#13 "si botak meninggalkanku"

4.4K 311 0
                                    

Aku melamun di teras depan rumahku sampai sederet pesan masuk begitu saja di handphoneku.

'Mas Mantan, Yudha'

Waaa ?? Ada apa lagi orang ini ? Mau apa lagi hah ? Aku yang sudah cukup bisa tenang melupakannya, sudah lama tak mengingatnya, kenapa tiba-tiba jadi terfikir tentang dia lagi.

"Apa lu ??"

Kataku jutek membalas pesan sapaannya.

"Wiihhh galak amat😂 udah liburan di rumah ya.."

"Pala lu, liburan.. Udah lulus aku.."

"Ciyee udah lulus. Ayoo dek, mau gak ?"

Waduh apa nih ? Apaa?? Aku curiga, maksudnya apa coba dia mengajakku mau ? Mau apaa???

"Naik gunung dek, ayoo.. Dulukan aku pernah janjiin kamu"

Oohhh masih inget janji rupanya. Aku menimang-nimang ajakannya. Ikut gak yah ? Bersamaan dengan itu, muncul juga notifikasi chatt dari Irwan yang mengirimiku gambar dirinya, yang botak. Haaaaaaaaaahhh??? Botak ?

Sebuah foto dirinya yang botak licin, sampai-sampai sepertinya aku bisa bercermin disana, fotonya bersama teman nya. Hanya menggunakan kolor biru serupa. Hhhmmmmppptt... Aku menahan geli.

 Aku menahan geli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sayang.. Lusa aku berangkat, sebelum berangkat.. Aku pengen banget ketemu kamu.."

Tapi aku gak mau !! Ucapku jahat dalam hati, tak sampai hati aku melihat kepala botak lenang itu. Aku jadi ilang feeling. Tapi bagaimana, apa alasanku ?? Hmmm...

"Aku gak bisa, aku mau naik gunung.."

Kukatan demikian. Padahal tawaran Yudha belum..

"Baiklah kak, ayoo kita naik gunung"
Sudah aku setujui.

Aku tak peduli dengan rasa hatinya, seperti apa perasaan Irwan aku tak peduli biar saja dia. Jahat gak sih?

"Oke dek, ntar sore jam 3 aku jemput yah.."

"Okee aku packing.."
yahh saat itu juga aku langsung bergegas packing. akhirnya Yudha menuruti mauku untuk menemaniku nanjak gunung setinggi 1400-an meter di daerah Pandeglang. Sampai rasanya aku senang sekali. Tiba-tiba serpihan perih yang sudah ku robek-robek itu kembali menghampiriku.

Ia memberiku harapan, atau aku yang memberinya harapan. Kudengar ia menyesal meninggalkanku. Ahhh rasakan, enak bukan hidup dalam penyesalan? Lalu sekarang maumu apa ? Memperbaiki kesalahan? Mana bisa !!

Pukul 3 lebih 40 menit..
"Deeeeeeek... Aku belum packing.."

"Lhaa terus.."

Dear Pak Loreng (END)Where stories live. Discover now