Short story About boyfriend and husband material of Park Chanyeol.
How dare you?
Private on some chapter because mature content and just my follower's. Sorry.
Higest rank #4 in SHORT STORY [03.11.16]
Higest rank #2 in Cheese [15.06.19]
Chanyeol mendesah pelan saat Eunsoo mulai meninggikan suaranya. "Iya ada apa Sayang ku, hm?"
"Tadi kau minta aku temani. Lalu setelah aku kesini, kau malah mengabaikan ku. Ish kau menyebalkan." Eunsoo mendengus kesal.
"Pekerjaan ku ba-"
"Baiklah sebaiknya aku pulang saja." Eunsoo menyela cepat ucapan Chanyeol. Kemudian ia segera beranjak dari duduknya namun tangan Chanyeol mencekalnya. Chanyeol tahu bahwa saat ini kekasihnya ini sedang merajuk. Dan jika sudah seperti itu, Chanyeol menyerah.
"Hey tunggu dulu." Ia segera memeluk Eunsoo dari belakang, dan Eunsoo memilih diam. "Baiklah, aku minta maaf telah mengabaikanmu. Tapi kumohon jangan pergi. Temani aku sebentar lagi, setelah ini kita makan bersama. Bagaimana?" Chanyeol mulai menghujani Eunsoo dengan kucupan di pipinya, dan ia menyerah jika Chanyeol sudah seperti ini. Percayalah, Eunsoo tidak bisa menolak permintaan kekasihnya ini. Ia kemudian membalikan badannya dan menatap Chanyeol. "Eum! Baiklah."
Chanyeol tersenyum dan mulai menuntun Eunsoo kembali duduk ke tempatnya. Saat ini Eunsoo memang tengah berada di apartement Chanyeol. Dan disinilah Eunsoo sekarang, duduk di sebuah ruang tamu sambil terus memandangi kekasihnya yang sibuk berkutat dengan laptopnya.
Terkadang, Eunsoo masih belum percaya bahwa statusnya saat ini adalah seorang kekasih dari Park Chanyeol. 4 tahun bersama bukanlah waktu yang singkat dari pertama mereka bertemu. Kemudian berteman hingga Eunsoo tahu kebiasaan Chanyeol. Eunsoo juga menjadi pendengar yang baik saat Chanyeol mulai bercerita tentang masalahnya. Chanyeol pun begitu, selalu menghibur Eunsoo saat wanita itu tengah terpuruk. Membuat Eunsoo terbahak-bahak karena tingkah konyolnya. Hingga Eunsoo menyadari bahwa dirinya merasa nyaman bersama Chanyeol, menyadari bahwa perasaan itu semakin tumbuh di hatinya. Dan saat Eunsoo berusaha membuang perasaanya jauh-jauh, Chanyeol memintanya menjadi kekasihnya. Tentu Eunsoo tidak mungkin menolak bukan?
"Chanyeol-ah"
"Hmm?" Gumam Chanyeol sambil terus berkutat dengan laptopnya.
"...."
Chanyeol mengernyit saat Eunsoo tidak lagi menyahut, kemudian ia menoleh dan mendapati Eunsoo tengah tersenyum.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tanya Chanyeol.
"Lanjutkan saja pekerjaan mu. Aku tidak akan menggangu. Sungguh." Balas Eunsoo. Chanyeol mengendikan bahunya acuh dan kembali pada pekerjaanya. Dan Eunsoo benar-benar membuktikan ucapannya. Chanyeol melihat dengan ekor matanya jika sedari tadi wanitanya itu tidak berhenti memperhatikannya.
