Semua orang membuat bunyi keterkejutan, dan anak perempuan itu memeluk Chanyeol erat. Chanyeol sendiri merasa terkejut dan memproses apa yang terjadi. Seohyun, anak perempuan tadi, menangis di bahu Chanyeol. Ketika Chanyeol hendak bertanya, pelukannya tiba-tiba terlepas dan dia berbalik mengharap sang Raja, menatapnya penuh di mata.

"Tolong berhenti memukul Chanyeol!" isak anak perempuan itu dengan nada lirih.

Sejenak, hanya hembusan nafas kasar gadis itulah yang terdengar. Lalu, ia berkata lagi. "Tolong jangan—"

.

"Tolong jangan lukai Chanyeol, Yang Mulia." Chanyeol meniru ucapan Seohyun dengan senyum kecil. Matanya termenung jauh menuju danau, melempar sebuah batu ke permukaan air sehingga material itu memantul beberapa kali dan tangannya kembali terkulai di kedua sisi tubuhnya. Sudut matanya menangkap Baekhyun terus menatapnya, menunggu kelanjutan.

"Anak itu membela Chanyeol dengan segala cara yang bisa ia lakukan. Ia tidak peduli kalau saja ia bisa di hukum karena perbuatannya. Membelaku— em, maksudku Chanyeol, sama saja seperti berkhianat saat itu. Chanyeol membuat kesalahan yang amat besar. Itulah kenapa semua orang dipaksa untuk menyaksikan penghukuman itu."

Baekhyun menunduk, sedih. "Jadi itu kenapa Pangeran Chanyeol sangat menyukainya."

Chanyeol melirik Baekhyun sebentar, lalu tersenyum kecil lagi menatap permukaan air. "Menjadi Chanyeol tidak pernah mudah. Menyakitkan. Tapi ia selalu ada ketika sang pangeran yang malang terpukul. Tak peduli apa resikonya, Seohyun akan berlari menuju kediaman Chanyeol dan menemaninya hingga merasa jauh lebih baik. Yah, setidaknya sampai malam penghukuman itu."

"Apa yang terjadi setelah malam itu?"

Tangan Chanyeol berhenti di udara, batu di genggamannya menggantung begitu saja. Ia menghela nafas berat, menyadari kalau ia sedang membuat kesalahan yang hampir sama dengan dulu. "Seohyun dikirim ke London, atau maksudnya, ia dikeluarkan dari istana."

Baekhyun berwajah murung. "Apa sebenarnya yang Pangeran Chanyeol lakukan?"

"Membawa Pangeran Mahkota kabur dari istana." Ia menghadap Baekhyun. Mereka bertatapan cukup lama, dan Chanyeol berkedip. "Sama seperti aku membawamu kabur."

Ada sebuah perasaan yang Baekhyun tangkap dari iris mata didepannya. Merasa begitu aneh, begitu pekat. Ia bertanya-tanya apa seorang Pangeran memang akan mempunyai aura yang begitu berbeda dari kebanyakan orang, atau dirinya memang sedang dalam jatuh cinta. Dalam beberapa detik, tatapan itu berubah nyaris seperti sedih. Baekhyun melangkah mendekat, cukup dekat untuk menyentuh pipi orang di depannya. Chanyeol memejamkan mata, merasakan sentuhan Baekhyun yang lembut. Ia rasa memang telapak tangan Baekhyunlah yang lembut, ia terus menuntut sentuhan. Ketika ia membuka mata, sebuah bibir tipis menempel dengan bibirnya.

Dada mereka berdebar-debar, tapi mereka terus mendekat dan saling mendambakan. Baekhyun mengelus rahang Chanyeol, sang pangeran menjaga kedua tangannya menyentuh pinggang Baekhyun. Hanya memegang. Pada awalnya, hanya bibir dipadu bibir. Tapi Baekhyun berinisiatif, dan Chanyeol tidak bisa menolak. Mereka terus dan terus terhisap satu sama lain, hingga jemari Chanyeol tanpa sadar menyelip ke balik kaos Baekhyun. Punggung Baekhyun terdorong ke belakang, ciuman memanas, saling menuangkan perasaan masing-masing lewat sentuhan. Chanyeol baru tersadar ketika sebuah erangan kecil lolos dari bibir Baekhyun.

Ia menarik tangannya, sekaligus bibirnya, menatap Baekhyun sambil terengah-engah dan mendapat reaksi yang sama dari calon suaminya. Mereka saling menatap pada awalnya, lalu secara bersamaan tersenyum.

.

Seohyun berjalan pelan menyusuri koridor, pelan sekali seakan-akan ia sedang menyapu seluruh koridor istana. Matanya menari-nari kesana kemari, berusaha mengingat sekuatnya tentang suasana istana. Terkadang, ia bisa melihat bayangan dirinya dan Chanyeol muda di tangga sedang bermain-main, atau di bawah jam lemari dimana Chanyeol biasa bersembunyi namun pada akhirnya jatuh tertidur. Seohyun tersenyum, langkahnya terhenti ke sebuah foto yang begitu familiar baginya.

[ChanBaek] Half BeatWhere stories live. Discover now