#35

8 3 0
                                    

Drtttd..
Getar ponsel berhasil menyadarkan ku sejenak ternyata hampir setengah jam ini aku ketiduran di bangku ku, walaupun suasana sekitar sangat ramai tapi sepertinya beban pikiran ku mampu membuat otakku menyerah untuk tetap terjaga.

"Re, lagi apa?☺"

Emotikon itu seperti menularkan senyuman untukku, kaget awalnya mengetahui kalau bisa-bisanya orang itu mengirim pesan padaku, tapi jujur moodku langsung baik seketika melihat pesannya itu.

"Baru bangun Kak, gak ada guru di kelas" Balasku ke Kak Yosi

Beberapa menit kemudian..

"Enak banget yang baru tidur, berasa kayak di hotel"

"Lah apadaya yang disini ribet sama tugas mana debat mulu nih timnya jadi males😒" lanjutnya

"😄 yang sabar ya kak ini ujian.. Hehe"

"Sabar baget Re untung sabar kalau gak rasanya pingin ngesumpel mulutnya pake tissu biar diem😲,
Pulang jam berapa Re?"

"😆 Sore kayaknya kak mau bagiin proposal pensi"

"Yah..padahal pingin ngajak kamu lunch😓 apes bnget sih hari ini"

"Sorry ya kak next time aja ya"

"Yaudah, belajar yang bener ya Re jangan tidur mulu 😏 udah ya ntar lagi nih mak mak bawel lagi ceramah gara" aku chat an"

"Iya kak bye..😁"

"Bye 😍😍"

"????" balasku binggung

"Hehe gapapa😂, Bye.." akhirinya

Kemudian aku men lock ponselku kembali membayangkan kak Yosi yang diomelin teman se tim nya pasti sangat lucu.

" ah kak Yosi kenapa paling bisa sih kalau buat Rere senyum" gumamku

"Re gak nonton juga? Film baru Re seru banget" Teriak Anov dari bangku depan

"Gak ah ngantuk" ucapku pada Anov

Anov hanya mengangguk dan kembali fokus ke layar beberapa anak juga ikut mengerubungi laptop, nonton Film seperti kegiatan rutin kalau kelas ku tidak ada guru begini, sebetulnya kami bisa memakai LCD untuk nonton tapi karena pernah dapat peringatan jika LCD hanya untuk proses pembelajaran akhirnya kami harus berduselan untuk nonton dari laptop.

Saat sedang ingin kembali tidur tiba-tiba perutku mulai perih rasanya ada yang meremas ulu hati ku sampai aku meringis dan memegang perutku.

"Haduh iya belom makan, alamat maag kumat nih" omelku menahan sakit

Aku memeganggi perutku sambil menundukan kepala ku beberapa kali aku berganti posisi duduk berusaha mencari posisi yang nyaman padahal aku tau kondisi seperti ini aku tidak akan merasa nyaman mau bagaimanapun juga

"Ah.. Kenapa gak ke kantin dulu sih tadi" gumamku yang masih meringis menahan sakit

"Ayo Re.. Kuat masa gini aja ke uks sih" ucapku yang berusaha menyemangati diriku sendiri

Aku terus meringis sambil memejamkan mata menahan perih nya perutku yang membuat badanku lemas rasanya, nafasku mulai tidak teratur, rasa sakitnya semakin lama semakin menjadi

"Ayo ke Uks Re.." suara itu tiba-tiba muncul, sudah binggung harus bagaimana akhirnya aku hanya mengangguk setuju

"Loh Re kenapa?" Suara cempreng itu menghentikanku saat aku berusaha berjalan sambil dibopong keluar

"Maag nya kambuh tu kayaknya udah dibilangin habis rapat ada waktu makan bentar eh malah gak makan" omel Enriq yang masih membopongku

"Aku ikut ya" suara Anov yang sangat khawatir

"Emang kamu kuat bopong Rere yang nganter kan cuma boleh satu" tolak Enriq yang langsung saja menarik tubuhku untuk kembali berjalan

Badanku memang sangat lemas sekarang yang dikatakan Enriq ada benarnya kalau tiba-tiba aku pingsan atau bagaimana pasti akan membuat Anov binggung sendiri.

"Awas, Pelan-pelan Re ntar aku nyusul" ucapnya saat aku mulai keluar dari kelas

Aku hanya diam dan terus meringis menahan sakit rasanya aku mau menangis saking sakitnya tapi tidak aku tidak mungkin menangis di depan Enriq.

Different Destiny  [END]Where stories live. Discover now