22

1.9K 97 10
                                    


"Lo duduk di sofa, gue ambil kotak P3K dulu" ujar Rizky sebelum hilang dari balik pintu kamar.

Anisa hanya diam tak menanggapi ucapan Rizky dan memilih duduk sambil terus memegangi jarinya yang terluka itu. Tak berselang lama, orang yang ditunggu pun kembali dengan kotak P3K di tangannya.

"Sini tangannya" titah Rizky begitu duduk di sebelah Anisa.

Anisa menggeleng cepat, "Gausah. Bisa sendiri kok" belum sempat kotak P3K yang dipangku Rizky diraih Anisa, Rizky sudah terlebih dulu menarik tangan sang istri.

Dengan telaten Rizky mengobati luka anisa sampai memasangkan plester pada tangan istrinya itu. "Lain kali bisa kan hati-hati?" tanya Rizky begitu selesai memasangkan plester.

Anisa hanya manggut-manggut dengan mimik wajah yang tetap datar tanpa ekspresi. Rizky pun jadi bingung melihat tingkah Anisa yang terus-terusan diam.

"Kenapa sih nis? Daritadi perasaan diem aja?"

"Gapapa kok. Hm, makasih ya" Tanpa menunggu jawaban Rizky, Anisa hendak bangkit dari duduknya. Belum sempat ngacir dari tempatnya, dengan cepat Rizky menahan tangan Anisa.

"Kenapa lagi?" Anisa mengerutkan keningnya bingung.

"Aku minta maaf soal pernikahan ini. Aku gak maksud..."

"Hahaha, apaan sih ky. Yaudahlah gausah dibahas. Kamu lupa sama rencana awal kamu? Kan emang pernikahan ini cuma pura-pura. Jadi yaudahlah gausah dibahas hahaha" Anisa pun memotong cepat ucapan Rizky dengan tertawa yang dipaksakan. Meskipun entah kenapa di dalam hati kecilnya, Anisa merasa tersinggung dengan ucapan Rizky soal pernikahan ini.

"Hmm.. yaudah aku ke bawah dulu ya? Kasian sama Mom sama Mama Papa nungguin" Rizky menghela nafas pelan lalu mengangguki ucapan sang Istri.

Anisa tersenyum sebelum meninggalkan Rizky, meskipun di dalam hati entah kenapa ada rasa sakit yang menyelinap bila mengingat ucapan Rizky tentang pernikahan ini. Anisa berlalu meninggalkan Rizky yang masih duduk di sofa.

"Oh ya nis, Malem ini juga kita pindah ke apartment ya?" ujar Rizky ketika Anisa hendak membuka knop pintu.

Anisa terkejut dengan pernyataan Rizky, "Malem ini juga? Apa gak kecepatan ky?"

"Hmm, pokonya kamu siap-siap aja. Sekalian kita anter mom pulang, nanti kamu bawa barang-barangkamu sementara. Besoknya baru kita pindahin barang-barang yang mau kamu pindahin ke apartment" Anisa hanya mengangguk patuh dengan perintah sang Suami.

Kalo pun Anisa protes saat ini, yang ada malah terjadi perang dunia ketiga. Bisa-bisa kejadian seperti semalam. Yang ada salah satu dari mereka berakhir tidak tidur semalan kalau lagi-lagi mereka ribut.

***

ANISA POV

Home Sweet Home,

Disinilah Aku, Mom dan Rizky saat ini. Rumah yang baru aku tinggalkan selama satu hari, tapi entah kenapa rasanya sudah sebulan aku tak pulang. Mungkin karena rumah Rizky yang menjadi suasana baru untukku, jadi aku belum terbiasa. Tapi bagaimana pun juga aku harus menyesuaikan diri lagi dengan tempat yang sebentar lagi akan aku dan Rizky tempati, Apartement.

Setelah berpamitan dengan Mama dan Papa, kini aku tengah berada dalam kamar membereskan baju-baju dan stuff yang akan kubawa untuk tempat tinggal baruku. Dengan dibantu bibi, aku memasukkan segala macam barang pada koper dan juga dus-dus. Sedangkan Rizky sedang di ruangtamu dengan Mom&Dad.

Bahkan aku tak habis fikir, ini sudah jam 7 Malam dan dengan nekatnya Rizky mengajakku pindahan malam ini juga. Dikira barangku sedikit apa, untung saja sebagian barangku sudah ada yang di packing. Jadi sisanya tinggal masuk-masukkin aja.

unexpected loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang