Part 11

20.6K 956 11
                                    

2 tahun lalu

"Alicia!! Ayo kita pergi cari gaun untuk besok malam!!" Mom memohon-mohon di sampingku. Aku tak tahan untuk tidak memutar bola mataku.

"Mom, kau kan masih punya banyak gaun" aku mengganti saluran televisi. Hari ini benar-benar membosankan dan tambah mengesalkan karena sedari tadi Mom memohon-mohon. Seharusnya dia tahu sejak kepergian Dad kami akan sulit mendapatkan uang. Ditambah, Mom tak suka bekerja. Jadi hanya aku yang bekerja sambilan.

"Tapi ini pernikahannya Angel! Aku tak mungkin memakai gaun lama dihari pernikahan sahabatku!" Mom nampak seperti akan mengeluarkan air mata. Percayalah, dia takkan benar-benar menangis.

"Mom, Aunt Angeline pasti bisa mengerti keadaan kita sekarang. Kau ingat kan kalau kita hidup berdasarkan uang sambilanku?" hanya sekadar mengingatkan kalau dia lupa. Aku memang punya banyak simpanan dari uang kuliah tapi bisa saja nanti tiba-tiba rumah kami terbakar dan kami harus mencari apartemen atau rumah yang lain lagi-- itupun kalau uangnya tak habis terlahap api juga.

Mom tersenyum penuh arti. Oke, ini menyeramkan. Kenapa dia harus tersenyum seperti itu kearahku? Membuatku merinding saja.

"Kau tak tahu kan? Memangnya kau pikir aku rela membiarkan anakku bekerja sambilan untuk memberiku makan? Jadi, aku sudah mulai bekerja sebulan yang lalu sebagai Sekretaris di Earthmine" begitu dia selesai bicara, aku langsung melempar remote tv ke meja.

"Serius?" tanyaku tak yakim namun Mom mengangguk bersemangat.

"Kupikir aku mau menjadikannya kejutan untuk hari ulang tahunmu bulan depan tapi sayang, aku harus mengucapkannya sekarang untuk sebuah gaun" dia serius. Astaga, aku tak pernah tahu kalau Mom punya niatan bekerja. Apalagi posisinya lumayan di perusahaan terkenal.

"Dan aku sudah menerima cukup banyak pemasukkan untuk bulan ini" lanjutnya.

"Seberapa banyak?"
"Sekitar tiga puluh ribu pounds" aku langsung tercengang. Itu sih bukan banyak lagi, tapi warbasyah banyaknya.

"Jadi, boleh kan?" Mom mengulang pertanyaannya lagi. Sepertinya dia masih bersikeras tentang gaun. Well, ya sudahlah. Toh, dia punya penghasilan sendiri.

"Ya sudah"

•••

Kami sampai di depan gedung CG pukul dua belas siang. Aku hanya pernah sesekali kesini untuk membeli celana jeans atau sepatu. Sedangkan Mom, kurasa sudah beribu-ribu kali. Soalnya ini tempat perbelanjaan favoritnya.

"Mom, kupikir gaun-gaun disini mahal. Kau ingat harga jeans yang Dad berikan waktu itu?" ya, aku hanya pernah kesini saat Dad masih ada, disaat kami masih bisa punya segalanya. Tapi sekarang kan beda.

"Mumpung punya tiga puluh ribu pounds" Mom mengedipkan sebelah matanya.

Saat masuk, semua yang ada di depan mataku membuatku kesal sendiri. Bisa dibilang, aku masih tidak terima dengan kepergian Dad.

Kami langsung pergi menuju bagian gaun. Semuanya yang ada sama saja, hanya kilauannya yang berbeda tapi tetap terasa menyesakkan.

"Ah! Itu dia!" Mom menarik-narik lengan bajuku. Astaga, aku tidak pernah tahu kalau Mom bisa menjerit fangirling seperti ini.

"Apa Mom?" ini tak seperti Mom yang biasanya. Kuharap dia tidak jadi sinting karena melihat gaun dengan bandul kura-kura besar seperti dulu. Aku masih heran kenapa dia suka gaun begitu.

"Itu disana ada Christian!!" apa? Itu bandul gambar apa?

"Christian itu apa?" tanyaku, masih menatap Mom kebingungan.

Found The Baby & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang