17. What's Wrong, Joan?

Zacznij od początku
                                    

[]

| Kediaman Joan
14.23 WIB

"Ngeliatin HP mulu," Juang dan Yerisha kini sedang di dalam mobil menuju perjalanan ke rumah Joan.

"Kak Tara bilang nomor kakaknya Joan, Kak Chandra juga nggak aktif," jawab Yerisha sambil terus melihat layar ponselnya.

"Belakangan ini sikap Joan ada berubah gitu nggak?" tanya Juang kepada Yerisha.

"Enggak ada, masih ampas kayak biasanya," jawab Yerisha yang langsung mendapat jitakan dari Juang.

"Kebiasaan lo temen sendiri dibilangin ampas."

"Lah kayak lo nggak gitu aja sih kak. Biasanya lo juga ngomong 'dasar si item, conan gue nggak dibalikin' atau 'tadi ya Yer si Jackson bego banget sumpah' atau kalau nggak 'Safraz sampah! kuota gue abis buat download game nggak jelas,'" ucap Yerisha menirukan nada bicara Juang.

"Yaaa...itu kanㅡngalah lah gue sama pacar," pasrah Juang selanjutnya.

Yerisha yang mendengar jawaban Juang tersenyum lebar dan mengusap pelan rambut Juang, "Pacar gue emang baiikkkk."

"Yerisha jangan gitu, gue lagi nyetir."

"Kenapa emang? Lo gugup?"

Mendengar pertanyaan polos Yerisha, Juang hanya bisa mengembuskan napasnya pelan.

Mereka akhirnya sampai di depan rumah Joan. Cacha langsung memencet bel rumah dan menunggu hingga pintu dibuka.

"Siang Kak," sapa Cacha saat kakaknya Joan membukakan pintu.

"Siang Cacha. Cari Joan?" tanya Chandra sambil melihat yang lainnya berdiri di belakang Cacha.

"Iya Kak. Joan ada? Soalnya hari ini nggak masuk sekolah terus nomornya nggak aktif. Nomor Kakak juga nggak aktif kata Kak Tara," Yerisha berjalan ke samping Cacha.

"Oh iya lupa, HP Kakak mati. Loh, Joan nggak ada hubungin kalian?" tanya Chandra lagi.

"Ha? Emang Joan kenapa, Bang?" kali ini Safraz yang bertanya.

"Papa di opname di rumah sakit. Joan sekarang di rumah sakit. Ini gue mau ke sana," ucap Chandra menjawab pertanyaan Safraz.

Semua yang mendengar jawaban Chandra tertunduk, ingin menanyakan sakit apa tapi mereka enggan dan merasa tidak enak.

"Papa stroke ringan. Kalian nggak usah pada diam gitu, gue yang jadi canggung. Joan juga kayaknya masih shock, jadi mungkin dia masih belum bisa kasih kabar," jelas Chandra.

"Kalau gitu kita pulang dulu aja, Bang. Biar Joan tenang dulu, nggak enak juga ramean kita ke sana sekarang," ucap Jackson memecah kecanggungan mereka.

"Yoi santailah. Yang penting doanya buat kesembuhan papa. Yaaa lo tahu sendiri, Joan sayang banget sama papa semenjak mama nggak ada."

Hening.

"Duhh gue salah ngomong ni. Ya udah, thanks ya udah khawatirin Joan. Dateng aja ke rumah sakit, entar gue chat Yerisha kasih tahu nomor kamarnya."

Setelah itu, mereka segera pamit dan pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Yer, nyokapnya Joan udah nggak ada ya? Maaf gue nanya gini."

"Iya, Kak. Semenjak Joan kelas 6 SD mamanya udah nggak ada," jawab Yerisha sambil menatap lurus ke depan.

"Tapi gue bingung, Kak. Joan nggak biasanya kayak gini kalau ada masalah. Paling enggak, kopeco jadi orang nomor tiga yang tahu masalah dia setelah papanya dan Kak Chan. Ya tentu dari Joan nya langsung bukan dari orang lain."

HOMEOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz