Chapter 33

2.5K 268 79
                                    

Suara alat monitor jantung terdengar di ruangan serba putih.

Pintu ruangan itu terbuka, memperlihatkan Haera yang datang melihat keadaan Chanyeol. Ia membawa sebuket bunga dan menaruhnya di meja samping ranjang.

Ia ingin menyentuh wajah Namja itu, tapi ia merasa bahwa ia tak mempunyai hak untuk itu. Ia mengigit bibir bawahnya menahan sebuah isakan keluar dari mulutnya.

Tapi sekuat apapun ia menahannya, tetap saja air matanya turun.

"Mianhae. Jeongmal mianhae"

Hanya itu yang bisa di ucapkan Haera. Tangannya bergetar. Sungguh ia benar-benar merasa bersalah.

Haera memilih keluar dari ruangan. Ia tak sanggup melihat keadaan Chanyeol. Masih dengan isakan, Haera berjalan menjauhi ruangan Chanyeol.

Ia menarik nafasnya kasar. Kakinya membawanya ke ruang tunggu, dan ia duduk sendirian disana. Rasanya ia ingin mempunyai kekuatan untuk mengulang waktu, agar ia dapat memperbaiki semua kesalahannya.

"Kenapa penyesalan selalu datang di akhir?" gumam Haera kecil.

"Aku juga masih mempertanyakannya"

Haera membalikkan wajahnya ke samping. Ia yakin sedari tadi ia sendiri, tapi kenapa sudah ada seorang Namja disebelahnya?

"Kenapa kau juga mempertanyakannya?" tanya Haera kepada Namja itu.

"Hmm... Aku melakukan sebuah kesalahan dan membuat Eomma-ku masuk rumah sakit" Namja itu berbicara tanpa melihat kesamping. Tapi semenit kemudian ia membalikan wajahnya kembali ke arah Haera.

"-bagaimana denganmu?" lanjut Namja itu.

Haera tersenyum kecut sambil menundukkan kepalanya.

"Aku juga seperti itu. Hanya saja aku melakukan kesalahan yang sangat besar"

Keduanya kembali terdiam di tempat.

"Mau menjadi temanku? Eomma-ku masih lama di rawat disini. Jadi mungkin kita akan selalu bertemu, haha" Namja itu tersenyum kearah Haera.

Haera tertawa kecil, membuat Namja itu kembali menampilkan senyum manis diwajahnya.

"Yak! Apa wajahku terlihat seperti orang yang tak mempunyai teman, eoh? Lagi pula kita baru beberapa menit berbicara"

"Wae? Mencari teman tidak ada batasan waktu. Baru semenit berbicara ataupun baru sedetik berbicara tidak masalah bukan?"

Namja di depannya benar-benar keras kepala. Haera menggeleng-gelengkan kepalanya akibat perkataan Namja itu. Tapi hati Haera sedikit terobati karena tingkah laku Namja di depannya.

"Aish... Baiklah. Tapi siapa namamu? Tak mungkin kita berteman tanpa tahu nama masing-masing bukan?" ucap Haera.

Namja itu mengubah arah duduknya menjadi menatap Haera. Senyuman masih terukir manis di wajah tampan itu. "Jinyoung, Park Jinyoung. Siapa namamu?" Namja itu mengulurkan tangannya.

Haera kembali tersenyum kecil sambil membalas uluran tangan tersebut, "Namaku Kim Haera. Senang berkenalan denganmu, Jinyoung-sshi"

------

"Aku hanya datang menjenguk Chanyeol"

"..."

"Eumm... Aku tutup, ne? Saranghae"

Bomi menjauhkan handphone-nya dari telinga setelah bertelpon dengan Baekhyun. Ia memasukkan kembali benda kotak itu ke dalam saku celananya.

"Wae?" tanya Minah begitu Bomi berjalan ke arahnya.

My LOVE Case [END]Where stories live. Discover now