Almost Missing -10-

143 19 0
                                    

"Alam adalah labirin. Bila (dalam hidup) kamu terlalu tergesa mencari jalan malah akan tersesat". Francis Bacon, Sr.


***

Aelke membuka mata dan menyiapkan diri. Pasti akan banyak kejutan yang lebih mengerikan dari kemarin.

"Nah, kan, serem amat level 4..." ujar Aelke mengedarkan pandangannya. Semua yang ia lihat hanyalah pohon-pohon tinggi menjulang dan jalan setapak yang panjang tak tentu arah.

"Morgan...." Aelke menemukan Morgan terkapar masih memejamkan mata di bawah pohon besar.

"Ya ampun, bekas di laut tadi..." ucap Aelke melepaskan sisa rumput laut yang menempel di kaki Morgan.

"Morgan.... Bangun, Gan..." Aelke mengguncangkan tubuh Morgan pelan. Morgan mencoba mengerjapkan matanya.

"Dimana sekarang?" tanya Morgan parau, suaranya lumayan serak.

"Enggak tau gue. Lo sakit, ya? Suaranya berat gitu..." tanya Aelke khawatir.

"Sakit? Enggak, laah. Gue sehat!" jawab Morgan langsung berdiri dan membuktikan jika dirinya baik-baik saja.

"Hei, level 4. Ada bonus. Siapapun yang berhasil lebih dulu melewati level 4, maka kalian berdua langsung ke level 5 tanpa melewati pintu 'Almost Missing' terlebih dulu." peri Vina tiba-tiba sudah berada di hadapan mereka berdua.

"Maksudnya?" tanya Morgan tak mengerti.

"Tantangan kali ini adalah keluar dari hutan. Misalkan, kau lebih dulu sampai keluar hutan, maka kalian berdua langsung berada di level 5." jelas peri Vina. Aelke mengangguk mengerti.

"Ini makanan kalian. Setelah selesai makan, permainan dimulai!"

***

Hutan belantara yang sepi. Suara burung bersahut-sahutan hiasi sepi. Aelke sesekali ketakutan melihat banyaknya binatang yang tinggal di alam bebas seperti di hutan ini.

"Gan, ini lebih serem dari pada di laut kemaren. Kalo ada harimau gimana?" ucap Aelke gemetar sambil terus berjalan di samping Morgan.

"Jangan panik. Tenang aja, slow." jawab Morgan terus melangkah menuju selatan. Peri Vina bilang, untuk bisa keluar dari hutan harus terus berjalan lurus ke arah selatan.

Di tengah hutan belantara yang lebat, seiris tipis jalan setapak membelah. Memanjang dari utara ke selatan, berliku-liku mengikuti lekukan sungai disisinya. Morgan dan Aelke berjalan di sisi sungai dan terus menyusuri kemana air sungai mengalir.

"Gerah, nyebur dulu, ah!" gumam Morgan langsung mendekati sungai dan menaiki sebuah batu besar.

"Ikut gak??" tanya Morgan dari atas batu, Aelke menggeleng dan hanya duduk di batu-batu kecil sungai sambil mencelupkan kakinya ke dalam air yang jernih dan segar.

Byur!

Morgan berenang melepas penat. Air yang jernih membuatnya kembali segar. Aelke tersenyum saat melihat ada ikan-ikan yang melintas di kakinya.

"Banyak ikannya, nih!" seru Aelke mencoba menangkap ikan dengan kedua tangannya. Morgan berenang mendekat dan ikut menangkap ikan.

"Mau dimasak???" tanya Morgan, Aelke berpikir sejenak.

"Jangan, deh. Pan kita gak tau ini jaman kapan. Ikannya juga aneh-aneh." ucap Aelke melepaskan ikan keemasan yang ditangkapnya.

"Bener. Lagian tadi baru makan." Morgan.

"Lanjut, yuk!" ajak Aelke, Morgan mengangguk setuju dan mereka berdua melanjutkan perjalanan meski baju Morgan basah kuyup.

Morgan terhenti, Aelke ikut berhenti berjalan. "Ada apa?" tanya Aelke heran, Morgan meletakkan telunjuknya di depan bibirnya.
"Ssst.... Ada serigala!" bisik Morgan menarik tangan Aelke dan mereka berdua bersembunyi di belakang pohon besar. Aelke bergidik ngeri dan memang dari balik pohon terlihat ada kawanan serigala sedang menyebrangi sungai.

Almost MissingWo Geschichten leben. Entdecke jetzt