11. Beautiful Road

2.2K 526 24
                                    

| Ciwalk
15. 45 WIB

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, akhirnya Juang dan Yerisha sampai di Ciwalk. Bandung pada hari Jumat memang macet terutama di jalan-jalan sibuk seperti Cihampelas.

"Lo mau makan apa, Kak?"

"Terserah lo, lo yang ngajak kan?" jawab Juang sambil terus berjalan.

"Entar gue pilihin tempatnya malah bilang nggak mau," ucap Yerisha menyusul Juang yang berjalan di depannya. "KFC aja deh ya? Habis itu jalan, terus beli es krim atau camilan."

So baby pull me closer in the back seat of your....

Yerisha menerima panggilan dari bundanya karena dirinya belum memberitahukan Yuna jika dia pergi sepulang sekolah. Yerisha segera mematikan ponselnya dan memasukkannya kembali ke kantong rok sekolahnya saat panggilan dengan Yuna selesai.

"Lo nggak dimarahin bunda lo jalan sama cowok?" tanya Juang memandang Yerisha.

"Harusnya. Dulu bunda protektif banget sama gue tapi sekarang enggak lagi semenjak gue sering bareng kopeco," jelas Yerisha.

"Terus?" tanya Juang sedikit penasaran dengan jawaban Yerisha tadi.

"Kopeco nggak tahu gue pergi sama lo. Jadi tadi bunda minta bukti entar kalau gue sama orang yang dikenal."

Mereka pun sampai di depan eskalator dan segera naik. Yerisha sibuk melihat ke kanan kiri dan menolehkan wajahnya saat Juang bertanya. "Lo nggak boleh pergi-pergi sama bunda lo apa gimana?"

"Boleh kok kalau rame-rame. Cuma keluarga gue takut kalau gue sendirian, takut ada yang apa-apain gue kali," jawab Yerisha sambil berjalan ke dalam KFC yang sudah ada di depan mereka. Ada sesuatu hal yang tidak ingin Yerisha ceritakan kepada Juang.

Mereka sampai di KFC dan memesan makanan. Mereka pun menikmati makanan mereka. Sesekali Yerisha melemparkan candaan yang kadang ditanggapi Juang dengan tertawa ataupun membalas candaan Yerisha.

Yerisha menyukai Juang yang sekarang. Maksudnya, menyukai sifat Juang yang sekarang daripada saat awal-awal mereka kenal. Yerisha berharap Juang bisa menjadi dirinya yang sebenarnya. Jujur saja, Yerisha tidak menyukai Juang dalam artian lain. Dia hanya senang melihat laki-laki di hadapannya ini tersenyum dan bertingkah menjadi dirinya sendiri.

"Oh iya Kak maaf ya, gue mau motoin lo sekaliiii ajaaaa buat bunda. Ini pasti notif dari bunda udah banyak," ucap Yerisha memohon sambil mengeluarkan ponselnya.

"Hm."

"Yee malah pasang tampang imut." Yerisha mencibir saat Juang berpose peace ke arah kamera. Yerisha langsung mengirimkan gambar tersebut ke Yuna.

"Biar bunda lo nggak khawatir kalau lo bukan jalan sama cowok sembarangan," jawab Juang cuek.

"Pede gila lo, Kak!" ucap Yerisha tersenyum.

Setelah makan, mereka pun segera jalan keluar KFC. Yerisha yang melihat ke arah game master langsung membulatkan matanya. "Kak game master yuk. Gue udah lama banget nggak main pump it," ajak Yerisha sambil menunjuk permainan pump it.

"Lo tadi bilang ke bunda cuma makan doang," ucap Juang.

"Kan bunda nggak tahu," ucap Yerisha lagi.

"Yer, omongan orang tua tuh jangan cuma didenger, tapi juga ditaati. Demi kebaikan lo," ucap Juang tiba-tiba dengan nada dingin. "Katanya lo mau es krim. Tapi habis es krim, gue anter lo pulang," ucap Juang kali ini dengan nada yang kembali normal.

"Okeee, es krim baskin yaa!" Yerisha langsung tersenyum mendengar Juang menyebutkan es krim.

Setelah membeli es krim BR favoritnya, mereka berdua duduk sebentar sambil menikmati es krim mereka.

"Anak jaman banget lo bocah. Dikit-dikit ambil gambar," ucap Juang saat melihat Yerisha memotret es krimnya.

"Masih mending kak. Gue cuma update LINE sama Instagram doang. Lah Joan sampai ke Path, Snapchat dia update kalo kemana-mana. Kesandung meja aja update," jawab Yerisha cuek sambil berulang kali mengambil gambar es krimya. "Lo mau ikutan foto nggak? Maksud gue es krimnya. Entar gue tag deh," ucap Yerisha kepada Juang.

"Entar gue kecipratan eksis. Males."

"Yeeee lo kan udah hits di Golden, gue aja lewat. Lagian gue nggak terlalu ngurusin gituan.... "
"....sini es krimnya gue foto."

Juang pasrah dengan permintaan Yerisha. Lalu, Yerisha pun mengunggahnya ke Instagram sehingga memunculkan notifikasi di ponsel Juang.

"Caption lo dapat dimana? Tumblr ya?" tanya Juang saat membaca caption Yerisha.

Yerisha terkekeh dan memakan sedikit es krimnya. "Beautiful road, semoga perjalanan kita ke depannya selalu indah dan dihiasi kebahagiaan. Gue nggak mau dihantui masa lalu, Kak. Jadi gue selalu berharap ke depannya gue gini-gini aja, seneng," jelas Yerisha.

Juang memandang bingung ke arah Yerisha. Sebenarnya dirinya penasaran, namun ia menahannya karena rasa gengsi.

"Nanti kalau anak-anak pada curiga gimana?" tanya Juang sambil memperlihatkan komentar yang mulai bermunculan di akunnya.

"Ya, santai aja lah. Mereka kan tahu kita temenan," jawab Yerisha acuh tak acuh dan menghabiskan es krimnya.

Juang hanya tersenyum hambar. Entah mengapa dirinya sedikit tidak terima dengan kalimat Yerisha barusan. "Pulang yuk. Udah sore," ajak Juang dan bangkit dari duduknya.

Mereka pun kembali ke parkiran dan segera pulang. Di perjalanan, Juang menerima telepon dari mamanya. Sepertinya Fany melihat foto mereka barusan di Instagram atau mungkin Sofhi yang memberitahu Fany.

"Yerisha."

"Hm," gumam Yerisha yang asik membalas komentar di Instagram.

"Yerisha!"

"Apa sih, Kak? Ngomong aja," sungut Yerisha.

"Mama gue ngajakin lo ke rumah."

"Ha?"

"Sekalian makan malam," ucap Juang lagi dan melirik ke arah Yerisha.

"Ha?"

"Ha ha mulu bocah, gemes gue," ucap Juang lagi yang berhasil membuat Yerisha bungkam.

HOMEWhere stories live. Discover now