EXTRA PART

150K 6.9K 568
                                    

Senin

"Assalamualaikum..." Mushkin mengucek matanya saat mendengar suara seseorang yang tengah berbisik di telinganya. Ah, apa ia bermimpi ya? kenapa suara yang ia dengarkan merdu begini sih?

"Daddy... bangun, sudah pagi." Bisikan itu kembali terdengar, kali ini Mushkin berjuang untuk menggapai kesadarannya. Perlahan ia membuka kedua matanya, semula menyipit karena menyesuaikan dengan cahaya di sekitarnya, kemudian ketika kedua matanya terbuka dengan sempurna, senyuman tersungging dengan lebar di bibirnya.

Seorang wanita yang memakai hijab syar'i tengah tersenyum dengan manis kepadanya. Ah, siapa dia? Kenapa cantik sekali? apakah Mushkin masih bermimpi?

Tunggu dulu...

Ia tidak kecelakaan, kan?

Bisa saja kan Mushkin kecelakaan, meninggal, dan sekarang... ia sedang bertemu dengan bidadari? Ah, betapa indahnya jika ini benar-benar terjadi.

Senyuman semakin lebar ia tampakkan, wajahnya benar-benar sumringah. Ia benar-benar tidak menyangka bisa melihat bidadari secantik itu menyapanya ketika ia membuka mata.

"Masyaallah... ciptaanMu Tuhan... kenapa indah banget, ya?" Gumamnya. Akhirnya ia bisa berkata-kata. Setelah sekian lamanya.

Wanita di hadapannya, yang semula tersenyum mulai menjauhkan wajahnya dari Mushkin kemudian berdiri dan tiba-tiba saja meletakkan kedua tangannya pada pinggangnya.

Kemudian detik itu juga Mushkin langsung menutup telinganya ketika teriakan yang sangat kencang menyapanya dan menghancurkan seluruh harapannya.

"KAMU KENAPA DI BANGUNIN SUSAH BANGET? SADAR YAANG UDAH BAPAK-BAPAK! MALU SAMA ANAK WOOO!!!"

Itu diaaaa!!!

Gannisya Aradya Iskandar! Pejuang kehidupan untuk anaknya.

Mushkin segera bangkit dari atas ranjang, ia mengucek matanya dan menatap Icha dari atas sampe bawah kemudian atas lagi lalu bawah lagi.

"Ini, Icha?" Tanyanya. Tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Icha mengerucutkan bibirnya, "Bukan! Ini Citra Kirana! Lagi promosi Elzata nih, belanja dua ratus ribu, dapet diskon sepuluh persen!" Sahutnya menggerutu. Mushkin tertawa, "Cieee.. bundanya Dylan bisa dagang juga ternyata."

"Walaupun belum pernah jadi SPG yaang, tapi aku bisa menghasilkan banyak pembeli kok. Percaya deh."

Mushkin tertawa, ia menarik tangan Icha sehingga membuat wanita itu terduduk di pangkuannya, "Kata kamu percaya itu sama Allah, kalau percaya sama kamu rukun iman ada tujuh."

Icha mendengus dibuatnya, "Terserah yang tua aja lah! Yang Muda mah ngikutin aja. apa atuh aku mah, hanya makmum kamu yang mengikutimu menuju surga." Icha terkikik dengan geli. Ia bergerak untuk memeluk Mushkin, tetapi pakaian yang digunakannya menghalanginya dan sedikit membuatnya risih. Ah, ia belum terbiasa.

Mushkin tersenyum, seketika mencium bibir Icha, "Jadi, udah mantap pakai jilbab kamu yaang?"

"Udah dooong. Eh, tapi yaang. Menurut kamu jilbab mana yang cocok sama aku? jilbab model Citra Kirana begini atau jilbab ibu-ibu pejabat cem tante Hetty Koes Endang yang di sasak sasak gitu yaang, kan kekinian tuh."

Mushkin memutar matanya. Helawwww! Kekinian ninimu?!

"Yaang, si mama aja anggota DPR nggak begitu pake kerudungnya. Udah lah nggak usah macem-macem. Kayak sanggup aja, kamu pake kerudung gini aja butuh waktu berbulan-bulan."

You and I (2)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant