26. This feeling

2.4K 243 20
                                    


Stay strong, stay gold
You don't have to fear
You don't have to fear
Waiting I'll...
See you soon
I'll see you soon

-Willamette Stone-

***

Aku menjatuhkan tubuh dikasur. Berusaha memejamkan mata.

Tak ada hal yang membuatku menjadi semakin beban selain perkataan Mark.

"Ya. Tapi yang kuingin katakan disini adalah," Mark menatapku lekat. "aku tidak ingin Case berteman denganmu."

"Sialan Mark. Aku sudah pusing dengan Aiden dan segala permasalahan yang tidak manusiawi dan sekarang ia menambah bebanku," gumamku.

Inilah alasan aku tidak ingin berhubungan dengan segala hal yang manusiawi dan permasalahan remaja lainnya. Ini akan membuatku semakin terlibat oleh manusia lainnya.

Aku semakin menjadi manusia. Pikirku.

Aku tak tahu apakah itu hal yang kuinginkan atau tidak. Tapi aku merasa ini jalan yang benar. Sesekali aku harus mengikuti garis takdir yang sudah ditentukan untukku dan berpikir semuanya baik-baik saja.

Aku menarik selimut hingga menutupi wajah. Mendengarkan pohon yang bergemerisik terkena angin.

"Karena aku yakin akan ada takdir yang baik untukku, walaupun itu hanya satu takdir baik selama hidupku." Lalu aku memejamkan mata.

***

Aku dengan malas menuju kelas. Aku bahkan tidak perlu repot-repot menyisir rambutku, aku membiarkannya tergerai begitu saja.

Kemarin malam salju turun dengan lebat dan membuat cuaca yang sudah dingin menjadi sangat dingin. Aku bahkan sampai memakai jaket berlapis-lapis. Sebenarnya ini hal yang terbiasa ketika sedang musim dingin tapi aku tetap saja selalu kedinginan.

Aku duduk dengan tenang sambil menikmati kehangatan kelas—walaupun tidak terlalu hangat—dan membenamkan wajah.

Aku mendengar seseorang menggeser kursi namun aku tetap menutup mata. Aku tidak menengok sedikitpun, tetap nyaman dengan posisiku.

Bel masuk berdentang keras dan sangat menggangguku.

Terdengar pintu terbuka dan Mrs. Carison masuk ke dalam kelas.

"Pagi, semuanya kuharap kalian tidak menjadi malas karena hari ini adalah hari terakhir kalian masuk di semester ini." Mrs. Carison tersenyum cerah yang sungguh menggelikan.

"Aku tahu kalian pasti sudah ada yang menyiapkan pesta atau acara liburan lainnya tapi hari ini belum liburan. Jadi sekolah tetaplah sekolah."

Seisi ruangan langsung mengerang kesal.

Aku mendongak kearah jendela, memperhatikan salju yang turun dengan pelan.

Brak!

Seseorang membuka pintu kelas hingga terbuka lebar.

Aku sendiri sangat terkejut hingga sedikit terlonjak dari kursiku.

"Maaf aku terlambat! Efek hari terakhir sekolah." Seseorang itu adalah Aiden.

Aiden terlihat sangat konyol dengan cengiran khasnya yang sudah lama tidakku lihat. Namun ia sekaligus terlihat menawan dengan cengiran dan rambut pirang emasnya itu.

Apapun yang terjadi, Aiden selalu membawa kebahagiaan.

Lalu ia menatap ke arahku dan tersenyum.

Dunia seakan berhenti berputar selama beberapa detik dan aku tidak ingin itu terhenti.

Jantungku yang berdebar-debar dan perasaan hangat dan perasaan yang sangat campur aduk ini sangat sulit dijelaskan. Berharap aku tenggelam dalam perasaan ini selamanya.

Immortal SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang