-25-

1.7K 96 2
                                    

°Ann°

Yang mewakili kelas 11 IPA adalah Nick, Mike, Ethan dan beberapa teman lain yang cukup kukenal.

Yang mewakili kelas 12 IPS adalah Kak Daniel, Kak Dimas dan beberapa siswa kelas 12 lainnya.

Kak Dimas, wakil ketua osis di SMA Trinity.

Ia dan Kak Daniel tak bisa dipisahkan. Pasti mereka selalu bersama.

Pertandingan pun dimulai.

Sebenarnya, aku sangat benci jika harus menonton pertandingan olahraga sendiri. Bersama orang lain saja sudah sangat membosankan, apalagi sendirian. Mungkin, karena ada Nick?

"Lo kesini juga?", ucap suatu suara.

Aku menoleh dan terkejut ketika melihat orang yang sedang berbicara denganku. Kak Beatrice.

"I-iya kak", jawabku.

"Ga usah takut kali sama gue. Santai aja", ucap Kak Beatrice sambil duduk disampingku.

"Iya kak"

"Kesini sama siapa?"

"Sama Nick, kak"

"Ohh.. Gue kira sama Daniel"

"Engga lah kak. Kakak kesini sama siapa?"

"Dimas. Pacar gue"

Seketika, mataku membulat.

Rumor tentang Kak Dimas mengejar-ngejar Kak Beatrice sudah tersebar ke seluruh angkatan di SMA Trinity. Namun, sejauh yang kutahu perasaan Kak Dimas tak terbalas. Karena Kak Beatrice mengejar-ngejar Kak Daniel.

"Lo tau ga sih, Ann? Gue ngerasa bego banget karena selama ini gue mengejar sesuatu yang sama sekali ga pantes gue kejar. Sampe-sampe gue sendiri terlalu buta untuk bisa menyadari seberapa besar perasaan Dimas ke gue", lanjut Kak Beatrice.

"Maaf, kak... Kalau saya boleh tau, apa yang membuat kakak akhirnya sadar?", tanyaku.

"Entahlah. Itu hanya terjadi begitu saja", ucap Kak Beatrice sambil tersenyum. Cantik. Cantik sekali.

Kemudian, kami menonton pertandingan dalam diam.

Setelah sekitar 45 menit bermain, pertandingan berhenti.
Angkatanku yang menjadi juaranya.

Bisa kulihat, sekarang Kak Dimas sedang berjalan kearahku dan Kak Beatrice.

"Kamu lama nunggunya ya?", tanya Kak Dimas pada Kak Beatrice.

"Ga 'kok. Liat kamu bosennya ilang", jawab Kak Beatrice.

"Dasar", ucap Kak Dimas sambil mengacak-acak rambut Kak Beatrice.

"Rambut aku berantakan, Dimas!", ucap Kak Beatrice sambil memanyunkan bibirnya.

"Biarin. Udah yuk, aku anter kamu pulang dulu", ucap Kak Dimas.

"Ohh oke. Ann, gue pulang dulu ya", ucap Kak Beatrice.

"Gue duluan, Ann", ucap Kak Dimas.

"Iya, kak. Hati-hati", jawabku.

Kedua pasangan baru itu segera berjalan meninggalkanku, keluar dari tempat pertandingan.

"Lo udah akur ya sama Beatrice?", tanya Nick, tiba-tiba.

Ya, aku hafal betul suaranya.

"Yap", jawabku.

"Abis ini lo mau kemana? Makan? Atau langsung pulang?", tanya Nick.

"Terserah lo", jawabku.

"Ehmm... Gue mau ajak lo ke suatu tempat. Oke?", tanya Nick.

"Ehm.. Oke", jawabku.

Remember? Where stories live. Discover now