#26

19 3 0
                                    

Deretan Toko yang memajang bermacam barang membuatku sesekali menoleh karena tertarik untuk membelinya, ramai kondisi di area mall ini membuatku agak sedikit kesulitan mengikuti orang yang daritadi berjalan disampingku, jalannya cukup cepat mungkin karena badannya lebih tinggi dariku jadi langkahnya kelewat lebih panjang.

"Nanti kamu mau nyari novel apa?"

"Mungkin romance liat-liat aja sih, kalau kakak?"

"Gak deh aku nyari buku buat bahan aja"

Disinilah aku di antara rak buku yang berjejer di toko ini suasana di toko yang cukup luas ini lebih sepi di banding di luar aku lebih leluasa untuk bergerak, segera aku sibuk sendiri memilih novel yang ada di bagian kiri toko sedang Kak Yosi entah kemana.

Flashback On
"Kamu suka baca novel juga?"

"Suka kak lumayan"

"Ada acara gak habis ini?"

"Ngak kak, kenapa?"

"Ikut yuk ke toko buku habis nih rencananya mau kesana"

"hem..tapi kesananya naik apa?"

"Naik mobilku aja ntar motormu titip disini dulu pulangnya aku antar kesini lagi gimana?"

"Oke gapapa"jawabku

Akhirnya kami pergi ke mall yang ada book store nya

Flashback off

Entah berapa lama aku melihat-lihat koleksi novel disini dari novel keluaran terbaru sampai novel yang sudah aku punya, saat asyik membaca sekilas cuplikan di balik novel, kak Yosi mengagetkan ku saat muncul tiba-tiba disampingku

"Re, udah dapet novelnya?"

"Ngak kak, Cuma lihat-lihat aja kok kakak udah dapat bukunya?"

Kak Yosi menunjukan beberapa buku yang sudah dibungkus rapi dengan kantong plastik

"Kalau gitu pulang yuk keburu sore"

"Ayo kak "

Selama menuju parkiran topik yang kami bahas masih seputar buku, kak Yosi memberikan beberapa rekomendasi novel yang menurutnya bagus akupun tidak kalah juga memberikan rekomendasiku, saat ada di dalam mobil kami pun masih mengobrol bahkan sesekali bercanda

"Jadi kamu suka baca gara-gara terpaksa?"

"Iya kak, kalau bukan karena tugas resensi buku gak mungkin aku mau buka buku apalagi buku yang beratus halaman kayak novel"

"Tapi sekarang malah ketagihan bacanya" lanjutku

"Ya itu namanya benci jadi cinta"

"Cinta? Emang kakak tau bentuknya cinta" tanyaku

"Cinta itu ada dengan sendirinya gak bisa dibentuk"

"Hehehe, pengalaman banget ya kak?"

"Just for adult, kamu belum boleh tau"

"Anak SD juga udah pacaran tau kak"

"Iya sih cuma ngikutin trend masa udah tau cinta kalau puber aja belum"

"Iya juga ya hehehe"

"But, are you single?" tanya kak Yosi

"Hah..Single?" aku jadi balik tanya karena kagetnya

"Iya single apa mau di sebut jomblo ?"

"Hehehe beda kali kak"

"Ya single itu prinsip kalau jomblo nasib" ucap kami bersamaan yang langsung diikuti tawa kami

"Intinya ya sama aja gak punya pacar" lanjutku

"Jangan nyindir dong yang single nih"

"Ouh jadi kakak single?"

Diapun menjawab dengan menaikkan alis dan tersenyum seolah mengatakan I'm fine kok gak perlu dikasihani

"Senasib kok kak hehehe"

"Udah pernah pacaran?"

"Pernah hampir sih tapi gak jadi, intinya belum"

"Beneran? Masa sih"

"Emang wajah-wajah penipu ya?"

"Hehehe ngak kok malah cantik"

What? Senyum yang kali ini keluar bukan lagi dari bercandaan kami malah seperti dari dalam diriku sendiri, aku langsung melihat keluar jendela jaga-jaga saja jika pipiku akan mememerah seperti yang ada di film-film

"Makasih loh yah... Banyak kok yang bilang"

"Hahaha salah ngomong nih kayaknya bisa gak di replay?"

"Emangnya lagi liat DVD apa" ucapku yang langsung disambut tawa lepas dari Kak yosi.

Bagaimana soal perasaanku?... Hem ya begitulah

Different Destiny  [END]Where stories live. Discover now