#20

17 3 0
                                    

Nolin mengajakku ke taman belakang rumah nya disini terlihat taman yang sangat terawat dan aku duduk di anak tangga teras belakang

"Jadi kamu itu anak tunggal ya Re?" tanya Nolin sambil membawa dua gelas teh hangat untuk kami.

"Iya, semenjak Bunda meninggal ayah gak menikah lagi gtau juga kenapa" sahutku

"Terus ayahmu ngerawat kamu sendiri sejak kecil?" tanyanya

"Gak sendiri juga sih, dulu ada Bude Ani di rumah terus setelah masuk SMA bude Ani udah gak kerja lagi" sahutku

"Enak ya anak tunggal ga ada yang jahil apa semaunya sendiri kayak kak Yosi" lanjutnya

"Ya ngerasa kesepian juga apalagi kalau dirumah gak ada orang" sahutku

"Kalau kamu bosen dirumah main kesini aja nemenin aku atau aku yang kerumahmu?" tanyanya

"Boleh, main aja" sahutku

Rasanya ini waktu yang tepat untuk bertanya ke Nolin soal sikapnya padaku sebelumnya dan sikapnya yang juga berubah seketika, perubahan aneh yang membuat penasaran.

"Lin boleh tanya?" tanyaku hati-hati

"Serius banget sih kenapa?" sahutnya

Suasana yang semula santai langsung jadi berubah serius, aku jadi sedikit ragu tapi penasaranku membuatku memberanikan diri

" emmh.. Kenapa sih dulu sikapmu dingin banget ke aku, ada yang salah sama aku?" tanyaku ragu

" ouh soal itu kamu pasti heran ya .. malah sekarang sikapku tiba-tiba jadi kayak gini, kamu pasti tambah binggung" sahutnya

Aku hanya mengangguk pelan dengan agak takut kalau misal Nolin jadi kembali dingin denganku.

"Intinya sih .." Nolin sedikit terhenti dia berusaha menarik nafas dalam sepertinya dia sedang menenangkan dirinya.

"Soal Enriq" lanjutnya, dia langsung menatapku dengan serius

Aku binggung harus menanggapi bagaimana tapi sepertinya jika terlalu serius obrolan ini lebih mirip cerita horor yang menakutkan jadi aku berusaha untuk mencairkannya.

"Kamu naksir dia?" jleb.. Ya ampun Re, salah ngomong nih kayaknya .. 1....2...

"Apaan sih ..." Nolin langsung beralih melihat taman di depan kami, nada suaranya tidak seperti marah malah ya.... Malu

"Jujur deh.. Merah tuh kayak udang rebus" lanjutku yang sepertinya tidak salah tebak.

Ya.. Nolin langsung menatapku dengan ekspresi kaget dan benar saja wajahnya yang kelewat putih itu benar kayak udang rebus . aku hanya menahan tawa melihat Nolin yang kebinggungan sendiri, dia berusaha tenang terlihat  secalm dawn mungkin

"Gak lucu tau Re ... Kamu tau darimana?" tanya nya berusaha terlihat sok galak

"Peka dong... Emangnya kayak sih Enriq yang terlanjur gak ada insting peka itu" jawabku yang agak menyindir tentunya

"Please jangan di bocorin siapa-siapa!!" mohonnya yang agak maksa.

"Tenang aja lah Lin paham kok, kamu bisa cerita sama aku kalau kamu mau" jawabku

"Iya aku suka tapi bukan itu yang buat aku dingin ke kamu, ya mungkin ada sih hubungannya dikit cuma bener kok bukan gara-gara itu" lanjutnya

"Gapapa kalau ada hubungannya kok, terus alesannya kenapa?" tanyaku

"Next time deh Re aku cerita ya.." lanjutnya yang pasti bikin aku kecewa

" loh kok, kenapa?" tanyaku

" alesannya belum lengkap nanti pasti aku beritahu oke..." jawabnya

"Kapan? Bikin penasaran kamu tuh" sahutku

"Sabar oke, ga enak kan kalau aku cerita tapi masih ada yang bikin kamu binggung" jawabnya

" oke deh jangan lama-lama dan jangan kayak dulu lagi dingin kayak es batu" sahutku

"Sip janji!!" lanjutnya

Ya tetap saja akhirnya pertanyaanku belum terjawab tapi paling tidak aku dapat kepastian tentang jawabannya tinggal tunggu waktu saja kapan.

Different Destiny  [END]Where stories live. Discover now