7. Blow Yours

29.5K 1.9K 32
                                    

Rambut Emily lebih berantakan dari biasanya. Bintik merah di pipi dan hidungnya juga lebih merah dari warna normalnya. Tapi tidak masalah karena Teddy suka semuanya. Emilynya seksi seperti itu.

Hari ini spesial. Tidak ada yang mereka rayakan tapi hari ini berbeda.

Teddy sudah sering tidur sambil memeluk Emily. Tapi bukan berarti sesering itu dia melihat Emily telanjang. Emily memang hanya memakai thong di flat-nya dan Teddy melucutinya beberapa kali dalam seminggu untuk keadaan tertentu. Tapi Emily tidak pernah benar-benar polos tanpa pakaian.

Karena itu Teddy bilang hari ini berbeda.

Walau Emily tetap tidak membiarkan Teddy memasukinya, tapi sedikitnya Emily membiarkan Teddy menelanjanginya.

Oke, tidak benar-benar berarti harafiah, karena Emily melakukan sebagian besarnya sendiri. Teddy hanya andil di bagian pengait bra saja karena Emily meminta bantuannya.

Dan kini Emily sedang melakukan kegiatan favoritnya dengan bibir Teddy. French-kiss.

Emily memang selalu tergila-gila dengan kegiatan satu itu. Dia bahkan pernah membahas dengan Teddy seberapa hebatnya orang Perancis yang bisa menemukan permainan lidah semenarik itu setelah mereka berciuman. Dan Teddy tidak peduli sama sekali.

Emily mengangkat bokongnya tinggi sementara kedua tulang kering bertahan di kanan kiri tubuh Teddy yang masih bersandar di pinggir ranjang.

Teddy tahu gadis itu sedang asik dengan dunianya sendiri, dan isi mulut Teddy tentunya. Dan Teddy membiarkannya. Dia hanya menengadahkan kepala mengikuti mau Emily. Karena setelah gadis itu puas, sisa kesenangan menjadi miliknya.

Teddy menopang tubuh mungil gadis itu sambil mengusap paha mulusnya dan sesekali mencuri kesempatan meremas pantatnya, membuat Emily berjengit kaget setiap Teddy melakukannya.

Untuk Teddy, kesempatan seperti ini jarang terjadi. Hampir langka. Dan Teddy tidak ingin melewatkannya sama sekali.

Maka setelah Emily akhirnya berhenti memainkan lidahnya, Teddy langsung menurunkan wajahnya tanpa melewatkan waktu sedikitpun. Seolah kedua benda bulat dan kenyal itu sudah menari-nari di otaknya sejak sebelum Emily menciumnya.

Dan Teddy mengecupnya di sana. Sesekali menggigit dagingnya dan beberapa kali menyesapnya. Dan Emily depresi. Teddy melakukan sesuatu yang membuatnya gila dan dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi dia hanya menjambak rambut lelaki itu dengan kesal, sambil menahan desahannya supaya tidak terlalu kuat terdengar. Karena Emily tidak mau terdengar seperti artis porno murahan yang pernah dilihatnya.

Emily membelalak saat merasa dirinya kecolongan. Dia tidak sadar jemari Teddy sudah menjelajahi pahanya, dan kini sudah berada di antara kedua pangkal pahanya, mengusap-usapnya disana.

Emily merasa tidak adil. Dia merasa dicurangi. Teddy punya banyak pekerjaan sementara dia akan menjadi jalang pengangguran yang hanya bisa menunggu lelaki itu berhenti. Dan parahnya lagi, Emily tidak punya pelampiasan. Jari sialan Teddy membuatnya mulai tidak bisa mengontrol desahan dan geramannya sendiri.

Mungkin Emily harus mengoreksi, dia sudah seperti artis porno murahan sekarang.

Lima belas menit ketidakadilan dan Emily terduduk di pangkuan lelaki itu kelelahan. Akhirnya Teddy melepaskannya.

Napas Emily masih tersengal-sengal, wajahnya semerah tomat dan dia sangat basah.

Teddy mengecup pipi tomatnya sekali. Sebenarnya dia masih enggan melepaskan Emily setelah berhasil membuatnya sekacau ini. Tapi dia ada kebutuhan mendesak yang harus dituntaskannya.

Emily's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang