Eleven

1.7K 106 8
                                    

Hari bahagia yang begitu ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Pernikahan Anisa dan Rizky diadakan di salah satu Hotel Mewah kawasan Jakarta Selatan, ada 2 ballroom yang digunakan untuk akad nikah&resepsi. Seperti pagi ini, prosesi akad nikah akan diadakan di ballroom kecil, karena hanya dihadiri oleh kerabat dekat dan keluarga saja. Sedangkan acara resepsi akan diadakan pada malam harinya, di gedung Ballroom yang jauh lebih besar untuk menampung para tamu undangan dan juga kolega-kolega orangtua Anisa&Rizky.

Rizky yang kini sudah rapih terbalut dengan setelan jas putihnya nampak mondar-mandir ditempatnya, mencoba mengatur nafas dan menghilangkan kegugupannya. Bagaimana pun juga ini adalah pertama kalinya Rizky akan melakukan ijab qabul, meskipun bukan pernikahan yang diharapkannya, tapi tetap saja keadaan inilah yang akan di hadapinya.

Sedangkan sang mempelai wanita, kini tengah sibuk dengan persiapannya sendiri. Setelan kebaya brukat berwarna putih bermodel kutubaru modern terbalut sempurna di tubuh Anisa, tatanan rambut dan makeup yang sederhana kian menambah kesempurnaan penampilannya, yang pastinya akan membuat orang-orang akan terpana dengan penampilannya. Sama halnya dengan rizky, anisa melakukan hal yang sama dengan rizky. Mondar-mandir sambil meremas-remas tangannya sendiri. Pandangan anisa beralih ke arah pintu ketika mendengar suara knop pintu yang terbuka.

Anisa menghela nafas lega lalu tersenyum lebar ketika mendapati Inez, sahabatnya datang menemaninya. Sontak Anisa langsung berhambur ke pelukan inez dan memeluknya erat.
Inez pun bingung dibuatnya.

"Duhhh, kenapa nih calon pengantin wanit-nya?" goda Inez

"AAAA inez, gue untung lo dateng kesini! Gue gugup banget nih gimana dongg.." tanya anisa setelah melepaskan pelukannya.

"eits, tahan dulu gugupnya. Gue justru kesini disuruh buat nemenin lo, ya kan takutnya lo tiba-tiba kabur gitu hahaha" tawa inez

"Ih, Vinessa Inez!! Gue serius nih, gue degdegan beneran"

"Lah yang bilang lo degdegan boongan siapa sih nis? hahaha" goda inez

"Tau ah. Bukannya bantu gue supaya gapanik, ini sih malah bikin gue tambah kesel! Sana deh keluar aja" jawab Anisa cemberut

"Idihhh ngambek, Jangan ngambek dong. Iyadeh maaf ya, kan gue hibur lo biar lo gapanik tau. Gue kesini mau nemenin lo soalnya acara akad nikahnya udah mau mulai" jelas inez

Anisa yang tadinya pura-pura ngambek pun langsung membelalakan matanya.

"Hahhh? Rizky udah dateng? trus beneran udah mau mulai? Trus gimana dong nez? Gue harus gimana?" Anisa menggoncangkan bahu inez

"Ih lo mau nikah bukannya pinter jadi pea ya nis! Sini duduk dulu deh, tarik nafas trus buang, nah Tenangin diri dulu pokonya. Lagian kan yang ijab qabul tuh Rizky, kenapa jadi lo yang heboh gini sih?" 

Inez menggelengkan kepalanya melihat tingkah Anisa yang bukannya tenang justru kian panik dan tak henti-hentinya mengoceh. Dengan berbagai cara, inez pun terus mencoba menenangkan Anisa.

***

Satu persatu keluarga serta kerabat dekat Anisa dan Rizky mulai berdatangan memenuhi ruangan ballroom kecil yang digunakan sebagai tempat Akad nikah pagi ini. Nampak juga michelle yang sudah menempati kursi tamu undangan paling depan. Wajahnya nampak murung dengan senyum yang dipaksakan, matanya tetap terlihat sembab meskipun makeup yang digunakannya sedikit menutupi.

Rizky perlahan-lahan memasuki ruangan ballroom, dan sontak saja semua mata memandangnya, perlahan tapi pasti Rizky dan orangtua disampingnya berjalan menuju meja yang telah disiapkan untuk ijab qabul. Sebelum sampai menuju meja, rizky melalui barisan tempat duduk paling depan, dimana Michelle duduk tepat di jajaran yang sama dengan mamanya. Rizky yang melihat wajah michelle menjadi kian dilema. Dengan berat hati, rizky melanjutkan langkahnya dan duduk tepat di hadapan calon Mertuanya.

Penghulu mulai angkat suara dan hendak memulai ijab qabul. Ketika tangan papa Anisa dan rizky saling menjabat, Rizky kembali membalikkan kepalanya menatap Michelle yang nampak menahan airmatanya. Seolah Rizky dan Michelle berkomunikasi dengan tatapannya. michelle pun menganggukan kepalanya, mencoba meyakinkan Rizky untuk tetap melanjutkan permainannya.

"silahkan diikuti mas Rizky" seru Penghulu

Ijab Qabul pun dimulai saat papa Anisa mulai angkat suara. Dengan satu helaan nafas rizky mengucap ijaq qabulnya.

"Saya terima nikahnya Anisa rahma binti Adjie Pangestu dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

"Bagaimana saksi?"

"SAH"

Panjatan doa-doa pun dilantunkan sebagai bentuk pensyukuran dan kelegaan 2 pihak keluarga atas lancarnya proses ijab qabul. Tapi tidak bagi michelle yang kini tengah menahan isak tangisnya.

***

Suara knop pintu yang terbuka membuat Anisa dan Inez mengalihkan pandangannya, ketika wajah Mama Anisa muncul dari balik pintu dengan senyum sumringahnya.

"Kita turun sekarang yuk sayang" ucap mama Anisa

"ngapain ma?" tanya Anisa bingung

"Astaga nisa! Kayanya IQ lo berkurang drastis ya hari ini? Kan calon pengantinnya lo, ya lo ditunggu orang-orang diluar lah. Maaf ya tante, kayanya tadi inez ngajak ngobrol anak tantenya kelamaan, jadi lemot gini nih" sesal Inez

"Hahaha, gapapa nez. namanya juga lagi gugup jadi oon deh dia. " ledek mama Anisa

"Ih mamaa, aku takut maa aku malu kalo diliatin orang. Gausah turun ya ma? Rizkynya aja suruh kesini.." rajuk Anisa

"Duh kamu tuh ya, mentang-mentang udah Sah maunya berdua-duaan terus. Udah ada jadwalnya kali nanti malem, sabar kenapa sih" omel mama Anisa

Inez yang mendengar ucapan mama Anisa justru tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi bingung Anisa.

"Udah ah cepetan, lama banget sih. Ayo!" ajak Inez

Inez dan mama Anisa memegangi kedua tangan Anisa dan menggiringnya menuju ruangan Ballroom. Sesampainya di ruangan, semua mata tertuju pada Anisa yang nampak cantik dengan balutan kebayanya. Rizky pun ikut terpana dengan penampilan Anisa yang nampak berbeda sekali. Anisa didudukkan di sebelah Rizky, penghulu pun langsung menyerahkan buku nikah keduanya untuk segera di tandatangani.

Selesai menandatangani berkas-berkas, acara dilanjutkan dengan pemasangan cincin. Kini saatnya Anisa memasangkan cincin di jari Rizky, tapi sebelumnya anisa melirik ke arah michelle yang kini airmatanya mulai meluruh dikit demi sedikit. Semua tamu undangan nampak heboh dan bersemangat melihat acara pemasangan cincin keduanya. Rizky bergantian memasangkan cincin pada jari manis Anisa. Anisa pun diminta untuk mencium tangan Rizky dan rizky mencium kening Anisa. Pada saat itu juga pertahanan Michelle runtuh seketika, dan langsung meninggalkan tempat Anisa dan Rizky.

Begitu penghulu memberikan ucapan selamat, disusul dengan para kerabat dan para keluarga. Satu persatu orang yang menyalami mereka berkurang, rizky menyadari hilangnya keberadaan michelle. Rizky nampak mencari-cari keberadaan Michelle. Anisa yang menangkap kegelisahan rizky pun angkat suara.

"Lo nyariin michelle kan?" tanya Anisa. Rizky menganggukan kepalanya

"Iya, lo liat dia ga?" Rziky masih mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan Ballroom.

"terakhir gue liat dia nangis waktu acara tuker cincin, tapi udah gitu gue ga liat lagi"

"Kalo lo mau cari michelle, cari aja. Dan tolong sampein permintaan maaf gue juga" jelas Anisa

"Lo mau kemana?" tanya Rizky

Anisa berlalu pergi  tanpa menghiraukan pertanyaan Rizky. Hanya udara segar dan tempat tenang yang kini anisa butuhkan, setidaknya bisa menghindari orang-orang sementara.

***



unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang