24

2.3K 109 23
                                    


Anisa menggerutu kecil melihat kelakuan Rizky yang tingkat kemesumannya melampaui batas. Masih dengan penampilan yang acak-acakan, Anisa keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur.

"Haaa, jangan sampe lo ikut-ikutan mesum nis. Jangan!" Anisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terus berteriak tidak jelas.

Krrrukk..

"Tuhkan kalo mikirin Rizky bawaannya laper mulu! Emang dasar bikin kesel" Gerutu Anisa

Anisa memutuskan untuk memasak, ketika membuka kulkas mulutnya menganga tak percaya. Ternyata di dalamnya persediaan makanan yang dibutuhkan sudah terisi dengan sempurna. Takjub dengan persiapan Rizky yang ternyata benar-benar niat, bahkan sampai isi kulkas pun nyatanya sudah siap tersedia.

"Mati lo! Masak apaan nih, malah bingung jadinya" Anisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Nasi goreng omellete aja kali ya? Sekalian buatin buat si omes deh"

Setelah berkutat dengan dirinya sendiri. Akhirnya Anisa asik dengan aktivitas memasaknya, masih dengan pakaian yang kemarin dipakainya, sesekali Anisa bersenandung kecil.

Rizky yang tengah berada di alam mimpinya, seolah terusik dengan wangi harum yang memaksa matanya untuk segera terbuka. Tanpa pikir panjang, Rizky keluar kamar dan langsung mencari tau darimana aroma masakan ini berasal. Dan tanpa repot-repot, nampaklah pemandangan seorang gadis cantik yang membelakanginya sambil bersenandung kecil dan meliuk-liukkan badannya ke kiri-kanan, bahkan sampai-sampai tak menyadari kehadiran hubby-nya.

Rizky tersenyum penuh arti, dengan langkah mengendap-ngendap, ia menghampiri Anisa yang masih fokus dengan masakannya.

"MAMA!!" teriak Anisa sambil terlonjak kaget begitu mendapati seseorang memeluknya tiba-tiba dari belakang. hampir saja makanan yang sedari tadi dibuatnya tumpah tak bersisa, sebelum Rizky menahannya dengan cepat.

"Kebiasaan banget sih jatohin barang?" gumam Rizky

Anisa menengok ke arah Rizky bergantian dengan tangannya yang masih setia melingkar di pinggang mungil Anisa. Dengan kedua tangan yang penuh membawa 2 piring makanannya, Anisa berbalik arah menghadap Rizky.

"Ini jantung lama-lama bisa copot tau ga?!"

Rizky terkikik geli melihat wajah kesal Anisa yang terlihat sangat lucu, "Pagi-pagi tuh bilang good morning sayang,  ini malah ngedumel aja"

Anisa mencebikkan bibirnya kesal, sambil terus melirik tangan Rizky yang enggan lepas dari pingganya, "tangan heh tangan! Mau makan gak?" sungut Anisa kesal.

Rizky langsung mengangguk cepat dan melepaskan pelukannya, "Gausah cemberut, jelek tau!" Rizky mengecup sekilas bibir Anisa dan langsung melengos duduk ke meja makan dengan tampang watados-nya.

Alhasil Anisa kembali mengerucutkan bibirnya kesal menghadapi kejailan suami mesumnya ini. Meskipun keheningan yang terjadi diantara keduanya, Sarapan pagi ini menjadi awal kisah pernikahan Rizky dan Anisa.

***

"Itu bibir masih maju aja heh?" tanya Rizky sambil menghampiri Anisa yang asik menonton tv.

Anisa melirik Rizky sekilas.

Rizky langsung mengambil tempat disebelah Anisa, "What's wrong, Mrs. Nazar?" tanya Rizky sekali lagi.

"Cih, masih nanya What's wrong lagi?" Anisa berdecak kesal. Sedangkan Rizky mengernyitkan dahinya bingung.

Memang sedari Rizky memeluknya tadi saat Anisa memasak, selama acara sarapan Anisa tak mengeluarkan sepatah kata pun. Bahkan sampai sekarang, bibir Anisa masih cemberut saja. Beginilah resikonya jika tiap kali Rizky mengerjai Anisa, pasti Anisa akan ngambek dengan mudahnya, ujung-ujungnya Anisa akan merajuk dan merengek seperti anak kecil, dan itulah yang ditunggu-tunggu oleh Rizky.

"Kenapa lagi sih hm?" tanya Rizky mensejajarkan badannya dengan Anisa.

Anisa bangkit dan berdiri berkacak pinggang tepat di hadapan Rizky, "Aku gak suka kalo kamu main nyosor-nyosor aja! Emangnya aku cewek apaan mau dicium gitu aja?!" cibir Anisa

Rizky hanya ber-oh-ria lalu terkikik kecil, bukannya mereda kekesalan justru Anisa makin kesal karena Rizky yang seolah tanpa dosa menertawai kekesalannya.

"Ngapain diri disitu? Sini duduk dulu" Rizky menarik tangan Anisa untuk kembali duduk di sebelahnya.

Rizky pun memegang pundak Anisa untuk menghadapkannya, "Denger ya, gadis manis. Kenapa juga kamu harus marah? I'm yours, you're mine. And remember, we're already married right? So if i do anything to you, it's not a big deal huh? Lagian hak aku tau" Rizky memeletkan lidahnya meledek Anisa

Sejenak Anisa terdiam mendengar ucapan Rizky, ada benarnya juga apa yang dibicarakan Rizky. Tapi di satu sisi, Anisa hanya tak ingin perasaannya semakin dalam jika Rizky terus-terusan melakukan hal yang membuat jantungnya berdetak upnormal.

Rizky mengerutkan keningnya ketika Anisa menatpnya dengan pandangan kosong, Rizky melambaikan tangannya tepat di depan muka Anisa, tapi tetap saja sang objek enggan berkedip.
Sampai akhirnya Rizky menjetikkan jarinya dan sukses membuat Anisa tersadar.

"Eh, kenapa?" tanya Anisa dengan polosnya, padahal barusan dia marah-marah.

"Hayoo, kenapa bengong? Mikirin yang ena-ena ya? Ngaku!" desak Rizky dengan senyum jahil dan tangannya yang menunjuk Anisa.

Mendadak pipi Anisa bersemu merah karena pertanyaan Rizky, dengan cepat Anisa menggeleng, menyalahkan dugaan Rizky, "Enggakkk!"

Rizky makin terkikik geli ketika mendapati pipi Anisa yang seperti memakai blushon, "Idih! Itu pipinya sampe merah gitu hahaha" Anisa dengan cepat menutup pipi dengan kedua tangannya.

"Gara-gara kamu!"

Rizky menunjuk dirinya sendiri sambil terus terkikik geli, "Aku? Kok aku? Oh.. jangan-jangan kamu tadi mikirin ena-enanya sama aku ya? Hahaha" 

Anisa membelalakan matanya, begitu bibirnya terbuka hendak mengeluarkan protesnya, Rizky dengan lancangnya menyambar bibir manis Anisa. Sampai Anisa terlonjak kaget karena tindakan Rizky yang secepat kilat

Sampai lidah Rizky terus mengabsen satu persatu gigi Anisa, gadis manisnya ini masih enggan membalas ciuman Rizky. Kesal karena tak kunjung mendapat balasan, Rizky mengigit pelan bibir Anisa, yang justru membuat Anisa meringis dan mendorong pelan dada bidang Rizky.

"Sakit pea! Kenapa digigit?!" ringis Anisa memegangi bibirnya.

Rizky memasang tampang pura-pura khawatirnya, "Mana mana yang sakit? Sini sini aku obatin" belum sempat wajah Rizky kembali mendekat, tangan Anisa langsung menoyor pelan wajah Rizky.

"Cium-cium mulu sih ih, dasar Omes!" Anisa bangkit sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal, lalu berlalu pergi menuju kamar.

Rizky terus saja tertawa geli melihat tingkah Anisa yang selalu sama tiap kali mereka berciuman. Rizky memegangi bibir basahnya itu dengan senyum mengembang, "Manis" gumamnya

***

HELLO TO MY LOVELY READERS,

MAAF BARU UPDATE CERITA INI HARI INI, DAN CUMA SEDIKIT HIKS:(

AKU BOM PART LAGI NANTI YA, MOHON MAAF KARENA BULAN INI AKU LAGI BANYAK TUGAS JADI GA SEMPET BUAT NULIS2 KALO PULANG KULIAH HUHUHU..

WELL ANYWAY, TETAP YAA..

TERIMA KASIH BANYAK UNTUK KALIAN YANG TETEP SETIA NUNGGU KELANJUTAN CERITA INI. TAPI UNTUK SEMENTARA AKU GA NEXT DULU YA, SETELAH SEMUA TUGAS SELESAI DAN PASTINYA AKU BAKALAN KASIH KEJUTAN-KEJUTAN UNTUK CERITA INI. SEMOGA KALIAN MAU BERSABAR YA. HEHE

DON'T FORGET TO VOTE, COMMENT, AND KEEP STAY TUNE YA!

with love,

-Author







unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang