Chapter 23

422 31 2
                                    

Ternyata ini arti dari mimpi Bok Hee semalam. Debaran itu sungguh terasa tapi yang ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Se....,"

Belum sampai satu nama itu diucapkan, pandangan Bok Hee menggelap dan dirinya tidak mengingat apapun setelah itu.

[Sehun's Apartment]

"Sehun!!"

Bok Hee terbangun lagi dari mimpinya. Dengan menggumam keras nama Sehun seperti semalam. Apakah ini mimpi? Tapi yang tadi itu sangat nyata. Pandangannya menjelajahi setiap sudut kamar bernuansa abu-abu itu. Bok Hee yakin ini bukan mimpi setelah dilihat dimana dirinya berada, dan juga sebingkai photo yang terpajang diatas nakas. Dia yakin ini bukanlah mimpi.

Beranjak dari kasur empuk milik Sehun. Bok Hee mencoba keluar untuk mencari si pemilik Apartment ini. Jantungnya berdebar mengingat dirinya yang akan melihat Sehun lagi. Bok Hee terus melangkah dan berhenti dipintu dapur. Menatap punggung Sehun yang sedang menyiapkan makanan disana. Sehun berbalik dengan sebuah mangkuk ditangannya dan mendapati Bok Hee yang hanya berdiri mematung. Sejenak Sehun berhenti. Mata mereka bertemu setelah sekian tahun lamanya berpisah. Sungguh Bok Hee tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Yang terlihat air matanya mengalir sekarang. Sehun meletakkan mangkuk itu diatas meja lalu berjalan mendekati Bok Hee. Debaran di jantung Bok Hee semakin bekerja ekstra, begitu juga Sehun. Dia berhenti didepan Bok Hee dalam jarak yang terbilang sangat dekat. Sekarang keduanya dapat bertatapan seperti yang Sehun inginkan.

"Sudah sangat lama. Bagaimana kaba__"

PLAAKK!!

Bok Hee menampar wajah tampannya.

"Untuk apa Kau kembali?"

Suara Bok Hee terdengar begitu datar.

"Kenapa Kau harus kembali?"

Sehun masih membisu. Dia belum ingin bicara sebelum yeoja itu tenang kembali.

"Kau tahu apa yang telah Kau lakukan padaku? Kau tahu apa yang Aku alami setelah Kau pergi? Kau membuat hidupku berantakan. Kau menghancurkan segalanya. Kaulah yang membuatku seperti ini. Kenapa Kau melakukan ini padaku Sehun... KENAPA!!"

Bok Hee mengeluarkan semua perasaan yang telah lama dipendam. Kesal, benci, kecewa dan sebagainya. Semua itu Bok Hee teriakan pada Sehun. Tangisannya pecah dan Dia memukul kuat dada Sehun. Melampiaskan semua rasa itu disana. Sehun tidak bergerak atau menghentikan tangan Bok Hee yang masih memukul-mukul dadanya. Dia membiarkan Bok Hee membalas semua perbuatannya dulu. Meskipun Sehun tahu ini tidak sebanding.

"Aku membencimu Sehun. Hiks... Sungguh.. Aku membencimu..."

Pukulan Bok Hee melemah karena sesak didadanya semakin dalam. Dahi Bok Hee mendarat didada Sehun sambil masih terisak pedih. Dia tidak bisa berhenti menangis lalu tubuhnya merosot ke lantai, tertunduk tepat dihadapan kaki Sehun. Sehun masih mematung. Melihat keadaan Bok Hee separah ini membuat cairan bening dimata Sehun mengalir. Jantungnya berkeping-keping dan rasanya lebih dari kata sakit. Ini sesuatu yang sangat menyesakkan bagi Sehun. Dia tidak bisa menahan sesak pedih yang semakin menghujamnya bertahun-tahun. Sehun tidak bisa menahannya lagi. Pria itu bergerak cepat dengan menarik kasar lengan Bok Hee untuk berdiri lalu menciumnya sangat lama. Ciuman Sehun yang ketiga, hingga Bok Hee dibuat bingung berkali-kali. Cukup lama mereka berada diposisi itu dengan Bok Hee yang masih berlinang air mata. Sehun melepas ciumannya tapi tidak menghilangkan jarak. Ditatapnya mata Bok Hee dalam.

"Aku mencintaimu Bok Hee. Aku sangat mencintaimu"

Air mata Bok Hee semakin banyak menetes setelah mendengar ungkapan pria itu.

Romantic Friend · OSH [2016] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang