18. Milk

5.2K 548 56
                                    

"Ibuuuu kami datang," teriak Chanyeol ketika memasuki kediaman orang tuanya. Kemudian tidak lama setelah itu, sang ibu datang dari arah ruang tamu dengan raut berbinar dan langsung memeluk tubuh Eunsoo.

"Ah ya ampun Eunsoo, bagaimana kabarmu, sayang? Kenapa kalian baru kemari?"

"Aku baik, ibu. Maaf kami baru sempat kemari karena Chanyeol selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bagaimana dengan kabar ibu dan ayah?"

"Baik. Kami baik-baik saja,"

"Syukurlah,"

Nyonya Park kembali memeluk Eunsoo dengan sayang. Chanyeol yang melihat pemandangan itu, tidak bisa untuk tidak tersenyum dan segera mendekat. "Ibu.. aku tidak di peluk juga?"

Nyonya Park melepaskan pelukan dan mencibir ketika mendengar Chanyeol merengek seperti anak kecil. Meski begitu ia juga segera memeluk anak bungsunya dengan sayang.

"Ibu tidak mau menanyakan kabarku?" Tanya Chanyeol.

"Untuk apa? Sepertinya sudah jelas kalau kau nampak lebih bahagia."

Chanyeol tersenyum lebar menampilkan deretan giginya yang bersih. "Tentu saja, bu. Karena Eunsoo selalu membuatku senang."

Eunsoo memutar bola matanya sedangkan nyonya Park memicingkan mata. "Jadi karena itu kau baru mengunjungi ibu mu, hm?"

"Akkh aduuh duuhh ibuu sakit," Chanyeol meringis kala sang ibu memutar telinganya. "Eunsoo tolong aku,"

"Paman Chanyeoolll,"

Semua pandangan kini teralih pada sosok anak balita berusia 3 tahun yang berlari kearah Chanyeol. Chanyeol segera berjongkok dan merentangkan tangannya kemudian memangkap tubuh kecil anak itu.

"Oh? Hallo cantik. Jinan juga disini?"

Balita itu mengangguk cepat. Eunsoo ikut menyamai tinggi badannya dengan Jinan dan mencubit gemas pipi balita itu. "Jinan semakin besar, hm? Dengan siapa jinan kesini?"

"Mama." Jinan menunjuk ke arah tangga dan terlihat Park Yoora tengah sibuk berkutat dengan ponsel. Chanyeol bangkit dari posisinya beralih mendekati sang ibu dan mencium pipi ibunya. "Dimana ayah?"

"Sedang pergi keluar-"

"Ibu.. oh kalian disini? Kapan kalian datang?" Tanya Yoora saat baru menyadari kehadiran mereka. Jinan segera berlari memeluk kaki ibunya.

"Baru saja. Kakak akan kemana sudah serapih ini?" Tanya Eunsoo. Yoora menjentikan jarinya pelan. "Ah kebetulan sekali karena kalian ada disini. Aku titip Jinan sebentar ya? Kau tidak keberatan kan, Eunsoo."

"Tentu saja tidak."

"Baguslah. Aku harus menyiarkan berita hari ini, jadi harus cepat."

"Ck, noona! Kau ini ibu macam apa selalu menitipkan anakmu? Eunsoo harus mengurusku."

Yoora mendengus. Memilih tidak peduli dengan ucapan Chanyeol, Yoora segera menggendong anak perempuannya. "Hari ini Jinan main dengan bibi Eunsoo ya? Kalau kau ingin sesuatu, minta saja pada paman Chanyeol. Dia akan membelikan apapun yang Jinan mau."

Mata Chanyeol membola sedangkan mata balita itu berninar. "Benarkah?"

Yoora mengangguk cepat. "Tapi jangan menjadi anak nakal, hm? Ibu akan pergi dulu sebentar. Mengerti?"

"Eum!"

"Anak pintar," Yoora mengecup bibir anaknya kemudian menurunkan Jinan dari gendongan. Balita itu segera berlari ke arah Chanyeol dan minta dibelikan boneka. Sedangkan Yoora kini mendekat pada sang ibu dan mendaratkan kecupan di pipi.

Baper  • PcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang