Part 23

39.3K 2.7K 77
                                    

Leonard menoleh saat saat pintu kamarnya terbuka. Ua menyimpan selembar foto yang sejak tadi ia pandangi ke bawah bantalnya.

"Belum tidur?" tanya suara bariton itu. Leonard menggeleng sembari mengambil posisi duduk.

"Lee, kamu mau 'kan malam ini menginap di apartemennya Matt?" Leonard menatap sang ayah penuh tanya.

"Matt dan Ony menginap di sana. Papa takut Matt berbuat macam-macam pada Ony," desah Nick pelan.

"Kenapa pula mereka menginap di sana, Pa?" tanya Leonard mengerutkan keningnya.

"Tadi di luar hujan dan Matt bilang, Ony sudah tertidur sejak saat mereka baru sampai. Mungkin adikmu itu kelelahan, Nak...." jawab Nick. Leonard hanya mengangguk.

"Iya, Pa. Aku akan ke sana sekarang," desahnya pelan membuat Nick tersenyum.

"Ini kunci mobilnya," Nick menyerahkan kunci mobil pada Leonard lalu menepuk bahu Leonard lantas keluar dari kamar.

"Matt ini suka sekali mencari kesempatan!" desis Leonard dengan tangan yang mengepal.

Ia turun dari ranjang, lalu meraih jaketnya.

Leonard meninggalkan rumah dengan buru-buru. Ia mengemudi dengan kecepatan sedang karena jalanan licin dan juga karena ia belum memiliki SIM.

Itulah sebabnya kalau pergi ke mana-mana, Leonard harus mendapat izin dulu dari orang tuanya untuk menyetir.

Bukannya Nick tidak mampu membelikan Leonard sebuah mobil, tapi karena Leonard masih pelajar SMA, jadi Leonard selalu menggunakan salah satu mobil yang ada di rumah mereka atau juga menggunakan motornya.

Setelah sampai di apartemen, Leonard memasukkan kode membuat pintu terbuka. a masuk ke dalam dan menutup pintu tanpa suara.

Leonard mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan siapa pun. Ia melangkah menuju kamar dan membuka pintu itu dengan pelan.

Leonard terbelalak dan membesarkan langkahnya mendekati tempat tidur.

Ia menarik kuat tubuh Matt dari atas Leonyca, membuat Matt terjatuh ke lantai.

Leonard mengepalkan kedua tanganya dan wajahnya memerah karena emosi. Ia membungkuk lalu memukul wajah Matt beberapa kali dengan kuat.

Ia mencengkeram kerah baju Matt dan menatap Matt tidak suka, "Matt! Kamu memang kurang ajar! Akan kuadukan kamu pada Papa dan Mama, berengsek!" lalu Leonard menghempaskan tubuh Matt, kemudian keluar dari kamar itu.

Matt bangkit berdiri lalu mengejar Leonard.

"Lee, kumohon jangan katakan pada siapa pun. Aku tidak sadar saat melakukannya, Lee. Maafkan aku...." ucap Matt sembari menutup pintu kamar. Mendengar itu membuat Leonard menghentikan langkahnya.

"Tidak sadar kamu bilang, hah? Matt, kamu sudah tahu kalau Ony itu keponakanmu, tapi kamu tetap saja melakukannya! Kamu menciumnya dan tadi kamu melakukannya lagi sampai ke leher! Kamu jelas-jelas tahu kalau hubungan kalian ini terlarang!" bentak Leonard dengan kuat membuat Matt mengepalkan kedua tanganya.

Dan suara kuat dari Leonard ternyata membuat Leonyca terbangun. Ia mengucek matanya lalu turun dari tempat tidur. Ia melangkah menuju pintu lalu ia membukanya dengan pelan.

"Bang Lee?" Leonard mendekat pada Leonyca lalu menarik tangan Leonyca.

"Ony ikut denganku pulang dan tidak ada penolakan!" ketus Leonard membuat Leonyca kebingungan. Ia menatap wajah Matt lalu ia menepis tangan Leonard.

"Matt, wajahmu kenapa? Kenapa berdarah? Apa Abang yang melakukannya?" tanya Leonyca membuat Leonard menggeram.

"Ony, pulang denganku atau aku beritahu kepada Mama dan Papa?" suara dingin Leonard membuat Leonyca mundur satu langkah dari Matt.

Perfect FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang