Chapter 27

1.8K 212 23
                                    

Bunyi hujan terdengar keras di telinga Eunji. Dingin mulai menusuk-nusuk tubuhnya. Apa cuaca hari ini menggambarkan hatinya? Atau apakah langit sedang menangis untuknya?

Entahlah. Hidupnya terlalu sulit untuk di pahami.

Ia merasa bodoh. Terlalu berlarut-larut dalam keadaan, seakan-akan ia akan mati jika orang itu pergi. Memang, sakit rasanya saat melepaskan. Tapi bukankah lebih baik melepas duri segera daripada membiarkannya begitu saja? Malah akan bertambah sakit dan parah jika di biarkan.

Mata Eunji membulat. Seseorang memeluknya dari belakang. Ia tahu siapa. Ia tahu jelas siapa.

"Chanyeol-ah! Lepaskan"

"Mianhae"

Eunji dengan paksaan memberontak dari pelukan Chanyeol dan menampar wajahnya.

"Ini salah! Kau tahu, ini sangat salah. Kau itu sudah bertunangan. Apa yang orang katakan jika mereka melihatmu memelukku, huh?" nafas Eunji naik turun tak beraturan.

Tangannya bergetar karena refleks menampar Chanyeol.

Mereka berdua terdiam.

"Kau sudah dengannya. Bahagialah dengannya. Lupakan aku. Aku sudah tak berarti apa-apa lagi denganmu sekarang. Kau dan dia, sudah terikat dengan pertunangan. Berhenti bersikap kekanak-kanakan, Park Chanyeol. Kau tahu jelas bahwa ini semua salah" Eunji mencoba berbicara sehalus mungkin.

"Maafkan aku" ucap Eunji pelan dan pergi meninggalkan Chanyeol seorang.

Chanyeol melihat Eunji yang berjalan menjauh darinya. Apakah ia sudah tak mempunyai kesempatan lagi?

"Apa yang baru saja kau lakukan Park Chanyeol?"

Chanyeol menyandarkan kepalanya sejenak di dinding yang dingin.

---

Eunji memegang dahinya frustasi. Apa yang baru saja ia lakukan benar-benar bodoh.

Tidak. Yang ia lakukan benar.

"Eunji-ah, apa yang sedang kau lakukan disini? Kau tak mau pulang?" kata Baekhyun.

"Eoh? Ya"

Baekhyun dan Bomi saling berpandangan kemudian mengikuti Eunji dari belakang.

"Eunji-ah, Chakkaman"

Mereka bertiga menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

Nyonya Kim mendekat seraya tersenyum kepada Eunji bersama dengan Tuan Kim dan Haera.

Bomi berdecak kecil kala melihat wajah Haera juga ikut di belakang Nyonya Kim.

"Datanglah ke acara makan malam kami, hm? Kau termasuk dalam daftar orang penting bagi kami" Nyonya Kim membelai lembut rambut Eunji.

"Akan ku usahakan, Nyonya Kim" Eunji tersenyum kecil, lalu menundukan tubuhnya untuk pergi.

"Kau yakin akan pergi?" tanya Bomi saat mereka di dalam mobil.

"Entahlah. Menurutmu bagaimana?"

Eunji tertawa pelan mencoba bergurau kecil. Tapi tidak di anggap lucu oleh Bomi ataupun Baekhyun.

"Jung Eunji, kau tahu bahwa ini bukanlah bahan gurauan"

"Tentu aku akan pergi. Memangnya aku bisa menolak saat melihat senyumnya itu?" ucap Eunji mantap.

Sedang Bomi memutar matanya malas.

"Ya, bagus jika Nyonya Kim yang tersenyum. Jika saja tadi yang tersenyum Haera, akan ku robek mulutnya itu. Astaga kenapa tiba-tiba aku gerah saat mengucapkan namanya?"

My LOVE Case [END]Where stories live. Discover now