08

2.7K 255 13
                                    

"Xi Luhan.." ucap Eunji saat melihat Luhan terbaring di atas ranjang Rumah Sakit.

"Eunji-ah.. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Luhan saat melihat Eunji datang.

"Apa yang kulakukan disini? Tentu saja menjengukmu! Kau hampir membuat jantungku terlepas.. bagaimana bisa kau ditabrak?"

"Entahlah. Mungkin saat itu aku tidak melihat jalan dengan baik, jadinya aku tertabrak seperti ini.. hehehe" Ucap Luhan sedikit bercanda.

"Oh, ayolah.. Saat seperti kau bisa bercanda?" Kata Eunji kesal sambil memukul pelan lengan Luhan.

"Hahaha.. Aku tak bercanda. Tapi, Gomawo karena datang menjengukku malam-malam begini. Dan maaf jika aku sudah membuatmu Khawatir.." Tatap Luhan kepada Eunji.

"Gwaenchana!! kau itu teman berhargaku, jadi wajar saja jika aku mengkhawatirkanmu"

*-*-*-*-*

"Eunji-ah, untuk kasus ini apa yang harus kita konfirmasi di bagian ini?" Tanya Minah kepada Eunji sambil menunjukkan sebuah dokumen pekerjaannya.

"Yang ini? Ku rasa bagian ini yang harus dikonfirmasi. Permintaannya kan berupa--"

Ucapan Eunji terpotong karena ada sebuah telepon dari Handphone-nya.

"Sebentar..." kata Eunji pada Minah.

"Yeobeoseyo"

"..."

"Detektif Park?... dia ada.."

"..."

"Ne.."

Tuut Tuut~~

Sambungan telpon terputus. Eunji menatap Chanyeol sebentar, lalu mengambil Coat Putihnya.

"Chanyeol-sshi, kita dipanggil karena ada kasus.. Cepatlah. Minah-ah, maaf aku tak bisa membantu.. Mianhae, Aku pergi.." Ucap Eunji lalu berjalan pergi.

Chanyeol mengikutinya dari belakang. Ketika Eunji ingin mengeluarkan kunci mobil dari saku Coat-nya, Chanyeol langsung merampas kunci tersebut.

"Yak!"

"Aku yang mengemudi" Ujar Chanyeol singkat.

"Mwo?! Pakai mobilmu sendiri. Ini mobilku" kesal Eunji.

"Kunci mobilku ada di kantor, tepatnya di laci mejaku. Kalau aku kembali lagi untuk mengambilnya, kita akan terlambat. Bukankah kau yang bilang sendiri kita harus cepat?" Jelas Chanyeol cukup santai, lalu masuk ke dalam mobil meninggalkan Eunji.

"Kenapa hanya berdiri saja? Kau tidak mau naik? Apa harus ku tinggalkan kau?" Ucap Chanyeol.

Eunji pun menyerah dan memilih naik ke dalam mobil. Chanyeol yang melihat wajah kesal Eunji tersenyum. Entah mengapa jika ia terus mengganggu dan membuat kesal Eunji, ia merasa sangat senang.

Di jalan, tak ada yang membuka pembicaraan satupun. Chanyeol yang melihat wajah Eunji yang sepertinya masih kesal itu tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Eunji saat melihat Chanyeol tersenyum melihatnya.

"Tidak kenapa-kenapa" Jawab Chanyeol masih dengan senyumnya.

"Kau gila? Tersenyum sendiri.." Ucap Eunji pelan.

Tiba-tiba lampu merah menyala. Chanyeol pun memberhentikan mobil sebentar.

"Berhenti membuat wajah seperti itu. kau membuatku ingin mencubit pipimu yang menggemaskan itu" kata Chanyeol tiba-tiba.

My LOVE Case [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang