Different Destiny [END]

#10

Hari ini rasanya berjalan sangat lamban tidak lama setelah bel masuk gerimis mulai turun dan suara gemuruh membuat seisi kelas ku ribut sendiri beberapa dari mereka binggung caranya untuk pulang beberapa lagi bercerita pengalamannya saat hujan dan sibuk dengan rencana mereka masing-masing bagaimana caranya menikmati Rainy day hari ini.

Aku masih saja mendengerkan cerita Anov dia bercerita kalau dia ingin sekali main ke rumah Enriq semalam Enriq menawarinya untuk main tapi seperti biasanya Anov pura-pura tidak tertarik dan akhirnya menolak tawaran itu.

ekspresi Anov agak kesal bercampur kecewa karena setelah itu bukannya Enriq memaksanya main tapi malah membiarkannya begitu saja.. , sepertinya Anov akan mengomel seharian gara-gara itu

"Harusnya kan Enriq cari cara gitu biar aku bisa kesana kan dia bilangnya juga pingin aku main kesana eh malah dia bilang ya udah kapan-kapan aja gapapa" omel Anov

"Ribet kamu, ditawarin gamau pas dianya biarin malah nyesel trus apa aku harus bilang ke Enriq kamu berubah pikiran?"jawabku

"Uhhh... Kan ya gak enak Re kayaknya aku ngarep banget gitu bisa kerumahnya.." kata Anov

"Emang iya kan?" sahutku

"Gatau ah... Bodo amat sama dia" gerutunya..

Akhirnya Anov membuka Handphone nya dan sibuk dengan sosmed Enriq, wajahnya masih saja cemberut dengan seriusnya dia sampai melupakan aku lagi, mungkin dia butuh waktu untuk menyesali penolakannya itu.

Aku membiarkan nya berdua dengan handphone nya, aku coba sibuk dengan handphone ku juga saat beberapa kali ada pesan masuk ke handphone ternyata saat aku membukanya isinya hanya pesan dari grup chat dan akun official , ah dasar menyebalkan apa tidak ada yang bisa mengajakku ngobrol hari ini.

Saat aku membuka sosmed ku aku lihat beberapa temanku sedang online bahkan Nolin pun sedang mengupload hasil jepretannya semua di sosmed nya hanya foto pemandangan hasil karyanya, sepertinya dia memang hobi foto dan hasilnya pun cukup bagus dia punya selera yang tinggi.