Part One

31.6K 1.2K 25
                                    

Seperti malam-malam sebelumnya, malam inipun Rika pulang larut malam. Dengan sedikit takut diapun mempercepat langkahnya karena isu yang selama ini dia dengar jika seorang gadis seperti dirinya pulang larut malam.

Malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Malam ini jalan begitu sepi bahkan kosong. Tidak biasanya seperti ini. Biasanya terkadang ada beberapa kendaraan yang lewat dan orang-orang yang berlalu lalang. Tapi sekarang jalan benar-benar kosong.

Semakin takut Rika pun makin mempererat jaket ditubuhnya dan berjalan makin cepat.

Entah mengapa dia merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Takut menoleh kebelakang, Rika lebih memilih mempercepat langkahnya. Dia benar-benar takut dan panik sekarang. Airmata yang sedari tadi coba dia tahan sudah mengalir dari kedua matanya dan badannya benar-benar menggigil karena ketakutan.

Sambil berlari Rika tidak henti-hentinya berdoa agar dia diberi keselamatan sampai ke rumahnya. Namun, betapa sialnya dia. Dia menabrak seseorang didepannya dan diapun terjungkal kebelakang.

Sambil meringis dia pun menyentuh bokongnya yang terasa sakit luar biasa. Orang yang ditabraknya tadi benar-benar kuat.

Teringat bahwa tadi dia menabrak, diapun segera menoleh keatas. Dapat dilihatnya sosok yang dia tabrak adalah seorang pria dewasa walaupun remang dan gelap. Menyadari itu ketakutan semakin melandanya. Apalagi saat pria itu memegang kedua bahunya dan mengangkatnya dengan mudah.

"Ma... Maafkan saya." ucapnya terbata karena ketakutan. Namun, bukannya membalas perkataannya, pria itu langsung melumat bibirnya dengan ganas.

Shock dan panik, Rika langsung mencoba melepas rengkuhan pria itu. Dipukulnya dada pria itu berulang-ulang namun tidak ada hasilnya karena tenaga mereka memang jauh berbeda.

Tidak mau menyerah, Rika mencoba menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun, usahanya kembali sia-sia sebab pria itu kini sudah merengkuh kepalanya dengan satu tangannya dan tangan lainnya memeluk posesive pinggangnya.

Rika tidak tahu harus berbuat apalagi sekarang. Dia hanya bisa menangis senggugukan sambil memukul-mukul dada pria itu walau dia tahu itu percuma. Hingga kepalanya terasa benar-benar berat dan diapun kehilangan kesadarannya.

***

Rika terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat. Sedikit linglung diapun mencoba duduk sambil memegangi kepalanya yang sakit. Dengan mata setengah terpejam dia lihat sekeliling ruangan tempat dia berada sekarang dan betapa terkejutnya dia saat tahu itu bukan kamarnya.

"Dimana aku?" batinnya shock sambil memperhatikan ruangan luas yang sangat mewah dan di dominasi oleh warna putih bersih tersebut.

Dengan cepat dia lalu melihat tubuhnya. Dan semakin shocknya dia saat tahu tubuhnya tidak tertutup sehelai benang pun. Mengetahui itu, diapun langsung mengambil selimut disisinya dan segera menutupi tubuh telanjangnya.

Kecemasan langsung melanda otaknya membuat wajahnya pucat pasi. Namun, dia mencoba berpikir positif.

Dilihatnya sekitar dengan mata panik, takut ada orang selain dirinya diruangan itu. Saat sudah yakin tidak ada seseorang selain dirinya, diapun mencoba bangkit.

"ahh..." ringisnya merasakan sakit di antara kedua pahanya saat dirinya berdiri, sehingga dia kembali duduk di king size mewah itu.

Sadar apa yang sudah terjadi, dengan cepat diapun segera menyibak selimut dari king size mewah itu, dan sekali lagi dia terkejut dan panik luar biasa saat melihat banyaknya bercak merah di king size yang berwarna putih bersih itu.

Sedetik kemudian air mata dengan cepat langsung membasahi pipinya. Sekarang dia sadar, dirinya sudah tidak perawan lagi. Dengan hati yang sangat hancur diapun berteriak frustasi sambil menangis.

Not Know WhoWhere stories live. Discover now