29

1.9K 95 1
                                    


Berbagai toko mewah berjejer rapih mengundang Anisa untuk memasuki satu persatu toko-toko ini. Memang hari ini Rizky sengaja mengajak Anisa shopping untuk mencari pakaian yang akan dipakainya nanti di wisuda. Bahkan Anisa sama sekali tidak terfikir untuk membeli baju, karena terlalu sibuk mempersiapkan diri untuk wisuda nanti.

"Kita langsung cari kebaya ya?" Tanya Rizy sambil menarik tangan Anisa untuk digenggamnya. Anisa tersenyum lenbar dan mengangguk semangat.

Rizky dan Anisa memasuki salah satu store outfit kebaya yang cukup mewah, Anisa seketika menahan langkahnya begitu melihat brand dan embel-embel designer yang tertera tepat dibawahnya.

"Kamu seriusan mau ajak aku kesini?" Tanya Anisa meyakinkan, Rizky pun hanya mengernyit bingung karena tiba-tiba Anisa menahan langkahnya.

"Emang kenapa? Kamu gasuka?" Anisa menggeleng cepat.

Anisa pun menarik lengan Rizky sedikit menjauh dari store tersebut, "Bukannya aku gasuka. Kamu galiat nama designernya? Itu designer mahal! Aku ga sanggup bayarnya, kita cari yang lain aja" Anisa menggamit lengan Rizky untuk segera menjauh dari store tersebut.

Rizky menahan laju Anisa yang tengah menariknya, Anisa menoleh karena langkahnya yang ikut terhenti. "kenapa berenti?"

Rizky tertawa keras, "Udah ayo ikut" Rizky mengelus rambut Anisa sekilas dan langsung menggamit pinggangnya membawa Anisa kembali ke store tadi.

"Ehh.. tapi ky"

"Udah gausah tapi-tapian" Enggan mendengar ocehan Anisa yang panjang lebar. Rizky membawa Anisa masuk dan tentunya langsung disambut ramah oleh para staff pegawai store.

"Saya mau outfit kebaya yang modern tapi tetep ada unsur klasiknya, buat istri saya" Staff tersebut mengangguk paham.

Rizky menarik Anisa untuk duduk di sofa sambil menunggu staff yang membawa kebaya, Anisa terus mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru store. "Ini toko range harganya kira-kira dari berapa ya?" gumam Anisa pelan.

"Kamu kenapa sih kaya bingung banget?" Rizky jadi bingung karena tingkah Anisa yang gelisah sendiri. 

Anisa menggeleng pasrah, "Tabungan aku bakal jebol berapa ya kira-kira?" bisik Anisa

Rizky terjengkang ke belakang seketika dengan tawanya yang menggelegar, benar-benar lucu sekali istri bocahnya ini. Padahal dari awal jelas-jelas Rizky lah yang mengajaknya ke tempat ini, lagipula Rizky ini suaminya. Mana mungkin Rizky akan membiarkan Anisa membayar keperluannya sendiri. 

"Maaf mas, mba. Ini collection terbaru kami, ada 3pcs yang sama dengan model yang mas minta. Silahkan dicoba mba, barangkali mba sama masnya berminat sama salah satunya" ujar staff itu tersenyum. 

Sontak Rizky menghentikan tawanya dan langsung mengalihkan pandanganya pada baju yang dibawa oleh staff-staff itu, "Kamu mau yang mana?" tanya Rizky

Anisa menggidikan bahunya tak tahu, "Gatau aku juga, kalo kata kamu yang mana?" tanya balik Anisa. 

"yaudah mba, gimana kalo dicoba aja tiga-tiganya? Jadi masnya bisa liat dulu. Gimana?" Rizky mengangguk setuju. Anisa pun mengikuti langkah staff yang membawanya ke ruang ganti. 

***

Sudah 30 Menit Rizky menunggu, tapi batang hidung Anisa tak kunjung muncul. Akhirnya Rizky memutuskan untuk menghampiri salah satu staff toko untuk menanyakan keberadaan istrinya itu.

"Sorry mba, istri saya kok lama banget ya? Boleh tolong di cek-in gak?" Staff itu mengangguk pasti sebelum akhirnya menghilang dari pandangan Rizky.

5 menit kemudian, Rizky masih asik dengan gadgetnya sendiri. Bahkan sampai kehadiran Anisa yang tengah berjalan menghampirinya tidak disadarinya.

"Ky?" desis Anisa pelan, sedangkan sang objek yang tengah dipanggilnya hanya berdehem saja.

"Rizky ih!"

"Apa sih! Lah? Kamu ngapain?" Rizky yang sewot pun mendongakkan kepalanya, tapi jutsru balik heran karena Anisa yang mengumpet dibalik badan staff yang sedari tadi menemaninya.

"Gatau nih mas, kata mba-nya gak pede" ujar staff tersebut.

Kebaya lace brukat hitam dengan model sabrina yang menampakkan jelas bahu mulus dan kulit putih Anisa nampak serasi dengan kain songket 7/8 yang Anisa gunakan. Rizky tersenyum lebar begitu melihat penampilan Anisa.

"Kamu suka gak?" tanya Rizky to the point.

Anisa hanya menggidikan bahunya bingung, bukan karena tidak suka sebenarnya. Tapi karena Anisa bingung, seberapa besar jebol yang akan terjadi pada tabungannya jika ia benar-benar akan membeli kebaya ini, bukan karena Anisa tak punya uang juga. Tapi Anisa bukanlah tipe hedonisme yang akan dengan mudahnya menghamburkan uang hanya untuk acara sehari saja.

"we'll take this, mba" tanpa menunggu Anisa menjawab pertanyaannya, Rizky sudah tau pasti Anisa suka dengan kebaya yang dipakainya itu.

"Ee..eh..ky"

"Ah eh terus, udah sana ganti bajunya. Mba-nya mau ngewrap baju kamu tuh"

Enggan berdebat lama-lama Rizky langsung mendorong Anisa untuk kembali ganti. Sambil menunggu Anisa, Rizky pun bergegas menuju kasir. Rizky memang sengaja cepat-cepat ke kasir agar anisa tidak tahu. Dengan santainya Rizky mengeluarkan kartu kreditnya, begitu 8 digit angka yang terpampang di mesin kasir. Mungkin kalau Anisa ada disebelahnya saat ini, bisa-bisa ia akan mengoceh sepanjang hari dan mungkin langsung kabur dari tempat enggan membayar mahal untuk penampilannya sendiri.

ARizky langsung menggamit pinggang Anisa begitu mendapati sang istrinya yang baru saja akan menghampirinya.

"Yuk pulang" ajak Rizky sambil menuntun Anisa keluar dari store.

"Eh tapi aku belum bayar"

"Udah sama aku"

***


unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang