23

2.3K 100 17
                                    


Rizky membawa Anisa berkeliling apartemen baru yang akan mereka tempati saat ini. Mata anisa tak henti-hentinya berbinar menatap sekeliling. Kagum akan furniture yang begitu mewah dan tertata rapih dan strategis. 

"Dear, Mr. Nazar. Ade kelasmu ini baru tau kalo ternyata, seorang Rizky Nazar punya selera yang oke juga" ujar Anisa begitu mendaratkan pantatnya di sofa.

"Jangan kurang ajar deh, bocah" desis Rizky

Pletak!

"22 Tahun masih di bilang bocah?!" Anisa yang geram pun tak segan-segan menjitak kepala Rizky.

"Sakit, bodoh!"

"Tau ah, ngomong sama kamu mah cape. Berantem mulu!" bibir Anisa mengerucut lagi dan lagi.

Rizky tertawa terbahak-bahak, melihat tingkah wanita cantik yang kini berstatus istrinya. Tapi usianya bahkan sama sekali tak menunjukan sifat yang anggun sama sekali. Lihatlah saja sekarang, bahkan kelakuannya seperti anak kecil.

"Masih mau bilang kalo kamu gak kaya bocah?" Rizky mengacak-ngacak rambut Anisa, "Gemes deh ya, berasa ngobrol sama anak kecil hahaha"

"Bodo amat, dasar bangkotan! Om-om Mesum!!!" teriak Anisa geram. Dengan sigap Rizky pun membekap mulut Anisa dengan tangannya.

"Hmmm..."

"Sshhh, gapake teriak berapa sih?" ujar Rizky kesal sambil melepaskan bekapan tangannya.

Anisa mendengus kesal dan langsung melangkah cepat menuju kamar, meninggalkan Rizky yang masih geleng-geleng dengan kelakuan Anisa.

Meskipun Rizky kewalahan menghadapi sikap Anisa, tapi Rizky merasakan perasaan yang berbeda ketika ia sedang bersama Michelle. Sifat dan perilaku Anisa yang kekanak-kanakan membuat Rizky selalu ceria dan bisa membuatnya tertawa lepas begitu saja. Anisa memiliki sesuatu yang entah kenapa membuat Rizky nyaman.

Dengan secepat kilat, rizky loncat dari duduknya dan menyusul sang istri ke kamar. Mencoba membujuknya supaya tidak uring-uringan malam ini, sebelum nantinya terjadi perang dunia ketiga. Dan ujung-ujungnya Anisa malah tidak tidur semalaman lagi.

Dilihatnya Anisa yang tengah duduk dilantai sambil membereskan barang-barang dalam kopernya, dengan bibir yang masih cemberut. Rizky kembali terkekeh melihat sikap Anisa yang menurutnya selalu lucu.

"Sini deh aku bantuin" Rizky hendak mengambil baju-baju Anisa, tapi secepat kilat Anisa menarik kopernya. "Gausah!" ujar Anisa sarkas.

"idihhh? Serem amat sih neng. Udah ah jangan cemberut. Jelek tau" untuk kedua kalinya, Rizky menarik bibir anisa yang maju itu. Dan alhasil membuat Anisa kembali teriak kesal karena tingkahnya.

"Diem kenapa sih, Om! Bikin kesel aja"

"WHAT?! OM? SEORANG RIZKY NAZAR DIBILANG OM?" teriak Rizky kaget dengan perkataan Anisa.

"Iya, Om! Udah tua, rese, mesum pula. Eh gangguin orang mulu lagi kaya bocah sd" cibir Anisa.

"Aduhhh, itu bibir manis sih manis ya tapi kalo ngomong pedesnya minta ampun. Mau di isep aja apa? Hah?" goda Rizky

"Ih! In Your Dreams!!" Anisa memilih bangkit dan membereskan baran-barangnya daripada harus meladeni suami mesumnya itu

***

Sudah pukul 23.00 Tapi Anisa dan Rizky masih sibuk dengan barang-barang yang harus di bereskan. Anisa sesekali menguap dan memegangi tengkuk kepalanya, begitu pula Rizky yang sudah kelelahan.

unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang