13. I Feel The Strange Feeling

1.3K 276 50
                                    

| Apartemen Yerisha dan Juang
06.18 PM

"Makasih Mark buat hari ini. lo tenang aja, anak kopeco nggak bakal nerror lo kok."

"Gue pegang ya omongan lo. Kalau temen loㅡ"

"Tsk! Sahabat, bukan temen."

"Iya bawel. Kalau sahabat lo apalagi si Joan itu nerror gue lagi. Gue bakalan nggak segan balasnya ke lo."

Yerisha tertawa sesaat setelah mendengar penuturan Mark. Ia pun turun dari mobil Mark dan melambaikan tangannya.

"Masa balesnya ke cewek. Enggak gentle. Udah ah. Bye Pak Dokter!!!" teriak Yerisha dan segera masuk ke dalam apartemennya setelah mobil Mark menghilang dari pandangan matanya.

Yerisha berjalan masuk ke dalam apartemennya. Seperti kebiasaannya selama tinggal seapartemen dengan Juang, Yerisha akan berhenti di depan pintu apartemen Juangㅡseperti yang dilakukannya sekarang.

Calling Kak Jeonzidan♪

Yerisha sengaja menelepon Juang. Ia berencana ingin bertemu dan sekadar melepas kangen dengan Juang. Seharian ini ia belum bertemu dan mengobrol dengan tunangannya tersebut, selain pagi tadi saat mereka berangkat ke kampus. Bahkan, pesannya yang mengatakan akan pergi jalan bersama Mark tadi siang, hanya dibaca oleh Juang tanpa balasan pesan apa-apa.

"Hm. Kenapa?"

"Kakak ada di kamar? Aku di depan. Baru balik."

"Masuk aja. Kakak lagi ngerjain tugas."

"Oke."

Yerisha segera memasukkan ponselnya ke dalam tas dan menekan password apartemen Juang. Yerisha masuk ke dalam dan langsung berjalan ke kamar Juang.

"Kak..."

Tidak ada jawaban. Yerisha memandang ke sekeliling kamar Juang. Kosong.

"Kak Juang?"

Sekali lagi Yerisha memanggil Juang. Pandangannya tertuju ke arah balkon kamar Juang. Ternyata, Juang berada di sana sejak tadi, sepertinya.

"Udah jalannya?" tanya Juang yang sadar akan kehadiran Yerisha di sampingnya.

"Udah, barusan dianter balik. Kakak ngerjain tugas apa? Disuruh ngaransemen musik?" tanya Yerisha melihat gitar di pangkuan Juang.

"Hm. Cuma pengen ngejreng gitar aja," jawab Juang sambil mulai memetik pelan senar gitarnya.

"Tadi katanya lagi ngerjain tugas."

"Mood aku lagi nggak bisa diajak kompromi, Yer."

Yerisha mengerutkan dahinya melihat Juang. Ia bingung dengan sikap Juang sekarang. Bahkan, awalnya Yerisha berharap saat dirinya menemui Juang, Juang akan langsung memeluk rindu dirinya karena seharian tidak bertemu. Seperti yang Juang lakukan saat Yerisha bersikap kekanak-kanakan dan memilih kabur ke apatemen Dirga dan Windi beberapa hari yang lalu.

"Kak, are you okay?"

"Sstt..."

Juang menyuruh Yerisha diam dan memulai memetik senar gitarnya.

♪We don't talk anymore, we don't talk anymore, we don't talk anymore like we used to do

Beriringan dengan alunan nada yang keluar dari gitarnya dan suaranya. Juang kembali mengingat dimana ia pernah menyanyikan lagu ini bersama Yerisha saat mereka berangkat ke SMA Golden. Hari pertama dimana Juang berangkat ke sekolah bersama Yerisha setelah kejadian PTSD Yerisha yang memerlukan penyembuhan 2 minggu, dulu.

HOMEWhere stories live. Discover now