PART 26 | It's Time to...

122K 7.1K 327
                                    


LIAT MULMEEEED!!!!

Udah? udah di liat?

Yaudah! Gitu aja :v

Aku baru ngeh ders.. salah ngetik bb nya Icha.. jadi dulu aku nulis dia 58 yaa, dan kemarin aku nulis 60 .. maapin ders, aku khilaf :")

Terimakasih yaa buat kalian semua yang mendo'akan kesembuhan aku *kecup

Aku udah sembuh, dan alhamdulillah charger aku juga sembuh, tapi dia memendek karena di potong wkwkwk

Yaudin.. nikmatilah persembahanku :*


-

-

-

-


"Papaaaa! Icha minta uang satu jutaaaa..." Lengkingan suara Icha terdengar ketika mereka baru saja sampai di rumah ayahnya.

Haris sedang melihat beberapa desain bangunan dengan di temani istrinya yang memilih desain apa yang dia sukai. Tetapi tiba-tiba anaknya datang dan langsung berteriak minta uang padanya. Mimpi apa dia semalam?

"Hus! Dateng-dateng bukannya salam, malah minta uang." Sindirnya. Icha tersenyum, duduk di sampingnya dan langsung memeluknya dengan manja, "Assalamualaikum pak Iskandar.." Ucapnya. haris tersenyum seraya mencubit pipi Icha, "Waalaikumsalam.." Jawabnya.

Icha tersenyum lagi, "Nah, sekarang. ayo, kasih satu juta buat Icha paa.."

"Buat apa Cha?" Tanya ibunya. Icha terkikik, "Ih, pokonya kasih satu juta. Buat salam tempel, buat ucapan selamat!" Ngototnya. Kedua orangtuanya berpandangan, mereka tidak mengerti dengan apa yang Icha ucapkan.

"Icha hamil pa, ma."

Itu suara Mushkin, pria itu baru saja masuk dan bergabung bersama mereka.

Ada sebuah keterkejutan dari wajah kedua orangtua Icha. Mereka berdua saling berpandangan, berhenti bergerak untuk sesaat kemudian memperhatikan Mushkin dan Icha secara bersamaan.

"Kenapa?" Tanya Icha.

"Kamu beneran hamil?" Ibunya meyakinkan. Icha mengangguk, "Iya ma.. kata dokter.. hng, berapa sih yaang? Lima minggu ya?" Icha melemparkan tatapannya pada Mushkin, "Iya , lima minggu." Sahut Mushkin.

Haris dan Tiwi benar-benar tidak percaya! Jadi, Icha benar-benar hamil? Dan mereka akan mendapatkan cucu?

Haris tersenyum bahagia, ia merentangkan tangannya dan menatap Icha seraya tersenyum, "Mau peluk papa?" Tanyanya.

Tanpa menunggu waktu yang lama, Icha langsung melemparkan dirinya ke dalam pelukan ayahnya.

Dan, dasar sindrom hamil menyebalkan!

Tiba-tiba saja Icha merasa terharu, dan sedih. Sehingga membuatnya menangis dengan hebat dalam pelukan ayahnya, membuat Mushkin menatapnya dengan miris.

Wanita itu, seperti tidak di nafkahi tiga kali puasa saja.


*****


"Jadi, jadi.. papa sama mama maunya anak Icha kayak gimana?"

Mushkin duduk di sofa dengan Icha yang bersandar manja di pelukannya, istrinya itu sejak tadi sudah bercerita sangat banyak pada kedua orangtuanya, terutama ayahnya. Semua hal yang di lewatkan oleh mereka, Icha ceritakan satu per satu. Tentu saja, kecuali ketika ia dalam situasi genting seperti kemarin.

You and I (2)Where stories live. Discover now