Chapter 34

1.3K 183 74
                                    

Mata orang itu melihat kosong ke arah langit-langit kamar. Sudah sangat lama ia seperti itu. Nafasnya terdengar agak sesak. Sesekali ia mengedipkan kedua matanya pelan, berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya di ruangan.

Ia berusaha menggerakkan badan, tapi rasanya sangat susah.

"Jung Eunji-ssi? Anda bisa mendengar saya, Jung Eunji-ssi?"

---

"Pelan-pelan saja. Kau itu hampir sekarat, dan kau mau bergerak sesuka hatimu sekarang?" ucap Chorong dengan emosi.

Sedang yang dimarahi hanya menampilkan wajah datarnya sambil terus bergerak.

"Chanyeo--"

"Eunji."

Chorong terdiam. Chanyeol menundukkan kepalanya.

"Apa Eunji juga disini?"

Suara Chanyeol kecil. Tapi Chorong masih bisa mendengar ucapan lelaki itu.

Yeoja itu menggigit bibirnya sedikit. Haruskah ia memberi tahu sekarang? Ia takut sekarang bukan saat yang tepat.

"Katakan saja." Suho memegang bahu Chorong.

Chanyeol mengangkat kepalanya, menatap kedua orang didepannya secara bergantian. "Bilang apa?" katanya.

Chorong menghela nafasnya kecil, lalu menatap Chanyeol. "Ya, Eunji ada disini. Eunji-mu masih hidup, Park Chanyeol."

"Minggir. Aku akan melihatnya."

Dengan santainya Chanyeol berkata seperti itu dan berusaha bangkit dari kasurnya. "Dia dimana sekarang?"

Mereka berdua tahu Chanyeol belum pulih sebelumnya. Untuk bergerak saja Chanyeol masih perlu dibantu.

"Andwae," halau Chorong, "Kau belum pulih benar, Park Chanyeol."

"Ani, aku harus melihatnya."

"Park Chanyeol!"

"Aku harus melihatnya. Lepaskan aku! Aku harus... harus melihatnya. Hah..."

Tidak bisa. Chanyeol belum bisa berdiri dengan benar, apalagi mencoba berjalan.

Dengan sigap Suho membantu Chanyeol kembali ke ranjangnya cepat. "Kau belum bisa bergerak, bodoh. Kau pulih dengan benar, baru kami akan membawamu kepada Eunji. Pegang janjiku," ucap Suho.

"Sekarang berhentilah keras kepala."

---

Dokter melepas kacamatanya yang sedaritadi ia pakai. Diambilnya kertas dari seorang perawat disampingnya dan menuliskan sesuatu, kemudian tersenyum kepada Luhan dan lainnya.

"Kondisinya sedikit demi sedikit mulai membaik. pasien sudah lama koma dan sekarang ia sudah sadar. Kurasa ini adalah anugerah dari tuhan. Hampir saja aku menyerah menanganinya, tapi kuasa tuhan tak ada yang tahu. Biarkan ia beristirahat sebentar. Kami permisi."

Dua orang itupun pergi meninggalkan yang lain didalam ruangan.

"Dengan begini aku bisa sedikit tenang," kata Baekhyun, "Aku harus kembali ke kantor sekarang. Mungkin nanti malam aku dan Bomi akan datang lagi. Bagaimana dengan kalian?"

Kai meraih jas birunya yang tadi ia taruh diatas kursi. "Aku juga sepertinya harus kembali sekarang. Luhan Hyung bagaimana?"

Luhan mengangguk menyetujui.

"Aku juga akan kembali ke kantor. Malamnya kita kembali lagi saja"

---

My LOVE Case [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora