30. [2] Please, Don't Cry

Start from the beginning
                                    

Tidak. Dia tidak ingin menangis.  Eunsoo menguatkan diri ketika mengatakan, "Dia juga Ayah dari calon anak yang di kandung wanita itu."

Rasanya seperti menusukan belati dengan tangan sendiri ketika Eunsoo mengatakan kalimat barusan.

"Eunsoo.."

"Sehun, tolong." pinta Eunsoo. "Aku titip Jason sebentar. Biarkan aku yang selesaikan Ini."

Sehun menurut dan mengambil balita itu dalam dekapannya dan sedikit menjauh dari sana.

"Chanyeol.." panggil Eunsoo pelan. Lirih dan tenang. Matanya tepat menatap manik hitam Chanyeol.

Suasana tiba-tiba saja menjadi sunyi dan mereka menjadi pusat perhatian.

"Sekarang aku mengerti kenapa aku merasa selalu kurang untukmu."

Ya Tuhan, sakit sekali melihat wajah Chanyeol yang di penuhi lebam di sana sini.

"Eunsoo aku bisa jelaskan ini."

"Sekarang aku mengerti apa yang membuatmu selalu terlambat pulang."

Sialan. Chanyeol tidak bisa bicara karena merasakan luka robek di bibirnya.

"Sekarang aku mengerti ketika kau lebih suka menghabiskan waktu di luar dari pada di rumah."

Iya, Eunsoo benar-benar mengerti.

Karena Chanyeol tidak bahagia dengannya.

"Kau tidak bahagia dengan ku, Chanyeol." suara Eunsoo bergetar. Tenggorokannya tercekat dan itu sangat sakit.

Chanyeol melihat Eunsoo tersenyum tulus ke arahnya. Tapi Chanyeol bisa merasakan sinar mata Eunsoo begitu redup. Demi Tuhan, Chanyeol ingin berlari sekarang juga memeluk istrinya. Tapi dia tidak mampu. Chanyeol menggeleng cepat, melepaskan tangan Nana yang menopang tubuhnya dan berjalan tertatih mendekati Eunsoo

"Demi Tuhan, itu tidak benar, Eunsoo."

"Seharusnya dari awal kau mengatakan jika bahagia mu bersama dia." 

"Aku bahagia bersama mu dan Jason. Dengan keluarga kita." Sahut Chanyeol cepat.

"Benarkah?"

"Aku bersumpah"

Eunsoo tertawa kecil.
Menertawai dirinya sendiri lebih tepatnya. "glad to know that."

Chanyeol hanya diam memandangi wajah istrinya yang sulit ia mengerti. Benar-benar tidak mengerti ketika Eunsoo tertawa, tersenyum, bersikap seperti sekarang di saat seharusnya dia memukulnya, memakainya, atau apapun itu.

"Maaf aku tidak bisa mengobati luka mu," Eunsoo kini menatap Nana yang sedari tadi diam memperhatikan mereka. "Kau bisa mengobati luka Chanyeol, kan?"

"e-eh, aku?"

"iya Nana-ssi. Aku minta tolong padamu." tukasnya "Tolong obati luka Chanyeol dengan baik." Eunsoo benar-benar melempar senyum tulus untuk Nana.

"Eunsoo apa yang kau bicarakan?!" Chanyeol tidak terima. "Aku mau kau yang mengobati luka ku, bukan Nana."

"Aku tidak bisa."

Baper  • PcyWhere stories live. Discover now