8. Huh?

6.5K 658 5
                                    

"Chanyeol! Tunggu aku!"

Entah sudah berapa kali Eunsoo melontarkan kalimat tersebut dengan berteriak. Nafasnya terengah-engah, sesekali ia berhenti senjenak untuk memulihkan tenaga nya.

Sedangkan yang di teriaki malah tertawa seolah mengejek Eunsoo yang berada jauh di belakangnya.

"Mana bisa begitu? Kita sedang balap lari, kau lupa?"

Eunsoo mendengus kesal begitu mendengar Chanyeol berkata seperti itu sambil bersidekap dada. Eunsoo bersumpah jika saat ini Chanyeol di dekatnya, ia akan menendang bokong kekasihnya atau menarik telinga Chanyeol yang lebar. Eunsoo kesal, sungguh.

Bagaimana tidak? Di saat sabtu sore yang akan ia habiskan untuk tidur, tiba-tiba Chanyeol datang ke rumahnya dan mengajaknya lari sore. Tidak tahukah Chanyeol bahwa saat ini Eunsoo tengah kelelahan karena seharian bekerja?

Di tambah lagi kekasihnya itu tidak menerima penolakan. Jika Eunsoo menolak ajakan nya, Chanyeol bersumpah akan membuat wanita itu hamil saat itu juga. Bahkan ia sudah akan membuka bajunya. Gila! Chanyeol benar-benar gila hari ini.

"Cepatlah Eunsoo! Kau ini lambat sekali."

Heol! Lambat katanya? Apa Chanyeol tidak sadar jika langkah Eunsoo tidak sebesar langkah kakinya?

Setelah membuang nafas kasar, Eunsoo kembali berlari mengejar Chanyeol yang sedang tersenyum saat ini. Lebih tepatnya tertawa. Mulut Eunsoo tidak berhenti menggerutu dan menyumpah serapahi kekasihnya yang kembali berlari.

Fokus Eunsoo saat ini hanyalah berlari secepat mungkin agar bisa menyamai Chanyeol. Sampai akhirnya kaki Eunsoo tersandung batu menyebabkan wanita itu jatuh dan meringis.

"Akkhhh!!" Pekik Eunsoo. Lututnya tergores perih menimbulkan luka.

Chanyeol yang mendengar suara pekik kan langsung menoleh ke belakang dan matanya membelalak ketika melihat Eunsoo terduduk memegangi lututnya yang terlihat kesakitan.

Ia segera berlari mendekati Eunsoo. "Astaga Eunsoo-ya, kau baik-baik saja?" Tanya nya khawatir.

Demi Tuhan! Itu adalah pertanyaan sangat bodoh. Wanitanya terluka dan Chanyeol bertanya seperti tadi? Oh semoga kau tidak salah bicara Park Chanyeol.

"Apanya yang baik-baik saja?! Kau tidak lihat lutut ku berdarah?! Kau ini bodoh atau apa, huh?!" Umpat Eunsoo

Nah kan!

Chanyeol bahkan menjauhkan wajahnya ketika mendengar umpatan Eunsoo. Wanita itu kesal sampai ia menangis saat ini membuat Chanyeol panik.

"Baiklah kau bisa memukul ku sepuasnya nanti, tapi sekarang kita obati dulu luka mu."

Chanyeol segera membawa Eunsoo agar naik ke punggung nya dan membawa wanita itu pulang.

Dan disini lah mereka berdua, duduk di ruang tamu keluarga Shin dengan posisi saling berhadapan dan kaki Eunsoo berada di pangkuan Chanyeol yang sedang mengobati lututnya.

"Akkhh! Chanyeol! Pelan-pelan!" Ringis Eunsoo dan satu pukulan berhasil mendarat di lengan Chanyeol. Yang di pukul hanya diam dan fokus membersihkan luka di lutut wanitanya.

"Nah, sudah selesai," ucapnya setelah berhasil menempelkan plester lalu meniupi lutut Eunsoo.

Eunsoo memilih diam saja dan enggan berterima kasih. Wanita itu masih sangat kesal dengan Chanyeol di tambah lagi rasa perih di lututnya masih terasa. Bahkan saat ini Eunsoo tengah menangis bombay.

"Jangan menangis. Aku minta maaf,"

Eunsoo masih tidak merespon saat Chanyeol menyeka air matanya.

"Kau jelek jika sedang menangis, sungguh."

"Ya! Kau pikir aku menangis karena siapa?! Dasar bodoh!"

Eunsoo menghujani Chanyeol dengan pukulan membabi buta nya, membuat Chanyeol berusaha melindungi tubuhnya dengan bantal.

"Aw! Aw! Ampun Eunsoo-ya. Ini kekerasan dalam rumah tangga,"

Eunsoo menghentikan pukulan nya dan mendengus mendengar penuturan Chanyeol, pria itu bahkan memperlihat kan cengiran bodohnya.

"Aku minta maaf ya," Chanyeol berujar pelan kemudian mengecup lutut Eunsoo yang masih berada di pangkuannya.

"Apa ini sangat sakit?" Tanya Chanyeol menatap manik bulat mata Eunsoo. Wanita itu mengangguk sambil mengerucut kan bibirnya membuat Chanyeol gemas.

Pria itu mendekat kan tubuhnya dan mengecup kedua mata Eunsoo yang masih berair, lalu membawa wanita itu untuk bersandar di dada bidangnya.

"Chanyeol.."

"Hmm?"

"Kau di hukum,"

Chanyeol mengernyit. "Di hukum?"

Eunsoo mengangguk.

"Hukuman apa?"

"Tapi kau harus berjanji tidak akan protes. Janji?"

"Baiklah. Memang kau ingin menghukum ku seperti apa?"

"Kau tidak boleh mencium ku selama seminggu."

"Apa?!" Chanyeol melepas pelukannya membuat Eunsoo sedikit terlonjak kaget. "Apa tidak ada hukuman lain?"

Eunsoo menyeringai sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi-"

"Sudah ku katakan jangan protes!"

"Bagaimana jika 3 hari?"

"Tidak,"

"Empat hari,"

"Seminggu,"

"Lima hari?"

"Satu bulan,"

Chanyeol membelalakan matanya sempurna. "Baiklah seminggu." ucap nya lesu. Eunsoo baru akan bersorak ria namun Chanyeol kembali bersuara.

"Tapi..." pria itu sengaja menggantung kalimatnya membuat Eunsoo penasaran

"Apa?"

"Tidak jadi."

Eunsoo mendengus. Lalu Chanyeol menurunkan kaki Eunsoo yang berada di pangkuan nya dengan perlahan.

"Aku harus pulang, jangan merindu kan ku"

Pria itu mendekat hendak mencium Eunsoo, namun dengan cepat Eunsoo menutup mulutnya.

"Ck! Kenapa hukuman nya harus seperti ini?" Chanyeol berdecak kesal membuat Eunsoo geli melihatnya.

"Kau tidak ingin mencium ku?"

Eunsoo menggeleng cepat.

"Baiklah," ucapnya. "Oh! Hai ibu!" seru Chanyeol membuat Eunsoo menoleh ke belakang namun tidak mendapati ibunya di sana.

Dan ketika ia kembali menatap Chanyeol, saat itulah ia membelalak kan matanya karena bibirnya menabrak bibir Chanyeol.

Ya, Chanyeol mengerjainya.

Setelah kecupan singkat itu Chanyeol dapatkan, ia segera pergi agar tidak terkena pukulan Eunsoo.

"Sampai jumpa besok, Sayang. I love you."

"Ya! Park Chanyeol!!"

****

A/n:

Buat yang gak suka sama cerita ini karena castnya Eunsoo, it's okay. But must to you know guys, all story in here pure is mine and from my idea. So if you not like this story, feel free to leave this page❤

Have a great day!

Baper  • PcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang