17. Sweet lips

5.7K 636 80
                                    

Eunsoo kesal. Sudah seharian  ini ia mengacuhkan Chanyeol sejak kemarin mereka makan siang di luar.

Bagaimana tidak? Saat mereka sedang menyantap makan siang mereka, tiba-tiba seorang wanita yang Eunsoo tahu dia adalah mantan kekasih Chanyeol, ikut makan siang bersama karena sebuah kebetulan. Wanita yang Eunsoo tahu dia adalah warga negara Jepang.

Sebenarnya Eunsoo tidak masalah dengan itu, tapi tidak setelah wanita tersebut membahas tentang masa-masa mereka menjadi sepasang kekasih. Bahkan dia bercerita jika Chanyeol pernah memberikan sebuah gelang di hari jadi mereka dan sebuah kejutan. Demi Tuhan, saat itu Eunsoo benar-benar kesal dan selera makannya hilang. Apalagi melihat Chanyeol ikut tertawa seolah mereka tengah bernostalgia.

Maka setelah pulang dari sana, Eunsoo tidak ingin bicara apapun pada Chanyeol sampai saat ini, membuat pria itu kebingungan.

"Eunsoo, dari kemarin kau tidak bicara dengan ku. Apa aku berbuat salah?" Tanya Chanyeol  lebih hati-hati ketika mengetahui perubahan mood Eunsoo yang akhir-akhir ini selalu berubah-ubah selama hamil.

"Eunsoo?" Panggil Chanyeol sekali lagi karena sang istri tidak menanggapi.

"Jangan mengajak ku bicara, Chanyeol. Aku tidak mau mendengar suara mu."

Bibir Chanyeol mengerucut. "Lalu aku harus bicara dengan siapa jika bukan dengan mu?"

"Kau bisa bicara dengan mantan kekasihmu yang kau beri gelang itu!"

Binggo!

Eunsoo segera berbaring di kasur dan memunggungi Chanyeol. Lalu setelah itu dia merasakan kasurnya bergerak kecil dan sebuah tangan besar memeluknya.

"Singkirkan tanganmu."

"Bagaimana jika tidak mau?"

"Aku akan memukul mu."

"Kalau begitu berbalik dan pukul aku,"

"Tidak. Aku sedang marah padamu."

Chanyeol tergelak. Entahlah menurutnya tingkah Eunsoo saat ini selalu menggemaskan. Dan ketika Chanyeol berhasil membalikan tubuh Eunsoo untuk menghadapnya, ia sedikit terkejut karena melihat mata Eunsoo berair. Alih-alih bukannya khawatir, Chanyeol malah tertawa sambil menyeka air mata istrinya.

"Kau cemburu, hm?"

"Tidak." Jawab Eunsoo cepat.

Bibirnya mengerucut membuat Chanyeol gemas dan dengan cepat mencium bibir Eunsoo, melumatnya pelan, bahkan ciuman mereka cukup lama. Maka ketika Eunsoo mencubit keras lengan suaminya karena pasokan udaranya menipis, Chanyeol segera melepas ciuman mereka dan menyeka bibir istrinya. "Manis,"

"Chanyeol! Ish!"

"Kau jelek jika menangis seperti itu."

"Tentu saja. Karena wanita itu jauh lebih cantik dariku. Benar kan?" Sungut Eunsoo membuat Chanyeol tergelak.

"Sekarang aku benar-benar yakin jika kau cemburu padanya,"

"Lihat? Kau bahkan mengalihkan pembicaran. Sudahlah aku membencimu, Chanyeol."

"Hey dengarkan aku," Chanyeol mengunci tatapan Eunsoo. "Kau tau? Sekalipun ada yang lebih cantik dari dia, aku akan tetap memilihmu. Kau tau kenapa?"

Eunsoo memilih diam.

"Karena bagiku kau jauh lebih cantik dari apapun."

Hening.

Eunsoo memasang ekspresi datarnya. Namun Chanyeol sempat menangkap sudut bibir Eunsoo berkedut. Dan saat itu Chanyeol tahu jika Eunsoo sedang menahan senyumnya.

Jujur saja Eunsoo merasa seperti ada yang mengelitiki perutnya saat ini. Dan saat Eunsoo akan membalas ucapan Chanyeol, pria itu lebih dulu bersuara dan mengunci tubuhnya.

"Dia mungkin memiliki gelang pemberian dariku. Tapi dia tidak akan pernah memiliki sesuatu yang kau miliki saat ini. Kau tau apa?"

"Apa?"

Detik selanjutnya Eunsoo merasa tubuhnya benar-benar  melumer seperti keju.

"Cinta dan anak dari benih ku."

----

GW. MATI.

Kenapa cerita ini banyak kiss scenenya? Ya karena Chanyeol menang banyak mulu tiap sama cewe, ngga di film, Mv 😭💔

Tuhkan jadi kangen Chanyeol nih huhu. Yaudah di tunggu  votes sama komentarnya ya! Hehe. Serius nih ya kalo ngga di komen, gue mau hiatus aja.

-

Tapi bohong

Baper  • PcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang