#38

6 2 0
                                    

Ketukan di pintu kamar ku membuat mengerjapkan mata ku beberapa kali, suasana di luar sepertinya sudah gelap setelah Anov dan Enriq datang kemari, aku hanya tidur dan seperti nya cukup lama

"Re, ayo makan" ucap Ayah sambil membuka pintu kamarku

"Iya yah nanti rere turun" ucapku menghidupkan lampu kamar

Ternyata ayahku sudah membawa sepiring nasi dan segelas air ditangannya

"Ini makan" ucap ayah menaruh piring dan gelas di nakas

"Rere udah gapapa yah gak usah dibawain makanan gini"

"Udah sana makan, terus aja kamu telat makan ya biar tau rasa kamu" ucap ayah yang jelas menyindirku

"Tadi istirahat rapat osis jadi lupa gak makan" jelasku

"Terus kamu gak dibolehin makan dulu?"

"Ya boleh sih tapi lupa.." Jawabku dengan senyum nakal

"Kamu besok gak usah masuk dulu"

"Rere udah gapapa yah"

"Kalau kamu sampe kenapa-kenapa ayah gamau tau kalau kamu maksa masuk"

"Udah gak usah maksa lusa aja masuk" lanjut ayah sambil keluar dari kamar ku

Sebetulnya aku tidak selera makan lidah ku terasa pahit dan rasanya malas sekali untuk makan, tapi ayah bisa lebih marah jika aku tidak segera makan, akhirnya aku makan dengan setengah hati tidak lama kemudian ponselku berdering.

"Hallo, Re kamu baik aja kan tadi pulang sekolah aku liat Anov yang bawa motor sama tas mu tapi kamu gak ada, kamu kenapa?" Tanya Nolin langsung

"Oh tadi aku di suruh pulang duluan maag ku kumat, aku disuruh periksa dokter tapi sekarang udah gapapa kok" ucapku santai

"Terus kamu lagi apa sekarang, sama siapa di rumah gimana kalau aku kesana nemenin kamu"

"Aku baru bangun udah ada ayahku kok ini juga udah malem banget jangan kesini sekarang bahaya Lin"

"Ya udah besok kamu masuk gak?"

"Kayaknya ngak, ayah gak bolehin"

"Kalau gitu sore habis pulang sekolah aku kesana ya bareng Yosi" tanya Nolin

Yosi, haduh kenapa aku jadi binggung sendiri begini saat Nolin bilang kalau kak Yosi juga ikut.

"Hem, tapi aku dah gapapa Lin jangan repot-repot" Tolakku ragu

"Aku sekalian pingin main kok, oke?"

"Ya...Oke deh" jawabku pasrah

Setelah mengobrol sebentar akhirnya Nolin mengakhiri telpon nya aku segera menghabis kan nasi yang daritada hanya berkurang sedikit tapi ponselku bergetar kembali

Drrrtdd..

"Jaga kesehatanmu ya jangan telat makan lagi , kamu besok masuk gak?" 

-Enriq

Ah, kenapa sih Enriq lagi.. harusnya aku senang ada yang perhatian tapi tidak aku malah kesal mungkin aku masih belum sepenuhnya memaafkan dia tapi mau gak mau aku harus bisa memaafkan sikapnya itu biar masalah ini tidak semakin panjang.

Flashback On

Aku mengembalikan bunga itu kenapa dia bisa setega itu bilang seperti itu pada Anov , siapa yang bisa tahan jika temannya dituduh seperti itu padahal bukan Anov alasannya menolak Enriq itu memang dari hatinya.

"Re maaf re , bentar re aku mau ngomong"

Enriq menarik tanganku di parkiran cafe dia terlihat menyesal tapi aku terlanjur marah

"Apa gak jelas ya?"

"Apa kita masih bisa jadi temen? Apa nanti kamu bisa maafin aku" ucapnya pelan

"Liat aja nanti" ucapku singkat

Aku segera naik ke motorku tanpa basa-basi dan meninggalkannya di kafe itu

Flashback Off

Tidak peduli orang bilang Rere itu terlalu jahat atau apa tapi apa aku harus membohongi diriku sendiri, tidak aku tidak bisa hatiku bukan untuk Enriq hatiku cuma untuk seseorang yang benar-benar aku cintai, Seseorang yang sudah aku temukan saat ini, dia Yosi.

Different Destiny  [END]Where stories live. Discover now