuri,dalam perjalanan pulang aku bertemu dengan Amber.Aku tahu pasti dia akan ke Minimarket.

"Llamaber kau mau kemana,di sana sudah tak ada orang".ucapku bohong, dan langsung memeluknya.

Entah setan apa yang merasuki ku aku memeluk Amber di depan Tiffany dan Yuri.

"Aku mau ke Minimarket baby.jawabnya melepas pelukan ku.

Aku rasa dia tak nyaman dengan ini. ku harap Yultif tak menginttogasi ku setelah ini.

"oh ya sudah sana".ucap ku mengusirnya,

Dia pun pergi tanpa kata meninggal kan ku.aish ku harap dia tak marah aku peluk.

"Hey Jess tadi Amber memanggilmu apa".tanya Tiffany.

"Baby".jawabku.

"Apa kalian pacaran".tanya Yuri.

"Kalian terlihat cocok sica ah".ucap yuri lagi.

Kan benar aku di introgasi.

"anniy, aku tak pacaran dengan Amber hanya teman ok".jawabku.

"kalian masih berteman saja, sudah seperti sepasang kekasih".ucap Tiffany kali ini.

"kapan kau memanggil ku baby Tiff ".ucap yuri.

Ah aku seperti obat nyamuk sekarang, akan ku bunuh kalau kalian pamer kemesraan.

"Kau iri yul dengan jessber".ucap tiffany.

Ah lebih baik aku pulang sebelum pasangan mesum ini bertengkar.

"hey sica ah tunggu kami"ucap yuri.

"cepat lah".ucap ku singkat.

Flasback End

Tetapi sepertinya Amber menyukai orang lain,dan itu yang membuatku kesal....

Aku tahu Amber menyukainya,kenapa harus orang itu.

Aku tak ingin orang yang aku sayangi akan tersakiti oleh wanita sialan  seperti dia.

Next. .