Drrrttt!

Dia mengambil ponsel dalam saku. Menatap nama Jong In yang tertera pada layar.

"Kau dimana?"

Suara Jong In terdengar cemas diponselnya.

"Aku akan segera kembali"

Bok Hee memutus sambungan, mengabaikan beberapa pertanyaan Jong In yang masih tidak tenang disana. Sudah pasti masalah ini akan terus bersarang dikepala Bok Hee.

Bok Hee sudah keluar dari ruang Toilet. Tinggal menuju lift untuk kembali keruangannya. Ternyata Jong In baru tiba dilantai 1 dan melihat Bok Hee disana. Segera Jong In menghampiri yeoja itu lalu membawanya memasuki lift. Didalam Jong In menetralkan kembali suasana hati dan pikirannya. Sedikit legah melihat Bok Hee berada didekatnya.

"Ada apa?"

Tanya Bok Hee. Dia tahu Jong In pasti tegang.

"Tidak ada. Kenapa lama sekali?"

"Kau menelpon saat Aku di Toilet tadi"

"Maaf. Aku hanya khawatir"

Bok Hee tidak akan penasaran Jong In khawatir pada apa. Bok Hee akan berpura-pura tidak tahu tentang kemunculan Sehun. Ditatapnya wajah Jong terlalu dalam. Membuat pria disampingnya itu mengernyit bingung.

"Kenapa?"

Bok Hee menggeleng tersenyum lalu menatap kosong kedepan.

"Ngomong-ngomong... Dimana Toiletnya?"

Akhirnya Sehun tidak bisa bersabar lagi. Ditengah-tengah mereka membicarakan masalah Perusahaan, Ia akhirnya bergerak untuk melakukan pencarian. Mengambil kesempatan selagi dirinya disini dan tentu ini akses besar bagi Sehun untuk menemukan Bok Hee.

Sehun keluar setelah diberitahu letak Toiletnya oleh Direktur Kim. Sedikit berlari, menelusuri koridor panjang nan luas sembari memeriksa satu persatu ruangan yang berjejeran disetiap sisi kiri dan kanan. Sehun menghentikan salah satu staff yang lewat.

"Permisi! Dimana Aku bisa bertemu Jang Bok Hee?"

Sehun segera menuju tempat yang dikatakan salah satu staff tadi. Dirinya tiba dilantai 18. Melangkah tergesa-gesa menuju ruangan Jong In dan Bok Hee.
Dia menggeram kecewa saat tahu penghuni ruangan itu tak ada satupun. Sehun harus cepat, Dia tidak mungkin membiarkan rekan-rekannya bersama Direktur Kim menunggu terlalu lama. Karena tidak akan masuk akal jika Sehun menggunakan alasan bahwa perutnya sedang bermasalah hingga Ia harus terduduk berjam-jaman dalam Toilet. Akan sangat lucu nantinya.

Lagi-lagi Sehun harus menelan pahit kegagalannya. Dirinya memasuki lift dan kembali ke ruangan Direktur Kim. Tepat saat itu Jong In dan Bok Hee tiba. Keduanya langsung menuju ruangan. Andai Sehun bisa menunggu satu menit saja, mereka pasti akan bertemu tadi. Ternyata Tuhan belum membiarkan keduanya bertatap muka.

***

Tiba-tiba malam itu Mr. Kim jatuh sakit. Na Rang segera menghubungi seorang Dokter. Setelah diperiksa, keadaan Mr. Kim terbilang tidak baik-baik saja. Tekanan darahnya naik drastis, membuat lelaki tua itu harus beristirahat total sebelum kembali beraktifitas. Maka dari itu, Na Rang akan menggantikan Mr. Kim di Perusahaan. Sekaligus mengambil alih tugas-tugas yang sempat terabaikan. Mendengar itu membuat Bok Hee sedikit takut dan sangat kesal. Tentu saja, karena Na Rang pasti akan mencari cara untuk membuat Bok Hee tidak betah disana.

Berdiri seorang diri dibalkon. Masih dengan pikiran tentang kemunculan Sehun. Bok Hee sangat penasaran apakah Sehun pernah memikirkannya? Apakah Sehun ingin bertemu dengannya? Apakah pria itu tidak ada niat mencarinya? Semua itu benar, hanya saja Bok Hee tidak tahu.
Digenggamnya sebuah gelang yang masih disimpan Bok Hee. Gelang pemberian Sehun beberapa tahun yang lalu. Hanya itu yang tersisa di Bok Hee. Dia sudah berniat akan melupakan apapun yang berkaitan dengan Sehun. Tapi karena kehadirannya itu membuat Bok Hee cukup stres.

Romantic Friend · OSH [2016] ✔Where stories live. Discover now